Layar Navigasi Bermasalah, AirAsia Mendarat Darurat

Rabu, 11 Maret 2015 - 10:52 WIB
Layar Navigasi Bermasalah, AirAsia Mendarat Darurat
Layar Navigasi Bermasalah, AirAsia Mendarat Darurat
A A A
SYDNEY - AirAsia X melakukan pendaratan darurat di Melbourne, Australia, kemarin. Pendaratan ini terpaksa dilakukan setelah pesawat mengalami masalah pada layar navigasi.

Kerusakan pesawat akhirnya berhasil diperbaiki dan bisa lepas landas. Pesawat Airbus A330 tersebut meninggalkan Sydney dalam perjalanan menuju Kuala Lumpur, Malaysia, tetapi mendadak berbalik arah dan mendarat di selatan Melbourne setelah mengalami masalah dengan tampilan pada peta navigasinya.

Australia Broadcasting Corporation (ABC ) melaporkan, pilot pesawat dengan nomor penerbangan XAXX223 berbalik arah karena dia tidak bisa menjalankan pesawat tanpa navigasi yang jelas. “Pesawat itu memiliki masalah dengan sistem tampilan peta navigasinya di kokpit,” papar pernyataan Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia seperti dilansir AFP.

Hingga saat ini belum diketahui pasti berapa penumpang yang ada dalam pesawat tersebut. Maskapai penerbangan bertarif murah ini membenarkan adanya pengalihan penerbangan, tetapi belum bisa mengonfirmasi berapa banyak orang yang berada di pesawat itu. AirAsia juga mengatakan pihaknya sudah bertindak dengan benar untuk menghindari kecelakaan serius yang bisa saja terjadi.

Air Service Australia yang mengawasi lalu lintas udara Australia membenarkan tindakan AirAsia. Menurut mereka, hambatan yang dialami AirAsia dalam penerbangan menuju Kuala Lumpur terjadi karena cuaca buruk. Pengalihan dari Sydney ke Melbourne juga dilakukan karena cuaca Sydney lebih bersahabat.

“Ada kesulitan teknis, tetapi pesawat kini sudah diperbaiki dan telah disiapkan untuk lepas landas,” kata juru bicara AirAsia. Maskapai penerbangan itui mengalami insiden fatal pertamanya pada akhir Desember lalu. Ketika itu, AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang mengangkut 162 penumpang jatuh di perairan Selat Karimata.

Seluruh penumpang yang rata-rata berasal dari Indonesia itu dinyatakan tewas. Kecelakaan ini menambah deret panjang insiden yang menimpa maskapai asal Malaysia tersebut. Sebelum tragedi AirAsia QZ8501, Malaysia Airlines juga mengalami kecelakaan yang menewaskan lebih dari 500 orang.

Serangkaian tragedi ini membuat wisatawan khawatir tentang keselamatannya selama di udara. Mereka pun meragukan keamanan operator negara dan mempertanyakan bagaimana pengawasan lalu lintas di udara. Tak lama setelah kecelakaan AirAsia QZ8501, maskapai milik miliarder Tony Fernandes ini juga dilaporkan melakukan pendaratan darurat dalam penerbangan dari Penang ke Langkawi.

“Pesawat AirAsia AK6242 itu diketahui mengalami kesulitan teknis hingga tak bisa meneruskan perjalanan,” demikian bunyi informasi Malaysia Insider. Pada Desember lalu, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan FD3254 juga terpaksa kembali ke Bandara Internasional Don Muang, Bangkok, Thailand setelah lepas landas. Penyebabnya, sang pilot mendeteksi adanya masalah pada bagian penyimpanan barang.

Rini agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4404 seconds (0.1#10.140)