Polda Sulselbar Kembali Jadwalkan Pemeriksaan Abraham Samad
A
A
A
JAKARTA - Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) segera menjadwalkan kembali pemeriksaan terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Abraham Samad.
Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi mengatakan, pihaknya masih memantau kondisi Abraham Samad.
"Setelah yang bersangkutan mengaku sakit mag pada pemeriksaan yang lalu, tim penyidik segera menjadwalkan ulang," kata Endi saat dikonfirmasi Sindonews melalui sambungan telepon, Minggu (1/3/2015).
Dikonfirmasi lebih detail, Endi belum dapat memastikan waktu dan hari apa Abraham Samad kembali diperiksa tim penyidik Polda Sulselbar. Dia hanya menyampaikan, besok akan memastikan lagi dari tim penyidik.
Namun dia memastikan, Abraham Samad telah sembuh dari sakit mag yang dideritanya. Maka itu pihaknya segera melakukan pemeriksaan kedua. "Mudah-mudahan pekan depan ada perkembangan," tandasnya.
Pemeriksaan tersangka dugaan pemalsuan dokumen yang melibatkan seorang wanita cantik bernama Feriyani Lim pada Selasa, 24 Februari tidak bisa dituntaskan penyidik, karena Abaraham Samad mendadak mengeluh sakit perut.
Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi mengatakan, pihaknya masih memantau kondisi Abraham Samad.
"Setelah yang bersangkutan mengaku sakit mag pada pemeriksaan yang lalu, tim penyidik segera menjadwalkan ulang," kata Endi saat dikonfirmasi Sindonews melalui sambungan telepon, Minggu (1/3/2015).
Dikonfirmasi lebih detail, Endi belum dapat memastikan waktu dan hari apa Abraham Samad kembali diperiksa tim penyidik Polda Sulselbar. Dia hanya menyampaikan, besok akan memastikan lagi dari tim penyidik.
Namun dia memastikan, Abraham Samad telah sembuh dari sakit mag yang dideritanya. Maka itu pihaknya segera melakukan pemeriksaan kedua. "Mudah-mudahan pekan depan ada perkembangan," tandasnya.
Pemeriksaan tersangka dugaan pemalsuan dokumen yang melibatkan seorang wanita cantik bernama Feriyani Lim pada Selasa, 24 Februari tidak bisa dituntaskan penyidik, karena Abaraham Samad mendadak mengeluh sakit perut.
(kur)