Rumah Wakasat Reskrim Kemalingan
A
A
A
TANGERANG - Rumah Wakasat Reskrim Polres Bandara Internasional Soekarno- Hatta AKP Nuryadi yang berada di RT 2/5, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Rabu (25/2), dibobol pencuri.
Pelaku membawa kabur uang dan perhiasan senilai Rp135 juta. Kanit Reskrim Polsek Neglasari Iptu Badruzaman mengatakan, pelaku membobol rumah AKP Nuryadi saat dalam keadaan kosong. “Mereka beraksi dengan berpura-pura bertamu dengan mengetuk pintu,” ujarnya kemarin. Setelah diketahui rumah dalam keadaan kosong, pelaku langsung mencongkel jendela atau merusak pintu kemudian masuk rumah.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan buktibukti yang didapat, akhirnya polisi berhasil mengenali pelaku dan melacaknya. Dua pelaku yakni Suwardi alias Gepeng, 38, dan M Zaenudin, 30, diringkus di tempat persembunyiannya di Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Dua tersangka mengaku sudah empat kali membobol rumah di wilayah Tangerang. “Mereka kerap mengincar rumah kosong,” ujar Badruzaman.
Sementara itu, seorang perampok bernama Ari Susanto, 28, menjadi bulan-bulanan massa ketika tertangkap saat akan merampok toko kertas di Jalan Timah, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (25/2) malam. Pelaku berpura-pura hendak berbelanja di toko tersebut. Saat itu pelaku menanyakan kamar mandi dengan alasan mau mengambil air wudu. Pemilik toko, Umi Kalsum, kemudian menunjukkan kamar mandi yang letaknya di belakang toko. Namun, pelaku malah memukul kepala korban menggunakan martil. Korban masih sadar dan langsung berteriak rampok.
Beberapa pegawai berusaha mencegat pelaku yang masih berada di dalam toko, tapi pelaku berhasil meloloskan diri. Setelah pelaku keluar toko, pegawai berteriak rampok dan terdengar oleh warga sekitar. Warga pun langsung melakukan pengejaran. Pelaku dikepung tidak jauh dari lokasi kejadian lalu dikeroyok massa yang sudah geram atas tindakan kriminal.
“Ketika massa menghakimi pelaku, anggota langsung mengamankan,” ungkap Kapolsek Kemayoran Kompol Suyud. Di tempat lain, Markus Sihombing, 29, mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta, ditangkap karena terbukti mencopet kemarin. Dari tangan pelaku didapatkan telepon seluler merek Lenovo. Tertangkapnya pelaku berkat korban bernama Dedy Chandra yang menangkap pelaku. Korban curiga dengan gerak-gerik pelaku karena terus memepet.
Ketika hendak turun dari bus Transjakarta di Halte Gambir, pelaku ditangkap. Barang bukti hasil pencopetan ditemukan di dalam tas. “Dari pengakuannya barang itu didapat dari temannya yang sudah lebih dulu kabur,” kata Kanit Reskrim Polsek Gambir Kompol Budi Setiadi. Pihaknya masih mengejar satu pelaku lain. Satu pelaku yang tertangkap terancam Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Sementara itu, hanya karena rebutan wanita, dua sopir angkot C02 jurusan Jombang-Ciledug, Kota Tangerang, kemarin, berduel. Akibat perkelahian tersebut, satu sopir angkot yang dihujani bacokan mengalami kritis. Haryo Yudiantoro alias Yudi harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Awalnya pelaku Adi tidak senang dengan Yudi karena dianggap berhubungan dekat dengan pacarnya berinisial D. Terlebih Yudi mengadukan ke istri Adi bahwa dia memiliki wanita lain.
“Pelaku dan korban sudah saling kenal karena sesama sopir angkot. Korban selain sopir angkot juga kepala pul angkot,” kata Kanit Reskrim Polsek Ciledug AKP Afendi.
Denny irawan/ ridwansyah
Pelaku membawa kabur uang dan perhiasan senilai Rp135 juta. Kanit Reskrim Polsek Neglasari Iptu Badruzaman mengatakan, pelaku membobol rumah AKP Nuryadi saat dalam keadaan kosong. “Mereka beraksi dengan berpura-pura bertamu dengan mengetuk pintu,” ujarnya kemarin. Setelah diketahui rumah dalam keadaan kosong, pelaku langsung mencongkel jendela atau merusak pintu kemudian masuk rumah.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan buktibukti yang didapat, akhirnya polisi berhasil mengenali pelaku dan melacaknya. Dua pelaku yakni Suwardi alias Gepeng, 38, dan M Zaenudin, 30, diringkus di tempat persembunyiannya di Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Dua tersangka mengaku sudah empat kali membobol rumah di wilayah Tangerang. “Mereka kerap mengincar rumah kosong,” ujar Badruzaman.
Sementara itu, seorang perampok bernama Ari Susanto, 28, menjadi bulan-bulanan massa ketika tertangkap saat akan merampok toko kertas di Jalan Timah, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (25/2) malam. Pelaku berpura-pura hendak berbelanja di toko tersebut. Saat itu pelaku menanyakan kamar mandi dengan alasan mau mengambil air wudu. Pemilik toko, Umi Kalsum, kemudian menunjukkan kamar mandi yang letaknya di belakang toko. Namun, pelaku malah memukul kepala korban menggunakan martil. Korban masih sadar dan langsung berteriak rampok.
Beberapa pegawai berusaha mencegat pelaku yang masih berada di dalam toko, tapi pelaku berhasil meloloskan diri. Setelah pelaku keluar toko, pegawai berteriak rampok dan terdengar oleh warga sekitar. Warga pun langsung melakukan pengejaran. Pelaku dikepung tidak jauh dari lokasi kejadian lalu dikeroyok massa yang sudah geram atas tindakan kriminal.
“Ketika massa menghakimi pelaku, anggota langsung mengamankan,” ungkap Kapolsek Kemayoran Kompol Suyud. Di tempat lain, Markus Sihombing, 29, mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta, ditangkap karena terbukti mencopet kemarin. Dari tangan pelaku didapatkan telepon seluler merek Lenovo. Tertangkapnya pelaku berkat korban bernama Dedy Chandra yang menangkap pelaku. Korban curiga dengan gerak-gerik pelaku karena terus memepet.
Ketika hendak turun dari bus Transjakarta di Halte Gambir, pelaku ditangkap. Barang bukti hasil pencopetan ditemukan di dalam tas. “Dari pengakuannya barang itu didapat dari temannya yang sudah lebih dulu kabur,” kata Kanit Reskrim Polsek Gambir Kompol Budi Setiadi. Pihaknya masih mengejar satu pelaku lain. Satu pelaku yang tertangkap terancam Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Sementara itu, hanya karena rebutan wanita, dua sopir angkot C02 jurusan Jombang-Ciledug, Kota Tangerang, kemarin, berduel. Akibat perkelahian tersebut, satu sopir angkot yang dihujani bacokan mengalami kritis. Haryo Yudiantoro alias Yudi harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Awalnya pelaku Adi tidak senang dengan Yudi karena dianggap berhubungan dekat dengan pacarnya berinisial D. Terlebih Yudi mengadukan ke istri Adi bahwa dia memiliki wanita lain.
“Pelaku dan korban sudah saling kenal karena sesama sopir angkot. Korban selain sopir angkot juga kepala pul angkot,” kata Kanit Reskrim Polsek Ciledug AKP Afendi.
Denny irawan/ ridwansyah
(ars)