Makam Saddam Hussein Hancur

Selasa, 17 Maret 2015 - 11:11 WIB
Makam Saddam Hussein Hancur
Makam Saddam Hussein Hancur
A A A
TIKRIT - Makam mantan Presiden Irak Saddam Hussein hancur saat pertempuran gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan pasukan Irak yang berusaha merebut Kota Tikrit.

Makam Saddam Hussein yang terletak di Ouja, Tikrit selatan rata dengan tanah. Tidak ada yang tersisa pada makam Saddam Hussein, selain hanya puing bangunan. Gambar Saddam yang biasanya terpampang di seluruh dinding makam, juga sudah tidak terlihat.

“Ini adalah area di mana gerilyawan ISIS berkumpul, karena di sini adalah makam Saddam,” Kapten Yasser Numa, petinggi Milisi Syiah, dikutip BBC. “Gerilyawan ISIS memasang jebakan bagi kita dengan menanam bom di sekitar makam,” imbuhnya. ISIS mengklaim pada Agustus lalu bahwa makam Saddam Hussein telah dihancurkan total.

Namun, para pejabat lokal mengungkapkan makam Saddam hanya dirusak dan dibakar. Hanya kerusakan kecil akibat serangan ISIS itu. Jenazah Saddam Hussein dikuburkan di pemakaman mewah layaknya istana di desa kelahirannya, Ouja, pada 2007. Kompleks makam itu dari marmer segi delapan yang berbentuk tempat tidur dilengkapi dengan bunga segar.

Lampu mewah yang terpasang di atas makam juga mengingatkan pada kehidupan mewah Saddam saat memimpin Irak hingga pasukan Amerika Serikat (AS) menggulingkannya pada 2003. Media Irak melaporkan jenazah Saddam Hussein telah dipindahkan para loyalisnya.

Mereka khawatir jika jenazah Saddam akan dirusak dalam pertempuran. Prediksi mereka ternyata benar bahwa makam Saddam dihancurkan ISIS. Sayangnya, tidak ada yang mengetahui lokasi pasti di mana jenazah Saddam disemayamkan.

Sebelumnya ISIS menghancurkan situs purbakala Nimrud yang berdiri sejak abad ke-13 sebelum masehi dengan menggunakan alat berat. Penghancuran situs Nimrud yang terletak 30 km selatan Mosul itu dianggap sebagai penghapusan jejak sejarah Irak. Dunia langsung mengecam tindakan ISIS itu.

Sementara itu, para pejabat senior militer Irak meminta bantuan serangan udara untuk melemahkan posisi gerilyawan ISIS. Militer Irak dibantu milisi Syiah dan Sunni telah mengepung Tikrit selama beberapa hari. Gerilyawan ISIS masih terkonsentrasi di pusat kota. “Kita membutuhkan serangan udara dari pasukan mana pun yang bekerja dengan kita,” kata Deputi Menteri Pertahanan Irak Ibrahim al-Lami.

Dia tidak menyebut apakah bantuan serangan udara dari koalisi anti- ISIS yang dipimpin AS atau bantuan dari Iran. Koalisi AS absen dalam operasi militer di Tikrit. Serangan besar- besaran itu dilaksanakan setelah ISIS menguasai satu pertiga wilayah Irak, termasuk ibu kota Provinsi Salahuddin.

Militer Iran terlibat aktif membantu dan mengordinasikan milisi Syiah dalam pertempuran itu. Juru bicara kantor Perdana Menteri Irak, Rafid al-Jaboori, mendukung lebih banyak serangan udara di Tikrit. “Kita menyambut dukungan udara bagi semua perang melawan ISIS,” katanya kepada Reuters .

Menteri Dalam Negeri Iran Mohammed al-Ghaban mengungkapkan, pemerintah menghentikan sementara serangan di Tikrit. “Kita menghentikan pertempuran karena kita ingin mengurangi jumlah korban dan mempertahankan infrastruktur yang ada,” kata Ghaban saat konferensi pers di Kota Samarra, 95 km utara Baghdad.

Dia mengatakan, situasi Tikrit sudah dikendalikan. “Kita hanya menunggu waktu yang tepat untuk menyerang dan membebaskan wilayah itu,” tambahnya. Di Baghdad, utusan khusus Presiden AS, Jenderal John Allen, tidak dapat memberikan kepastian mengenai bantuan serangan udara.

Allen bertemu dengan beberapa pejabat Irak membahas berbagai upaya stabilisasi dan membangun kembali wilayah yang berhasil direbut dari ISIS.

Andika hendra m
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2669 seconds (0.1#10.140)