Tema Training Berdasarkan Pengalaman Pribadi
A
A
A
Kali pertama terjun menjadi motivator, diakui Furqon, ketika mencoba memberikan kelas motivasi untuk adik tingkat di kelas 2 SMA.
Dengan peralatan sekadarnya, juga dengan semangat untuk bereksplorasi, training pertama cukup berhasil. ”Dari sana semua segmen mulai saya coba. Mulai anak TK, SD, SMP, hingga SMA. Saat kuliah saya semakin memperdalam ilmu motivasi dengan magang di beberapa lembaga pelatihan dan belajar di sana,” ujar ayah dua anak itu. Puncaknya saat kuliah di semester 7, Furqon mencoba untuk membuat dan menerbitkan sebuah buku yang diberi judul Jangan Kuliah! Kalau Gak Sukses.
Dengan buku yang ditransformasikan ke dalam bentuk training ini, semakin banyak yang mengenal dan meminta Furqon untuk membagikan inspirasinya. ”Sampai saat ini sudah ratusan sekolah, kampus, perusahaan, juga institusi perusahaan yang mengundang saya beserta tim untuk membawakan beberapa tema tentang sukses kuliah, sukses sekolah, sukses wirausaha,” katanya.
Hingga saat ini Furqon sudah memberikan motivasi kepada kurang lebih satu juta orang yang tersebar dari mulai Aceh sampai Jayapura. Dari Pontianak sampai Bali. Dari Ambon sampai Medan. ”Ciri khas training motivasi saya adalah hampir semuanya dari pengalaman pribadi yang saya bagikan. Jadi ada penjiwaan di sana,” tutur pria yang membuka kantor di Jatinangor, Bandung ini. Seperti tercermin dalam buku Jangan Kuliah! Kalau Gak Sukses.
Buku itu sudah masuk cetakan ke-10 dan semua cerita di dalam buku tersebut terinspirasi dari pengalaman hidup Furqon saat kuliah. ”Buku itu berisi bagaimana agar sukses akademis, namun juga sukses berorganisasi, bisnis, dapat beasiswa lagi. Alhamdulillah, selama kuliah, saya full dapat beasiswa dari Putera Sampoerna Foundation,” ungkapnya. Di dalam setiap tulisan dan kelas training, Furqon ingin memberikan pesan-pesan positif untuk menyadarkan generasi muda bangsa.
Contohnya dalam buku dan training Jangan Jatuh Cinta! Tapi Bangun Cinta, Furqon ingin membuktikan bahwa membangun cinta itu lebih indah daripada terjerumus pada cinta yang belum halal. ”Terbukti dengan pernikahan saya yang hanya berjarak tujuh hari, dimulai dari mengenal calon istri sampai meminangnya,” ucap Furqon.
Lain lagi ketika membuat buku dan trainingMuda Karya Raya, Furqon ingin mengajak generasi muda Indonesia untuk mandiri dan berjiwa entrepreneur sebab Indonesia membutuhkan generasi muda yangbukanhanyakaya, tapipenuh karya dan semangat untuk berbagi. Kendala yang dilalui Furqon selama membangun bisnis juga pernah ia lewati. Furqon pernah ditipu oleh manajernya sendiri sampai ratusan juta rupiah.
”Bahkan ia mencoreng nama baik saya. Namun, dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab, saya bisa melewati tantangan besar itu,” sebutnya. Bagi Founder Indonesian Motivator Institute (IMI) itu, ada rasa kepuasan tersendiri ketika menjadi seorang motivator sebab bidang ini sudah menjadi passion baginya. Lebih senang lagi, apabila mendengar peserta trainingnya menjadi lebih semangat setelah menerima materi yang ia berikan.
”Beberapa hari yang lalu, seorang anak kelas 2 SMA mendekati saya dan bilang bahwa anak itu pernah mengikuti kelas training saya dua bulan yang lalu. Alhamdulillah, sejak saat itu, ia sudah tak mau minta uang sama orang tua dan mulai mencoba jualan popcorn selepas sekolah. Saya begitu bahagia ketika mendengar itu,” ungkapnya.
Banyak manfaat yang Furqon rasakandenganmenjadiseorangmotivator. Salah satunya memiliki jaringan dan silaturahmi. Furqon juga senang dengan profesi sebagai motivator, ia dapat berkeliling ke seluruh daerah di Indonesia. ”Paling utama bisa menginspirasi banyak orang dan mengubah hidup ribuan orang. Intinya dapat menjadi pribadi pembelajar dan bermanfaat,” katanya.
Kini kesibukan Furqon sebagai motivator cukup padat. Hampir setiap weekend, full dengan agenda training di beberapakotadiIndonesia. Furqonmengaku, tujuan hidup yang ingin ia raih hanya menjadi pribadi yang terbaik di mata Allah dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin makhluk ciptaan-Nya.
Dina angelina
Dengan peralatan sekadarnya, juga dengan semangat untuk bereksplorasi, training pertama cukup berhasil. ”Dari sana semua segmen mulai saya coba. Mulai anak TK, SD, SMP, hingga SMA. Saat kuliah saya semakin memperdalam ilmu motivasi dengan magang di beberapa lembaga pelatihan dan belajar di sana,” ujar ayah dua anak itu. Puncaknya saat kuliah di semester 7, Furqon mencoba untuk membuat dan menerbitkan sebuah buku yang diberi judul Jangan Kuliah! Kalau Gak Sukses.
Dengan buku yang ditransformasikan ke dalam bentuk training ini, semakin banyak yang mengenal dan meminta Furqon untuk membagikan inspirasinya. ”Sampai saat ini sudah ratusan sekolah, kampus, perusahaan, juga institusi perusahaan yang mengundang saya beserta tim untuk membawakan beberapa tema tentang sukses kuliah, sukses sekolah, sukses wirausaha,” katanya.
Hingga saat ini Furqon sudah memberikan motivasi kepada kurang lebih satu juta orang yang tersebar dari mulai Aceh sampai Jayapura. Dari Pontianak sampai Bali. Dari Ambon sampai Medan. ”Ciri khas training motivasi saya adalah hampir semuanya dari pengalaman pribadi yang saya bagikan. Jadi ada penjiwaan di sana,” tutur pria yang membuka kantor di Jatinangor, Bandung ini. Seperti tercermin dalam buku Jangan Kuliah! Kalau Gak Sukses.
Buku itu sudah masuk cetakan ke-10 dan semua cerita di dalam buku tersebut terinspirasi dari pengalaman hidup Furqon saat kuliah. ”Buku itu berisi bagaimana agar sukses akademis, namun juga sukses berorganisasi, bisnis, dapat beasiswa lagi. Alhamdulillah, selama kuliah, saya full dapat beasiswa dari Putera Sampoerna Foundation,” ungkapnya. Di dalam setiap tulisan dan kelas training, Furqon ingin memberikan pesan-pesan positif untuk menyadarkan generasi muda bangsa.
Contohnya dalam buku dan training Jangan Jatuh Cinta! Tapi Bangun Cinta, Furqon ingin membuktikan bahwa membangun cinta itu lebih indah daripada terjerumus pada cinta yang belum halal. ”Terbukti dengan pernikahan saya yang hanya berjarak tujuh hari, dimulai dari mengenal calon istri sampai meminangnya,” ucap Furqon.
Lain lagi ketika membuat buku dan trainingMuda Karya Raya, Furqon ingin mengajak generasi muda Indonesia untuk mandiri dan berjiwa entrepreneur sebab Indonesia membutuhkan generasi muda yangbukanhanyakaya, tapipenuh karya dan semangat untuk berbagi. Kendala yang dilalui Furqon selama membangun bisnis juga pernah ia lewati. Furqon pernah ditipu oleh manajernya sendiri sampai ratusan juta rupiah.
”Bahkan ia mencoreng nama baik saya. Namun, dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab, saya bisa melewati tantangan besar itu,” sebutnya. Bagi Founder Indonesian Motivator Institute (IMI) itu, ada rasa kepuasan tersendiri ketika menjadi seorang motivator sebab bidang ini sudah menjadi passion baginya. Lebih senang lagi, apabila mendengar peserta trainingnya menjadi lebih semangat setelah menerima materi yang ia berikan.
”Beberapa hari yang lalu, seorang anak kelas 2 SMA mendekati saya dan bilang bahwa anak itu pernah mengikuti kelas training saya dua bulan yang lalu. Alhamdulillah, sejak saat itu, ia sudah tak mau minta uang sama orang tua dan mulai mencoba jualan popcorn selepas sekolah. Saya begitu bahagia ketika mendengar itu,” ungkapnya.
Banyak manfaat yang Furqon rasakandenganmenjadiseorangmotivator. Salah satunya memiliki jaringan dan silaturahmi. Furqon juga senang dengan profesi sebagai motivator, ia dapat berkeliling ke seluruh daerah di Indonesia. ”Paling utama bisa menginspirasi banyak orang dan mengubah hidup ribuan orang. Intinya dapat menjadi pribadi pembelajar dan bermanfaat,” katanya.
Kini kesibukan Furqon sebagai motivator cukup padat. Hampir setiap weekend, full dengan agenda training di beberapakotadiIndonesia. Furqonmengaku, tujuan hidup yang ingin ia raih hanya menjadi pribadi yang terbaik di mata Allah dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin makhluk ciptaan-Nya.
Dina angelina
(ars)