Katherine Dhanani, Dubes AS untuk Somalia
A
A
A
WASHINGTON - Katherine Dhanani dinominasikan menjadi duta besar (dubes) pertama Amerika Serikat (AS) untuk Somalia.
Dhanani merupakan diplomat yang sangat berpengalaman dalam urusan Afrika. Pengesahan Dhanani menjadi dubes tinggal menunggu persetujuan dari Senat. Ini kali pertama AS kembali menunjuk dubes untuk Somalia setelah pada 1991 lalu resmi menarik dubesnya dari negara mayoritas muslim tersebut.
Departemen Luar Negeri AS menyambut langkah bersejarah ini dan menyebutkan penempatan dubes di Somalia merupakan sinyal membaiknya hubungan AS-Somalia. Maklum, sejak awal 90-an hubungan AS dan Somalia merenggang karena konflik antaretnis Somalia memakan korban dari pihak AS.
Dikabarkan, ada puluhan tentara AS yang disiksa pemberontak di Somalia saat konflik terjadi sekitar 1991. Sejak saat itu AS menarik dubesnya dari Somalia karena khawatir dengan keselamatan stafnya. Kehadiran Dhanani akan membawa era baru terhadap hubungan diplomatik dua negara. Jika Senat setuju, Dhanani akan memiliki kantor di pusat kota Somalia, Nairobi.
“Jika kondisi keamanan memungkinkan, kami berharap dapat meningkatkan kehadiran diplomat kami di Somalia dan akhirnya membuka kembali kedutaan besar AS di sana,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki, dikutip Channel News Asia . Dhanani adalah anggota konsulat AS yang memulai karier pemerintahnya sebagai service officer asing sejak 1990. Selama mengabd pada Pemerintah AS, Dhanani telah bertugas di banyak negar a seperti Guyana, Republik Kongo, Meksiko, dan Zambia.
Selama bertugas, dia lebih banyak menangani bidang-bidang politik dan ekonomi. Pengetahuan ekonominya didapat dari Ekonom Kenyon College dan Massachusetts Institute of Technology. Sebelum bergabung dengan Departemen Luar Negeri, Dhanani adalah pengajar ekonomi di Grinnel College , AS.
Rini agustina
Dhanani merupakan diplomat yang sangat berpengalaman dalam urusan Afrika. Pengesahan Dhanani menjadi dubes tinggal menunggu persetujuan dari Senat. Ini kali pertama AS kembali menunjuk dubes untuk Somalia setelah pada 1991 lalu resmi menarik dubesnya dari negara mayoritas muslim tersebut.
Departemen Luar Negeri AS menyambut langkah bersejarah ini dan menyebutkan penempatan dubes di Somalia merupakan sinyal membaiknya hubungan AS-Somalia. Maklum, sejak awal 90-an hubungan AS dan Somalia merenggang karena konflik antaretnis Somalia memakan korban dari pihak AS.
Dikabarkan, ada puluhan tentara AS yang disiksa pemberontak di Somalia saat konflik terjadi sekitar 1991. Sejak saat itu AS menarik dubesnya dari Somalia karena khawatir dengan keselamatan stafnya. Kehadiran Dhanani akan membawa era baru terhadap hubungan diplomatik dua negara. Jika Senat setuju, Dhanani akan memiliki kantor di pusat kota Somalia, Nairobi.
“Jika kondisi keamanan memungkinkan, kami berharap dapat meningkatkan kehadiran diplomat kami di Somalia dan akhirnya membuka kembali kedutaan besar AS di sana,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki, dikutip Channel News Asia . Dhanani adalah anggota konsulat AS yang memulai karier pemerintahnya sebagai service officer asing sejak 1990. Selama mengabd pada Pemerintah AS, Dhanani telah bertugas di banyak negar a seperti Guyana, Republik Kongo, Meksiko, dan Zambia.
Selama bertugas, dia lebih banyak menangani bidang-bidang politik dan ekonomi. Pengetahuan ekonominya didapat dari Ekonom Kenyon College dan Massachusetts Institute of Technology. Sebelum bergabung dengan Departemen Luar Negeri, Dhanani adalah pengajar ekonomi di Grinnel College , AS.
Rini agustina
(ars)