Aplikasi Kesehatan Online Ancam Privasi

Minggu, 08 Maret 2015 - 10:33 WIB
Aplikasi Kesehatan Online Ancam Privasi
Aplikasi Kesehatan Online Ancam Privasi
A A A
Pengembang teknologi dan pemerintah harus menghentikan memasukkan data kesehatan sensitif dalam berbagai aplikasi di telepon mobile (bergerak) karena bisa jatuh ke pihak yang salah.

Saat berbagai perusahaan telekomunikasi nirkabel berkumpul di Barcelona pekan ini di Mobile World Congress, para spesialis ”e-health” menyatakan pelayanan kesehatan sangat cepat berubah dalam lingkungan yang terkoneksi. ”Ini adalah gelombang yang tak terhindarkan yang menyebabkan kekhawatiran karena orang memasukkan data mereka dalam sistem mereka sendiri, tanpa membaca semua ketentuan dan syaratnya,” kata Vincent Genet, konsultan Alcimed, dikutip kantor berita AFP.

”Dalam beberapa tahun lagi, teknologi baru akan mampu memonitor sejumlah indikator psikologis penting melalui telepon dan mengirim peringatan pada pasien dan spesialis yang menangani mereka.” Semakin banyak pasien yang menggunakan aplikasi smartphone untuk memonitor berbagai tanda seperti kadar gula darah dan tekanan darah mereka. Komisi Eropa memperkirakan pasar untuk layanan kesehatan mobile dapat melebihi 17,5 miliar euro pada 2017.

Deputi Kepala Digital Health Kementerian Kesehatan China Yan Jie Gao menjelaskan di Kongres pekan ini bahwa pemerintah berencana mengucurkan puluhan miliar euro pada 20125 untuk melengkapi 90.000 rumah sakit dengan fasilitas tertentu, sehingga para pasien dapat menghubungi rumah sakit secara online dengan aman. Para pasien memasukkan berbagai indikator kesehatan dan menggunakan layanan kesehatan online untuk konsultasi jarak jauh dengan para dokter yang tidak mereka kenal.

”Ada peningkatan dalam konsultasi jarak jauh dengan para praktisi medis, terutama di Amerika Serikat,” kata Kevin Curran, pakar komputer dan anggota senior Institute of Electrical and E le c t roni c s Engineers. ”Dokter Anda bisa seseorang yang tinggal di Mumbai. Kita harus sangat hati-hati tentang data kita, karena mereka mungkin akan mengumpulkan dan menyimpan data Anda.

” Pengguna lain memasukkan data kesehatan pribadi dalam berbagai aplikasi di smartphone mereka. Jenis ”e-health” ini dapat menyelamatkan uang pemerintah dan memperbaiki usia harapan hidup, tapi otoritas dan perusahaan perlu memperkuat langkah keamanan untuk melindungi data pasien sebelum layanan ini semakin meluas.

”Saya pikir berbagai perusahaan teknologi menjadi lebih serius dengan privasi dan enkripsi sekarang. Masalah yang sering terjadi ialah banyak data ini disimpan tidak di telepon atau aplikasi tapi di cloud , ruang penyimpanan maya yang disediakan oleh sejumlah perusahaan web ,” papar Curran. ”Kita tergantung pada siapa penyedia aplikasi dan bagaimana mereka dapat mengamankan informasi, dan mereka kadang kala tergantung pada penyedia cloud ,” ungkap Curran.

Kekhawatiran lain ialah banyak perusahaan asuransi yang akan mendapat informasi kesehatan konsumen dan dapat membuat mereka membayar lebih untuk jaminan kesehatan menurut penyakit mereka. Berbagai sumber menyatakan pada AFP bahwa sejumlah perusahaan asuransi kesehatan membeli data dari supermarket tentang apa makanan yang dibeli konsumen, melihat dari catatan penjualan kartu pelanggan mereka, setelah laporan media terhadap dampaknya.

Studi oleh spesialis keamanan nirkabel Citrix Mobile menunjukkan bahwa lebih dari tiga per empat orang menggunakan aplikasi e-health untuk alasan kebugaran, bukan untuk diagnosa penyakit.

Syarifudin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6508 seconds (0.1#10.140)