Prancis Kirim Tim Ahli ke Argentina

Kamis, 12 Maret 2015 - 11:03 WIB
Prancis Kirim Tim Ahli...
Prancis Kirim Tim Ahli ke Argentina
A A A
LA RIOJA - Tim penyelidik kecelakaan lalu lintas udara Prancis dikirim ke Argentina untuk menyelidiki tabrakan dua helikopter pada Senin (9/3) waktu setempat. Tim penyelidik Prancis yang berjumlah dua orang akan bergabung dengan tim penyelidik Argentina yang sudah lebih dulu menyisir lokasi kejadian di wilayah pegunungan di Provinsi La Rioja.

Mereka akan mencari petunjuk penyebab tabrakan yang menewaskan sepuluh orang, termasuk tiga atlet Olimpiade asal Prancis. Mereka adalah juara renang Olimpiade, Camille Muffat, atlet perahu layar Florence Arthaud, dan petinju Olimpiade Alexis Vastine. Korbantewaslainadalahlima kru televisi Prancis dan dua pilot asal Argentina. Insiden terjadi ketika dua helikopter ini terlibat dalam pengambilan gambar video untuk program reality show televisi.

Pada Selasa para anggota tim penyelamat berhasil mengevakuasi para korban tewas dari puing-puing helikopter ke kota kecil Villa Castelli. Jenazah kemudian dibawa ke kamar mayat yang berjarak 300 kilometer dari lokasi kejadian. Sekretaris Keamanan La Rioja, Luis Cesar Angulo, mengatakan, semua korban hangus terbakar sehingga sulit dikenali. Sementara itu, Kejaksaan Prancis mulai melakukan penyelidikan pembunuhan.

Langkah ini prosedur normal jika ada warga negara Prancis yang meninggal di luar negeri. Acara reality show bertema Dropped yang rencananya akan tayang di channel TF1 Prancis akhir tahun ini dibatalkan. Tayangan video yang diambil dari darat menunjukkan bahwa dua helikopter ini terbang terlalu dekat. Selanjutnya dua rotor heli ini bersinggungan sehingga membuat dua heli jatuh ke tanah.

”Tiba-tiba salah satu helikopter banting setir keluar jalur dan menabrak heli yang berada tepat di sebelahnya,” tutur Pemimpin Adventure Line Productions (ALP), Frank Firmin- Guion, dikutip AFP. Insiden ini kecelakaan terburuk dalam sejarah pembuatan program reality show televisi. Presiden Prancis Francois Hollande memimpin penghormatan terakhir terhadap para korban sebagai bentuk ekspresi kesedihan yang mendalam.

Korban Camille Muffat, 25, adalah peraih tiga medali Olimpiade London 2012, medali emas nomor 400 meter gaya bebas, medali perak 200 meter gaya bebas, dan medali perunggu untuk nomor 4x200 meter gaya bebas estafet. Dia dinobatkan sebagai salah satu perenang terbaik dalam sejarah Prancis.

Juni tahun lalu dia membuat keputusan yang mengejutkan dunia olahraga Prancis yaitu pengunduran diridari arenarenangprofesional saat usianya baru 24 tahun. Dia beralasan kelelahan akibat jam latihan yang begitu panjang serta ingin mengejar tantangan baru. ”Hal tersulit adalah membayangkan wajah Camille yang tak dapat tenggelam akibat insidenini,” ungkap Fabrice Pellerin, mantan pelatih Muffat, kepada stasiun radio Prancis, RTL .

Perasaan sedih juga diungkapkan kekasih Muffat, William Forgues. ”Dia sangat suka dengan program reality show ini dan berharap tidak tereliminasi lebih awal sehingga dapat berkunjung ke tempat-tempat yang indah lainnya,” ungkap Forgues. Di Kota Nice, tempat tinggal Muffat yang terletak di selatan Prancis, terpampang poster besar Muffat sedang tersenyum mengenakan tiga medali yang diraihnya.

Para pelayat ikut berbela sungkawa sembari meletakkan lilin di bawah poster yang tergantung di kantor balai kota. Ketika senja, ratusan pelayat berkumpul di taman kota untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Muffat. Korban lain, Florence Arthaud, 57, adalah atlet perahu layar terbaik di dunia dan berhasil menaklukkan olahraga ini yang sebelumnya didominasi kaum pria.

Gelar yang diraih termasuk Route du Rhum pada 1990, lomba perahu layar solo bergengsi lintas samudera atlantik. Korban lain, Alexis Vastine, 28, berpartisipasi pada Olimpiade Beijing 2008. Petinju yang turun pada kelas welter ringan ini berhasil meraih medali perunggu. Meninggalnya Vastine hanya berselang dua bulan dari kepergian adik perempuannya yang berusia 21 tahun akibat kecelakaan mobil.

Penghormatan terakhir penuh haru untuk Vastine terlihat di kota kelahirannya, Normandy. Para pemain klub sepak bola terkenal Paris Saint-Germain akan mengenakan pita warna hitam saat berlaga dalam Liga Champion pada Rabu (11/3) untuk mengenang para korban.

Konsul Jenderal Prancis di Argentina Raphael Trannoy mengatakan, pihaknya segera memulangkan jenazah para korban ke kampung halaman. ”Tapi, kami juga harus menghormati prosedur hukum yang berlaku untuk kepentingan penyelidikan,” ucap Trannoy.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6228 seconds (0.1#10.140)