Maju di Kancah Internasional

Sabtu, 28 Februari 2015 - 11:08 WIB
Maju di Kancah Internasional
Maju di Kancah Internasional
A A A
KARYA anak Indonesia di bidang teknologi mobilekini semakin bertambah. Menariknya, aplikasi-aplikasi tersebut tidak hanya dipasarkan di negeri sendiri, juga sukses melebarkan sayapnya ke kancah internasional.

Salah satu aplikasi mobileyang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia adalah Icon Pop Quizyang merupakan gamebuatan anak Indonesia yang didirikan perusahaan startup bernama Alegrium pada 2012. Awalnya gameini hanya dapat diakses pada perangkat iOS. Akan tetapi, Icon Pop Quizakhirnya dapat diakses pula pada Android.

Salah satu pendiri Alegrium, Stefan Damasena, mengatakan bahwa pengguna gameini terdiri dari masyarakat Amerika, Kanada, Inggris, dan Australia. “Kami memang basic-nya iPhone, lebih kuat di iPhone dan paling banyak digunakan oleh orang Amerika,” katanya.

Berawal dari Ide Sederhana

Cerita awal pembuatan Icon Pop Quiz sangat simpel. Waktu itu Stefan bersama dengan tiga temannya sedang bercakap-cakap sembari menyantap makan siang. Siang itu ia melihat sebuah games bernama Logo Quizdan terpikirkan untuk membuat games yang sama tetapi menggunakan karakter seperti Donald atau Mickey Mouse.

Pada waktu senggang dia membuat sebuah gambar yang menjadi kerangka awal pembuatan Icon Pop Quizdan memperlihatkannya kepada teman-temannya. “Karena lebih universal dan semua orang bisa menerimanya. Memang kami ingin membuat sesuatu yang bisa diterima global,” ucapnya.

Hingga saat ini Alegrium telah membuat sekitar 15 games. Selain Icon Pop Quiz, ada juga Icon Pop Song, Icon Pop Brand, Icon Pop Mania, Billionaire,dan yang terbaru Slide The Block. Selama proses pembuatannya, Stefan mengaku kesulitan saat memublikasikan Icon Pop Quizkarena pemasaran produk yang dilakukan di luar negeri. Kendalanya ada pada bahasa dan waktu.

Beberapa waktu lalu, salah satu produk baru Alegrium bernama Slide The Blockmenjadi top chart gamedi Amerika. Mayoritas pengguna produk Alegrium ini berasal dari luar Indonesia dengan persentase 20% dari Asia Pasifik, termasuk Indonesia dan 80% dari negara lain.

Jika melihat dari sisi teknologi, Chief Technology Officer (CTO) Alegrium Indra Budiman mengaku terbantu dengan adanya teknologi yang memadai. “Pasti butuh proses dan banyak engine yang lebih simpel. Untuk mengembangkan sesuatu, yang terpenting adalah niat karena toolyang diperlukan sudah banyak tersedia,” kata Indra.

“Dari awal kami mau membuat orang lain happy. Pada dasarnya manusia hidup, manusia kerja, tapi pada akhirnya yang mereka kejar adalah happiness. Jadi, kami membuat sesuatu yang simpel, bikin orang happy, dan cara kerja kami juga happy,” tutur Stefan.

Lani Diana
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0869 seconds (0.1#10.140)