Nyepi Berlangsung Khidmat

Minggu, 22 Maret 2015 - 09:55 WIB
Nyepi Berlangsung Khidmat
Nyepi Berlangsung Khidmat
A A A
DENPASAR - Ingar-bingar dan gemerlap Bali sebagai destinasi wisata dunia tenggelam dalam keheningan saat puncak perayaan Nyepi Tahun Saka 1937 berlangsung kemarin.

Mulai petang hingga malam Bali juga laksana pulau mati tanpa penerangan. Umat Hindu larut dalam kekhusyukan menjalankan Catur Brata Penyepian. Khidmat dan senyap itu termasuk di Kuta, salah satu jantung pariwisata Pulau Dewata. Tidak ada hilir mudik manusia kecuali pecalang atau petugas keamanan desa adat yang berkeliling mengamankan situasi.

Pantai, restoran, kafe maupun pasar dan pusat oleh-oleh tutup. ”Seluruh umat larut dalam ibadah. Kami menjaga agar tidak ada gangguan seperti kriminalitas atau yang lain,” kata bendesa (pemimpin) adat Kuta Nyoman Swarsa kemarin. Prosesi Nyepi dimulai kemarin pukul 06.00 Wita hingga Minggu (22/3) pukul 06.00 Wita.

Umat Hindu diwajibkan tinggal di rumah untuk melaksanakan Catur Brata Penyepian, yakni tidak menghidupkan cahaya (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak mendengarkan/ menikmati hiburan (amati lelanguan ).

Sebagai bentuk toleransi beragama, warga non-Hindu di Bali juga tidak keluar rumah. Sebagian besar memilih berpindah tinggal dengan menyewa hotel maupun ke luar Bali, terutama ke Banyuwangi dan Lombok. Ketika malam tiba, seluruh wilayah menjadi gelap gulita karena lampu dipadamkan. Perkecualian di sejumlah objek vital seperti bandara, kantor polisi, penjara, dan rumah sakit. Meski demikian penerangan hanya dengan cahaya kecil.

”Hanya orang sakit dan mau melahirkan boleh dibawa ke rumah sakit dengan mendapat izin dan pengawalan pecalang,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto.

Miftachul chusna
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9476 seconds (0.1#10.140)