Kemewahan nan Elegan
A
A
A
Ketatnya kompetisi bisnis penerbangan membuat berbagai maskapai berlomba menghadirkan berbagai inovasi dalam pelayanan mereka demi kepuasan maksimal konsumen.
Etihad Airways, misalnya, mengedepankan konsep sensasi pengalaman ”hotel mewah di udara” bagi para penumpangnya.
Pada pertengahan 2014, maskapai yang bermarkas di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), ini menampilkan interior baru untuk berbagai kelas di armada baru Airbus A380 dan 787 Dreamlinernya.
Ini adalah proyek desain ulang benar-benar dari nol terhadap pesawat-pesawat baru berbadan lebarnya. Inovasi produk premium ini diterapkan pada kelas The Residence, First Apartment, First Suite, kelas bisnis, hingga kelas ekonomi. Konsep intinya adalah menciptakan rasa lapang yang berkelas. The Residence sebagai kelas paling eksklusif, misalnya, hanya tersedia tiga tempat itu pun baru di armada A 380.
Konsepnya seperti kamar suite di hotel bintang lima dan saat ini merupakan first class suite terluas dibanding milik maskapai mana pun di dunia. The Residence memiliki tiga komparte menyakni ruang tamu yang digabungkan dengan ruang makan, kamar tidur, dan kamar mandi dengan shower.
The Residence dapat dipesan untuk satu atau dua penumpang. Semua sofa di ruangan ini dilapisi kulit Poltrona Frau, bahan kulit yang digunakan dalam mobil Ferrari. Bagi setiap penumpang kelas The Residence tersedia VIP Concierge eksklusif sebelum keberangkatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan selama penerbangan. Penumpang pun dapat memesan berbagai makanan dan minuman apa pun sebelumnya.
Selama ini negara-negara Teluk memang identik dengan gelimang segala bentuk kemewahan. Ini seolah pernyataan sosial yang tak terbantahkan. Etihad Airways sebagai salah satu maskapai nasional menafsirkan sekaligus menyajikan kemewahan tersebut dalam konsep perpaduan dari practicality, simplicitydan elegance.
Kita tidak akan menemukan sepuhan emas atau aksesori berlian dan permata yang mencolok di armadanya. Namun, Etihad menghadirkan semua bahan terbaik dan pelayanan terbaik. Bahan kulit Poltrona Frau digunakan untuk tempat duduk penumpang mulai dari kelas Diamond First ke atas. Sementara itu, perlengkapan makan dari kelas Pearl Business ke atas menggunakan produk Niko dari Jepang.
Untuk kelas satu ke atas, Etihad pun menyediakan perlengkapan kamar mandi dari Acqua di Parma yang merupakan salah satu merek terbaik. Semua demi kenyamanan dan kepuasan penumpang. Etihad Airways juga memperhatikan aspek kepuasan penggunaan sarana teknologi. Pada awal Februari 2015, Etihad menerima anugerah 2015 Airline of the Year Award dari Inflight, majalah terkemuka di bidang in flight entertainment and connectivity (IFEC).
Teknologi entertainment dan konektivitas yang cutting edge memang ”ditanam” di hampir seluruh armada Etihad Airways demi kepuasan para penumpang. Maskapai ini menggunakan teknologi personal entertainment E-BOX terbaru Panasonic eX3. Sistem tersebut menyediakan berbagai jenis film dan lagu teranyar, terpopuler, permainan video game yang mutakhir, akses ke katalog duty free Etihad Airways, 3D moving maps, serta Aeroreader yang menyajikan data penerbangan lengkap.
Konektivitas menjadi hal yang sangat penting, terutama jika melihat demografi pelanggan Etihad. Oleh karena itu Etihad melengkapi hampir semua pesawatnya dengan koneksi wi-fi. Ada 92 armada penumpang Etihad yang dilengkapi fasilitas ini terdiri atas 29 Airbus seri A319/320/321, 26 keluarga A330, 11 A340, satu A380, 24 keluarga Boeing 777 dan satu B787-9 Dreamliner.
Semua pesawat baru yang mulai beroperasi pada 2015 ini juga akan dilengkapi fitur in-flight connectivity. Bahkan 43 pesawat berbadan lebar Etihad Airways dilengkapi siaran langsung dari tujuh stasiun televisi dunia yaitu BBC World News, Sport 24, CNN, CNBC, Euronews, NHK World Premium, dan Sky News Arabia. Kelas pelayanan di Etihad Airways terdiri atas The Residence, First Apartment, First Suite, Business Studio, serta Economy Smart Seat.
Masing-masing menawarkan level kemewahan yang berbeda-beda, namun satu yang dapat dipastikan yaitu semuanya sama-sama mengusung konsep elegan, praktikal serta simpel ala Etihad. Penumpang dari kelas bisnis ke atas menikmati pelayanan mewah bahkan sejak sebelum naik pesawat karena berhak atas layanan chauffer (antar-jemput) untuk beberapa kota besar. Sayangnya, layanan ini belum ada untuk Jakarta.
Penumpang mulai kelas bisnis memiliki akses ke Etihad Lounge yang menawarkan pelayanan lounge kelas satu. Bahkan untuk beberapa kota, Etihad menawarkan Etihad Arrival Lounge agar para penumpang tetap segar dan siap kembali beraktivitas setelah turun dari pesawat.
The Residence
Etihad meluncurkan kelas baru dalam jajaran pelayanannya yaitu The Residence by Etihad seiring datangnya Airbus 380 pertama mereka. The Residence adalah inovasi demi menjawab kebutuhan konsumen yang mendambakan perjalanan udara semakin nyaman dan mewah.
The Residence adalah yang pertama di dunia yang memberikan layanan suite ala hotel bintang lima ke atas. The Residence menyasar pasar penumpang pesawat jet pribadi untuk rute-rute gemuk seperti London. Etihad menjanjikan penumpang kelas The Residence akan menikmati semua sensasi nyamannya terbang dengan jet pribadi namun harga jauh lebih kompetitif.
The Residence bisa digunakan oleh dua orang. Penumpang berhak atas pelayan pribadi (private butler). Ada tiga ruangan di The Residence ini yaitu living room, kamar mandi (ensuite bathroom), serta kamar tidur (bedroom). Di living room terdapat sofa mewah untuk dua orang, dua meja makan, kulkas minuman, serta televisi 32 inchi. Sementara itu, desain kamar mandinya berkonsep minimalis- elegan dengan perpaduan warna cokelat dan gading yang menenangkan.
Sedangkan kamar tidur dilengkapi ranjang queen size yang bisa digunakan dua orang. Penumpang di The Residence bisa menikmati sarapan di kamar tidur dengan layanan inflight chef yang akan menyajikan beragam menu pilihan. Yang lebih menarik, hampir semua hal di The Residence ini bisa dikustomisasi.
Penumpang dapat memesan makanan, minuman, bahkan perlengkapan mandi merek tertentu. Sang private butler akan menyediakannya. Penumpang kelas ini juga memiliki akses ke lobi yang ada di lantai atas A380 dengan fasilitas ruang konferensi dan akses ke mini bar.
First Apartment
First Apartment pada dasarnya adalah sebuah fasilitas kelas satu, namun dalam bentuk apartemen. Ruangan dilengkapi televisi berukuran 24 inchi dan sofa besar yang bisa diubah menjadi tempat tidur yang nyaman.
Terdapat pula kursi tambahan untuk bersantai. Di First Apartment penumpang bisa mengundang satu orang dari kelas lain untuk bergabung dengannya dalam jamuan makan selama penerbangan. Bahkan pembatas antarunit dapat diturunkan untuk menciptakan ruangan yang besar. Ada sembilan First Apartment pada setiap A380. Setiap suite berukuran 3,6 meter persegi.
First Suite
First Suite memiliki kelas layanan yang sama dengan First Apartment namun ukurannya sedikit lebih kecil. Kelas layanan ini memiliki privasi yang cukup baik karena memiliki pintu setinggi sekitar 160 cm sehingga membuat pengguna tidak terganggu oleh orang yang lalu lalang di sepanjang koridor pesawat.
Business Studio
Kelas bisnis di Etihad memberikan perasaan ada di first class. Kursi di kelas ini bisa diluruskan menjadi tempat tidur dengan panjang hingga 2 meter. Sangat nyaman untuk mayoritas pengguna kelas ini. Penumpang juga bisa menikmati hidangan yang bervariasi dan semuanya on demand.
Economy Smart Seat
Ini adalah level layanan paling dasar di Etihad Airways. Para penumpang akan mendapatkan pelayanan dan keramahan kelas satu meski tidak memiliki opsi sebanyak kelas-kelas di atasnya.
Kursi di kelas ini begitu nyaman dan didesain khusus di luar standar pabrik. Ada satu hal menarik yang menggambarkan level pelayanan yang diberikan Etihad Airways terhadap penumpang kelas ekonominya, yaitu selimutnya. Ya, selimut hijau khas Etihad Airways menjadi pemandangan yang cukup umum di Bandara Internasional Abu Dhabi.
Sebenarnya selimut tersebut tidak boleh dibawa turun dari pesawat, namun karena selimut tersebut nyaman dan bisa memberikan cukup kehangatan dalam kondisi bandara yang dingin, sebagian besar penumpang tetap membawa turun dari pesawat dan memakainya di area bandara.
Laporan Wartawan Koran Sindo Pangeran Ahmad Nurdin
ABU DHABI
Etihad Airways, misalnya, mengedepankan konsep sensasi pengalaman ”hotel mewah di udara” bagi para penumpangnya.
Pada pertengahan 2014, maskapai yang bermarkas di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), ini menampilkan interior baru untuk berbagai kelas di armada baru Airbus A380 dan 787 Dreamlinernya.
Ini adalah proyek desain ulang benar-benar dari nol terhadap pesawat-pesawat baru berbadan lebarnya. Inovasi produk premium ini diterapkan pada kelas The Residence, First Apartment, First Suite, kelas bisnis, hingga kelas ekonomi. Konsep intinya adalah menciptakan rasa lapang yang berkelas. The Residence sebagai kelas paling eksklusif, misalnya, hanya tersedia tiga tempat itu pun baru di armada A 380.
Konsepnya seperti kamar suite di hotel bintang lima dan saat ini merupakan first class suite terluas dibanding milik maskapai mana pun di dunia. The Residence memiliki tiga komparte menyakni ruang tamu yang digabungkan dengan ruang makan, kamar tidur, dan kamar mandi dengan shower.
The Residence dapat dipesan untuk satu atau dua penumpang. Semua sofa di ruangan ini dilapisi kulit Poltrona Frau, bahan kulit yang digunakan dalam mobil Ferrari. Bagi setiap penumpang kelas The Residence tersedia VIP Concierge eksklusif sebelum keberangkatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan selama penerbangan. Penumpang pun dapat memesan berbagai makanan dan minuman apa pun sebelumnya.
Selama ini negara-negara Teluk memang identik dengan gelimang segala bentuk kemewahan. Ini seolah pernyataan sosial yang tak terbantahkan. Etihad Airways sebagai salah satu maskapai nasional menafsirkan sekaligus menyajikan kemewahan tersebut dalam konsep perpaduan dari practicality, simplicitydan elegance.
Kita tidak akan menemukan sepuhan emas atau aksesori berlian dan permata yang mencolok di armadanya. Namun, Etihad menghadirkan semua bahan terbaik dan pelayanan terbaik. Bahan kulit Poltrona Frau digunakan untuk tempat duduk penumpang mulai dari kelas Diamond First ke atas. Sementara itu, perlengkapan makan dari kelas Pearl Business ke atas menggunakan produk Niko dari Jepang.
Untuk kelas satu ke atas, Etihad pun menyediakan perlengkapan kamar mandi dari Acqua di Parma yang merupakan salah satu merek terbaik. Semua demi kenyamanan dan kepuasan penumpang. Etihad Airways juga memperhatikan aspek kepuasan penggunaan sarana teknologi. Pada awal Februari 2015, Etihad menerima anugerah 2015 Airline of the Year Award dari Inflight, majalah terkemuka di bidang in flight entertainment and connectivity (IFEC).
Teknologi entertainment dan konektivitas yang cutting edge memang ”ditanam” di hampir seluruh armada Etihad Airways demi kepuasan para penumpang. Maskapai ini menggunakan teknologi personal entertainment E-BOX terbaru Panasonic eX3. Sistem tersebut menyediakan berbagai jenis film dan lagu teranyar, terpopuler, permainan video game yang mutakhir, akses ke katalog duty free Etihad Airways, 3D moving maps, serta Aeroreader yang menyajikan data penerbangan lengkap.
Konektivitas menjadi hal yang sangat penting, terutama jika melihat demografi pelanggan Etihad. Oleh karena itu Etihad melengkapi hampir semua pesawatnya dengan koneksi wi-fi. Ada 92 armada penumpang Etihad yang dilengkapi fasilitas ini terdiri atas 29 Airbus seri A319/320/321, 26 keluarga A330, 11 A340, satu A380, 24 keluarga Boeing 777 dan satu B787-9 Dreamliner.
Semua pesawat baru yang mulai beroperasi pada 2015 ini juga akan dilengkapi fitur in-flight connectivity. Bahkan 43 pesawat berbadan lebar Etihad Airways dilengkapi siaran langsung dari tujuh stasiun televisi dunia yaitu BBC World News, Sport 24, CNN, CNBC, Euronews, NHK World Premium, dan Sky News Arabia. Kelas pelayanan di Etihad Airways terdiri atas The Residence, First Apartment, First Suite, Business Studio, serta Economy Smart Seat.
Masing-masing menawarkan level kemewahan yang berbeda-beda, namun satu yang dapat dipastikan yaitu semuanya sama-sama mengusung konsep elegan, praktikal serta simpel ala Etihad. Penumpang dari kelas bisnis ke atas menikmati pelayanan mewah bahkan sejak sebelum naik pesawat karena berhak atas layanan chauffer (antar-jemput) untuk beberapa kota besar. Sayangnya, layanan ini belum ada untuk Jakarta.
Penumpang mulai kelas bisnis memiliki akses ke Etihad Lounge yang menawarkan pelayanan lounge kelas satu. Bahkan untuk beberapa kota, Etihad menawarkan Etihad Arrival Lounge agar para penumpang tetap segar dan siap kembali beraktivitas setelah turun dari pesawat.
The Residence
Etihad meluncurkan kelas baru dalam jajaran pelayanannya yaitu The Residence by Etihad seiring datangnya Airbus 380 pertama mereka. The Residence adalah inovasi demi menjawab kebutuhan konsumen yang mendambakan perjalanan udara semakin nyaman dan mewah.
The Residence adalah yang pertama di dunia yang memberikan layanan suite ala hotel bintang lima ke atas. The Residence menyasar pasar penumpang pesawat jet pribadi untuk rute-rute gemuk seperti London. Etihad menjanjikan penumpang kelas The Residence akan menikmati semua sensasi nyamannya terbang dengan jet pribadi namun harga jauh lebih kompetitif.
The Residence bisa digunakan oleh dua orang. Penumpang berhak atas pelayan pribadi (private butler). Ada tiga ruangan di The Residence ini yaitu living room, kamar mandi (ensuite bathroom), serta kamar tidur (bedroom). Di living room terdapat sofa mewah untuk dua orang, dua meja makan, kulkas minuman, serta televisi 32 inchi. Sementara itu, desain kamar mandinya berkonsep minimalis- elegan dengan perpaduan warna cokelat dan gading yang menenangkan.
Sedangkan kamar tidur dilengkapi ranjang queen size yang bisa digunakan dua orang. Penumpang di The Residence bisa menikmati sarapan di kamar tidur dengan layanan inflight chef yang akan menyajikan beragam menu pilihan. Yang lebih menarik, hampir semua hal di The Residence ini bisa dikustomisasi.
Penumpang dapat memesan makanan, minuman, bahkan perlengkapan mandi merek tertentu. Sang private butler akan menyediakannya. Penumpang kelas ini juga memiliki akses ke lobi yang ada di lantai atas A380 dengan fasilitas ruang konferensi dan akses ke mini bar.
First Apartment
First Apartment pada dasarnya adalah sebuah fasilitas kelas satu, namun dalam bentuk apartemen. Ruangan dilengkapi televisi berukuran 24 inchi dan sofa besar yang bisa diubah menjadi tempat tidur yang nyaman.
Terdapat pula kursi tambahan untuk bersantai. Di First Apartment penumpang bisa mengundang satu orang dari kelas lain untuk bergabung dengannya dalam jamuan makan selama penerbangan. Bahkan pembatas antarunit dapat diturunkan untuk menciptakan ruangan yang besar. Ada sembilan First Apartment pada setiap A380. Setiap suite berukuran 3,6 meter persegi.
First Suite
First Suite memiliki kelas layanan yang sama dengan First Apartment namun ukurannya sedikit lebih kecil. Kelas layanan ini memiliki privasi yang cukup baik karena memiliki pintu setinggi sekitar 160 cm sehingga membuat pengguna tidak terganggu oleh orang yang lalu lalang di sepanjang koridor pesawat.
Business Studio
Kelas bisnis di Etihad memberikan perasaan ada di first class. Kursi di kelas ini bisa diluruskan menjadi tempat tidur dengan panjang hingga 2 meter. Sangat nyaman untuk mayoritas pengguna kelas ini. Penumpang juga bisa menikmati hidangan yang bervariasi dan semuanya on demand.
Economy Smart Seat
Ini adalah level layanan paling dasar di Etihad Airways. Para penumpang akan mendapatkan pelayanan dan keramahan kelas satu meski tidak memiliki opsi sebanyak kelas-kelas di atasnya.
Kursi di kelas ini begitu nyaman dan didesain khusus di luar standar pabrik. Ada satu hal menarik yang menggambarkan level pelayanan yang diberikan Etihad Airways terhadap penumpang kelas ekonominya, yaitu selimutnya. Ya, selimut hijau khas Etihad Airways menjadi pemandangan yang cukup umum di Bandara Internasional Abu Dhabi.
Sebenarnya selimut tersebut tidak boleh dibawa turun dari pesawat, namun karena selimut tersebut nyaman dan bisa memberikan cukup kehangatan dalam kondisi bandara yang dingin, sebagian besar penumpang tetap membawa turun dari pesawat dan memakainya di area bandara.
Laporan Wartawan Koran Sindo Pangeran Ahmad Nurdin
ABU DHABI
(ars)