Sembahyang 5 Pura demi Realisasi Revitalisasi Teluk Benoa

Jum'at, 06 Maret 2015 - 16:01 WIB
Sembahyang 5 Pura demi Realisasi Revitalisasi Teluk Benoa
Sembahyang 5 Pura demi Realisasi Revitalisasi Teluk Benoa
A A A
JAKARTA - Tokoh masyarakat Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali bersama tiga juta masyarakat Bali mengaku siap mengawal dan menjamin keamanan pelaksanaan proyek revitalisasi Teluk Benoa.

Ranten, selaku salah satu tokoh masyarakat Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali menyampaikan, tokoh masyarakat dan ketua adat se-Bali, kemarin menggelar sembahyang di lima pura demi mendukung revitalisasi Teluk Benoa.

Sembahyang itu dilakukan, dalam rangka memohon petunjuk pada yang maha kuasa agar rencana revitalisasi diberi kemudahan.

"Sebanyak 120 orang perwakilan tokoh adat dari seluruh daerah di Bali, dari Temprana, Sabana, Gianyar, Karang Asem, Singaraja dan lain-lain sembahyang kepada Tuhan di lima Pura. Kami meminta kepada Tuhan agar Revitalisasi Teluk Benoa segera terrealisasi," ujar Ranten dalam keterangannya yang diterima Sindonews, Jumat (6/3/2015).

Dia berharap, pemerintah tidak lagi menunda realisasi revitalisasi Teluk Benoa. "Segera saja laksanakan lewat PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) biar cepat selesai. Masa sudah dua tahun ini belum juga dimulai," tukasnya.

Senada dengan Ranten, tokoh masyarakat Bali lainnya, Made Derik berpendapat, revitalisasi Teluk Benoa merupakan program yang bagus bagi masyarakat Bali sekarang maupun generasi mendatang.

Maka itu, dia memastikan anggotanya yang tersebar di semua kabupaten di Bali terus mensosialisasikan rencana revitalisasi tersebut. "Secara langsung akan membuka lapangan kerja baru dan penyerapan tenaga kerja masyarakat Bali," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 51/2014 yang membolehkan dilakukan revitalisasi di Teluk Benoa. Dari luas perairan Teluk Benoa yang seluas sekitar 1.400 hektare, area yang akan direklamasi seluas 700 hektare (50 persen), dan hanya 400 hektare (28,5 persen) akan dikembangkan sebagai pusat wisata yang baru.

Sisanya seluas 300 hektare beserta perairan Teluk Benoa akan didedikasikan untuk ruang terbuka hijau dan fasilitas sosial serta fasilitas umum (fasos fasum). Studi kelayakan bersama yang dilakukan IPB, ITB, UGM, ITS dan Unhas juga menghasilkan kesimpulan, kawasan Teluk Benoa dapat direvitalisasi.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8332 seconds (0.1#10.140)