Warga Belanda Diteror Burung Hantu

Jum'at, 27 Februari 2015 - 10:34 WIB
Warga Belanda Diteror...
Warga Belanda Diteror Burung Hantu
A A A
PENDUDUK Kota Purmerend, sebelahutaraBelanda, resahatas serangan burung hantu. Mereka yang keluar rumah pada malam hari diimbau untuk membawa payung.

Dalam beberapa malam terakhir terjadi serangan bertubi– tubi burung hantu. Puluhan warga menderita luka di bagian kepala akibat dicakar burung hantu Eropa ini. Kejadian ini dimulai sejak tiga minggu lalu. Selasa dua orang yang sedang berlari juga diserang burung hantu. Salah satu pelari mengalami luka serius di bagian kepalanya sehingga harus mendapatkan jahitan di lima titik di kepalanya.

Burung hantu Eropa ini biasanya memangsa hewan mamalia kecil dan burung. Salah satu lokasi tempat penyerangan burung hantu berada di rumah seorang penyandang cacat. Liselotte de Bruijn, juru bicara pemilik rumah, mengatakan, sedikitnya terjadi 15 kali serangan di lokasi berbeda oleh burung yang biasa beraktivitas pada malam hari ini.

”Saat siang hari tak ada masalah, tapi ketika malam tiba, kami keluar rumah dengan membawa alat perlindungan seperti payung, helm atau topi, serta apa pun itu untuk melindungi kami dari serangan,” ucap de Bruijn, dikutip BBC. Rabobank, bank asal Negeri Kincir Angin itu, memberikan payung secara cuma-cuma kepada warga setempat.

Juru bicara Rabobank mengatakan, pihaknya bermaksud untuk mengirimkan falconer, pemburu yang menggunakan burung elang sebagai alat bantunya. Yayasan Burung Hantu Belanda mengatakan, ulah tak biasa dari burung ini mungkin sebagai akibat dari pemeliharaan burung ini di penangkaran. Burung-burung itu menganggap manusia sebagai mangsa. Kemungkinan lain yaitu naiknya hormon saat musim kawin tiba. Dewan Kota Purmerend melarang warga untuk menangkap burung hantu itu.

”Kami meminta warga untuk tidak berada dekat dengan burung hantu,” tutur Dewan Kota dalam pernyataannya. Burung hantu Eropa salah satu jenis burung hantu terbesar. Rentang sayapnya mencapai 1,8 meter dan bobot tubuhnya mencapai 3 kg.

Arvin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0922 seconds (0.1#10.140)