Eropa Klasik View Pegunungan

Minggu, 22 Maret 2015 - 10:10 WIB
Eropa Klasik View Pegunungan
Eropa Klasik View Pegunungan
A A A
Cuaca yang cerah dan udara nan sejuk menyambut kami begitu memasuki kawasan Sentul City, Kabupaten Bogor, pekan lalu. Ainur Rofiq menyambut hangat kedatangan kami di rumah bergaya Eropa klasik bersuasana asri yang baru sekitar dua bulan dihuninya.

Bersama sang istri dan kedua anaknya, Ainur mengungkapkan bagaimana dia jatuh cinta dengan rumah tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk tinggal di sana. Menurut Ainur, dia sudah berobsesi untuk tinggal di kawasan Bogor sejak masih kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Pertimbangannya, suasana yang cukup tenang, nyaman, dan sejuk. Dia juga ingin memiliki rumah di dataran tinggi yang halamannya luas dengan pemandangan yang lepas. “Sempat terpikir untuk tinggal di Yogyakarta tapi jaraknya cukup jauh dari pusat aktivitas saya. Akhirnya, kami memilih tinggal di Bogor sini,” ujarnya.

Pencarian rumah baru pun dimulai sejak Juli 2014. Setelah berkeliling ke sejumlah lokasi, Ainur merasa paling cocok dengan rumah tiga lantai milik seorang warga Kanada yang baru selesai dibangun di Sentul City.

Prosesnya relatif cepat. Pada Oktober 2014 rumah ini sudah dia ambil alih kemudian langsung direnovasi. Pada Januari 2015 renovasi tuntas. “Kami sekeluarga pun pindah ke sini dari rumah lama di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Alhamdulillah, semua sesuai dengan keinginan,” tuturnya.

Meski bangunannya baru, rumah seluas 600 meter persegi (m2) dengan luas tanah 611 m2 ini cukup banyak mengalami perombakan. Ainur dan istrinya yang menentukan desain eksterior, interior, hingga tata ruang dan perabotannya. “Rumah menunjukkan karakter penghuninya. Saya suka unsur-unsur kayu. Meja makan, meja belajar, dan lemari, misalnya, terbuat dari bahan kayu jati,” kata Ainur.

Lantas, bagaimana dia memaknai rumah? Menurut pria asal Jawa Timur ini rumah harus bisa menjadi tempat paling nyaman di muka bumi. Dengan begitu, semua anggota keluarga akan selalu betah berada di dalamnya dan selalu rindu untuk pulang. “Banyak orang yang justru jenuh berada di rumah kemudian mencari kesenangan di luar. Kami tidak ingin seperti itu, kami ingin menciptakan kesenangan dan keceriaan di rumah ini,” ungkapnya.

Dalam menentukan desain, Ainur dan istrinya banyak dibantu oleh seorang sepupu yang paham desain interior. Semua keinginan diterjemahkan dengan baik oleh sepupu tersebut hingga eksekusinya. “Hasilnya benar-benar sempurna. Cantik. Terlebih, lingkungan dan pemandangan di sekitar sini masih alami. Saat malam hari saja masih terdengar suara jangkrik,” ujar pengusaha kelapa sawit ini.

Di lantai satu terdapat ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, dan dapur. Semua area dibuat tanpa sekat sehingga menimbulkan kesan lega dan lapang. Di taman depan terdapat gazebo untuk lesehan, sementara di taman belakang ada beberapa kursi kecil yang fungsinya juga untuk bersantai dengan dikelilingi sejumlah pohon seperti mangga, klengkeng, dan srikaya.

Tak heran, Ainur yang sempat mengenyam pendidikan di kampus pertanian pun punya hobi bertanam, bisnisnya pun di bidang itu. “Salah satu titik favorit saya di rumah ini adalah kursi-kursi di taman belakang. Biasanya saya sarapan pagi di sana sambil menikmati udara pagi,” ungkap Ainur.

Tak jauh dari kursi-kursi kecil tersebut terdapat rumah kucing. Anak-anaknya memang senang memelihara kucing. Rencananya, Ainur akan menambah beberapa kandang yang terbuat dari kayu jati. Di lantai dua juga terdapat ruang keluarga, ruang kerja, dua kamar tidur anak, dan kamar utama.

Semua kamar tidur memiliki akses langsung ke balkon sehingga ketika semua jendela dan pintu dibuka udara segar langsung masuk ke dalam. “Sirkulasi udaranya sangat baik. Di siang hari kami jarang sekali menggunakan AC,” kata Ainur. Kamar tidur utama juga menjadi titik favoritnya. Itu karena dari kamar ini view Gunung Pancar langsung terlihat jelas. “Ketika malam hari juga bagus. Kita bisa menyaksikan lampulampu kelap-kelip di kejauhan. Indah dan syahdu,” tuturnya.

Ruang kumpul keluarga juga ada di lantai tiga. Ruangan tersebut didominasi unsur kayu. Di salah satu lemari besar, berderet rapi berbagai buku koleksi Ainur dan keluarga. Di bagian tengah terdapat semacam kubah yang menjadi salah satu ciri khas rumah.

Lantai teratas ini juga memiliki area rooftop tempat bersantai bersama keluarga. Lagi-lagi, dengan keunggulan pemandangan Gunung Pancar di sisi kanan dan pemandangan area rekreasi Jungle Land di sisi kiri. “Paling enak berada di sini sekitar sore, ketika matahari mulai tidak terik dan saat subuh. Udaranya segar sekali,” ungkap Ainur.

Selain suasana yang asri dan alami, Ainur memandang, lokasi rumahnya sangat strategis dengan fasilitas dan infrastruktur yang lengkap. Dia pun yakin nilai kawasan ini akan terus naik.

Dina angelina
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7986 seconds (0.1#10.140)