Mengikuti Jejak sang Kakak

Senin, 02 Maret 2015 - 10:35 WIB
Mengikuti Jejak sang...
Mengikuti Jejak sang Kakak
A A A
Foto dokumen pengunjuk rasa dari kelompok “kaos merah” turun ke jalan dengan membawa gambar mantan PM Thailand Yingluck Shinawatra dan kakaknya yang juga pernah menjabat sebagai PM, Thaksin Shinawatra di Bangkok, 21 Mei 2014 silam.

Pada pemilu 2011, Partai Pheu Thai yang dipimpin Yingluck Shinawatra berhasil memenangkan pemilu dan mengantarkannya menjadi perdana menteri wanita pertama Thailand.

Namun karena dituduh menyalahgunakan kekuasaan, Mahkamah Konstitusi Thailand memaksanya mundur dari jabatannya pada Mei 2014, setelah memegang kekuasaan selama hampir tiga tahun. Beberapa minggu kemudian, pihak militer mengambil alih kekuasaan. Militer Thailand berdalih pengambilalihan kekuasaan perlu dilakukan untuk mengembalikan ketertiban negara setelah berbulan-bulan terjadi protes di jalanan terhadap pemerintahan.

Pada 23 Januari, pihak militer menggandeng legislatif untuk menjatuhkan Yingluck dari kursinya atas tuduhan subsidi pangan yang kontroversial. Tidak hanya itu, Yingluck juga dilarang ikut berpolitik selama lima tahun. Dia dihadapkan pada tuntutan kriminal terkait skema subsidi beras. Dan jika pengadilan memutuskan bersalah, dia akan dijebloskan ke dalam penjara.

Yingluck Shinawatra adalah mantan pebisnis yang terjun ke panggung politik mengikuti jejak kakaknya, Thaksin Shinawatra, yang juga pernah menjabat sebagai perdana menteri Thailand. Sebelum berkiprah di panggung politik, Yingluck lebih banyak berkiprah dalam bisnis sebagai managing director AIS, perusahaan telekomunikasi yang didirikan kakaknya. Selain itu, dia juga menjabat managing director SC Asset Company, usaha keluarga dalam bidang properti.

Berbagai kritik tajam menghantamnya ketika menduduki posisi PM karena dia tidak memiliki pengalaman dalam bidang politik. Yingluck terpilih sebagai PM hanya karena dia adik dari Thaksin Shinawatra, miliarder yang juga digulingkan dari jabatan PM oleh pihak militer pada 2006 dan dipenjara secara in absentia karena dakwaan korupsi.

Tugas utama Yingluck adalah mendapatkan kembali kepercayaan pengikut Thaksin yang banyak terdapat di daerah miskin dan menjalankan pemerintahannya. Dalam masa kampanyenya, Yingluck tampil sangat baik. Dia dielu-elukan para pendukungnya yang merupakan pendukung Thaksin dalam pemilu 2011. Yingluck yang lahir pada 21 Juni 1967 merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara.

Dia mengambil jurusan ilmu politik dan administrasi bisnis di Universitas Kentucky, Amerika Serikat. “Selama kita dapat menyelesaikan masalah, saya berharap warga Thailand dapat memberi saya kesempatan untuk membuktikan diri dan menunjukkan penghormatanku,” ungkap Yingluck, dikutip BBC.

Istri dari Anusorn Amornchat itu mengatakan bahwa dirinya telah melakukan kerja keras selama menjabat PM. Karena itu, dia meminta masyarakat menaruh kepercayaan padanya.

Arvin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7198 seconds (0.1#10.140)