Wonderful Indonesia Hadir di ITB Berlin
A
A
A
JAKARTA - Indonesia kembali berpartisipasi dalam ajang bursa pariwisata bergengsi dan tertua di dunia, Internationale Tourism Borse (ITB) Berlin yang akan berlangsung di Messe Berlin, Jerman, 4-8 Maret 2015.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memimpin langsung delegasi Indonesia yang sebagian besar merupakan kalangan pelaku usaha pariwisata di Tanah Air. Jika pada gelaran yang sama tahun lalu delegasi Indonesia yang terdiri atas 62 perusahaan pariwisata berhasilmembukukantransaksi bisnis senilai Rp2,8 triliun, Menpar menargetkan peningkatan transaksi di ajang ITB tahun ini.
“Kalau tahun sebelumnya nilai transaksi mendekati Rp3 triliun, maka tahun ini kita harapkan bisa mendekati Rp4 triliun, sebut Menpar di Jakarta akhir pekan lalu. Sebanyak 100 delegasi Indonesia dari kalangan pelaku usaha pariwisata antara lain tour operator /tour agent , hotel dan resor, serta dinas pariwisata provinsi akan melakukan promosi serta melakukan pertemuan bisnis dengan para buyers yang datang dari seluruh dunia pada acara tersebut.
Indonesia pada kesempatan itu akan menawarkan berbagai paket wisata menarik seperti liburan di Bali; menikmati keragaman dan warisan keajaiban budaya termasuk situs warisan dunia UNESCO, yakni Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah, menyelam di Raja Ampat, wisata belanja di Jakarta dan Bandung, bermain golf, serta spa perawatan kesehatan dan kecantikan tradisional khas Indonesia serta berbagai wisata menarik lain.
Dalam ajang ITB Berlin 2015 ini paviliun Indonesia seluas 410 m2 menampilkan perahu tradisional pinisi. Pilihan ini sekaligus hendak menunjukkan identitas Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 13.000 pulau terbentang dalam 3 zona waktu serta mempunyai 1.128 kelompok etnis dengan berbagai tradisi dan budaya yang beraneka ragam.
Kekayaan itu akan memikat wisatawan dari berbagai belahan dunia. Menurut Menpar, melalui ajang bergengsi ini Indonesia akan lebih dikenal dunia sebagai tujuan wisata kelas dunia dan benar-benar Wonderful Indonesia. “Meskipun bangsa kita diberkati banyak sumber daya alam, kekayaan sejatinya adalah terletak pada orang-orangnya, cerita rakyat, dan budayanya,” ungkap Arief.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, Indonesia memiliki potensi pariwisata nature sebesar 35% yang dikembangkan dalam produk wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan, sedangkan potensi berupa culture 60%, dikembangkan dalam wisata heritage dan religi; wisata kuliner dan belanja; dan wisata kota dan desa. Adapun potensi manmade sebesar 5%, dikembangkan untuk wisata MICE, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu.
Keikutsertaan Indonesia pada bursa ITB Berlin juga diharapkan akan mendapatkan transaksi bisnis paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang tahun ini menargetkan 12 juta wisman dan 20 juta wisman pada 2019.
Di tempat terpisah, Direktur Pencitraan Indonesia Kemenpar Ratna Suranti mengatakan, beragam festival unggulan di daerah bisa ditonjolkan guna menarik kunjungan wisatawan. Untukitu, ia mengharapkankerja sama pemangku kepentingan di pusat, pemerintah daerah (pemda), pelaku usaha termasuk media massa untuk ikut menggaungkan ajang tersebut.
“Saya kira media berpotensi untuk menciptakan suatu program baru terkait pariwisata yang lebih inovatif dan kreatif. Festival-festival di daerah ini juga bisa menjadi program unggulan,” tuturnya saat beraudiensi dengan tim SINDO Media di kantornya kemarin. Ratna mengapresiasi makin ramainya tayangan dan pemberitaan seputar pariwisata seiring dengan tren berwisata yang juga tengah booming .
Legal, Corsec and Network Director SINDOTV Wijaya Kusuma Subroto mengatakan, SINDOTV melalui program Jelajah Nusantara memberikan kesempatan kepada daerahdaerah untuk menampilkan potensi pariwisatanya. Tak hanya yang sudah populer, melainkan juga yang masih kurang terekspos.
“Banyak destinasi wisata yang sebetulnya indah atau bersejarah tapi kurang terinformasikan. Maka kami undang bupati dan gubernur untuk talkshow di Sindo TV tentang potensi wisata di daerahnya,” paparnya. Sementara itu, KORAN SINDO, melalui rubrik Topik Pilihan yang terbit dua halaman setiap harinya juga kerap menampilkan tema-tema budaya dan pariwisata. Misalnya destinasi dan kuliner terfavorit.
Inda susanti
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memimpin langsung delegasi Indonesia yang sebagian besar merupakan kalangan pelaku usaha pariwisata di Tanah Air. Jika pada gelaran yang sama tahun lalu delegasi Indonesia yang terdiri atas 62 perusahaan pariwisata berhasilmembukukantransaksi bisnis senilai Rp2,8 triliun, Menpar menargetkan peningkatan transaksi di ajang ITB tahun ini.
“Kalau tahun sebelumnya nilai transaksi mendekati Rp3 triliun, maka tahun ini kita harapkan bisa mendekati Rp4 triliun, sebut Menpar di Jakarta akhir pekan lalu. Sebanyak 100 delegasi Indonesia dari kalangan pelaku usaha pariwisata antara lain tour operator /tour agent , hotel dan resor, serta dinas pariwisata provinsi akan melakukan promosi serta melakukan pertemuan bisnis dengan para buyers yang datang dari seluruh dunia pada acara tersebut.
Indonesia pada kesempatan itu akan menawarkan berbagai paket wisata menarik seperti liburan di Bali; menikmati keragaman dan warisan keajaiban budaya termasuk situs warisan dunia UNESCO, yakni Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah, menyelam di Raja Ampat, wisata belanja di Jakarta dan Bandung, bermain golf, serta spa perawatan kesehatan dan kecantikan tradisional khas Indonesia serta berbagai wisata menarik lain.
Dalam ajang ITB Berlin 2015 ini paviliun Indonesia seluas 410 m2 menampilkan perahu tradisional pinisi. Pilihan ini sekaligus hendak menunjukkan identitas Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 13.000 pulau terbentang dalam 3 zona waktu serta mempunyai 1.128 kelompok etnis dengan berbagai tradisi dan budaya yang beraneka ragam.
Kekayaan itu akan memikat wisatawan dari berbagai belahan dunia. Menurut Menpar, melalui ajang bergengsi ini Indonesia akan lebih dikenal dunia sebagai tujuan wisata kelas dunia dan benar-benar Wonderful Indonesia. “Meskipun bangsa kita diberkati banyak sumber daya alam, kekayaan sejatinya adalah terletak pada orang-orangnya, cerita rakyat, dan budayanya,” ungkap Arief.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, Indonesia memiliki potensi pariwisata nature sebesar 35% yang dikembangkan dalam produk wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan, sedangkan potensi berupa culture 60%, dikembangkan dalam wisata heritage dan religi; wisata kuliner dan belanja; dan wisata kota dan desa. Adapun potensi manmade sebesar 5%, dikembangkan untuk wisata MICE, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu.
Keikutsertaan Indonesia pada bursa ITB Berlin juga diharapkan akan mendapatkan transaksi bisnis paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang tahun ini menargetkan 12 juta wisman dan 20 juta wisman pada 2019.
Di tempat terpisah, Direktur Pencitraan Indonesia Kemenpar Ratna Suranti mengatakan, beragam festival unggulan di daerah bisa ditonjolkan guna menarik kunjungan wisatawan. Untukitu, ia mengharapkankerja sama pemangku kepentingan di pusat, pemerintah daerah (pemda), pelaku usaha termasuk media massa untuk ikut menggaungkan ajang tersebut.
“Saya kira media berpotensi untuk menciptakan suatu program baru terkait pariwisata yang lebih inovatif dan kreatif. Festival-festival di daerah ini juga bisa menjadi program unggulan,” tuturnya saat beraudiensi dengan tim SINDO Media di kantornya kemarin. Ratna mengapresiasi makin ramainya tayangan dan pemberitaan seputar pariwisata seiring dengan tren berwisata yang juga tengah booming .
Legal, Corsec and Network Director SINDOTV Wijaya Kusuma Subroto mengatakan, SINDOTV melalui program Jelajah Nusantara memberikan kesempatan kepada daerahdaerah untuk menampilkan potensi pariwisatanya. Tak hanya yang sudah populer, melainkan juga yang masih kurang terekspos.
“Banyak destinasi wisata yang sebetulnya indah atau bersejarah tapi kurang terinformasikan. Maka kami undang bupati dan gubernur untuk talkshow di Sindo TV tentang potensi wisata di daerahnya,” paparnya. Sementara itu, KORAN SINDO, melalui rubrik Topik Pilihan yang terbit dua halaman setiap harinya juga kerap menampilkan tema-tema budaya dan pariwisata. Misalnya destinasi dan kuliner terfavorit.
Inda susanti
(ars)