Jalan Rusak di Bekasi Dipasangi Rambu
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memasang papan peringatan atau rambu di setiap titik jalan rusak.
Pemasangan rambu portabel tersebut untuk memberitahukan kepada pengendara saat melintasi jalan berlubang. Berdasarkan pantauan, di Jalan M Hasibuan setiap titik jalan rusak dipasang beberapa papan peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan. Pada papan berukuran 30x30 cm itu bertuliskan “Hati-hati jalan berlubang”. Sejumlah pengguna jalan tampak waspada dan melajukan perlahan kendaraannya agar tak terjatuh.
“Papan peringatan itu sebagai antisipasi kecelakaan,” kata Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi Mohamad Ridwan kemarin. Menurut dia, rambu sengaja dipasang di titik jalan yang belum diperbaik, karena saat ini perbaikan jalan dengan status milik Kota Bekasi dimulai bulan ini. Namun, belum selesai semua dan papan peringatan itu sangat diperlukan.
Salah satu jalan protokol milik Kota Bekasi yang sedang diperbaiki yakni Jalan KH Noer Alie. Perbaikan dilakukan secara permanen di titik yang berlubang atau mengelupas dengan teknik tambal sulam. “Tapi dibuat permanen agar bertahan lebih lama,” ujarnya. Pemkot Bekasi mencatat titik jalan rusak di wilayahnya mencapai 400 titik. Jalan rusak semakin parah setelah lokasi tersebut diguyur hujan lebat. Beberapa jalan protokol yang rusak antara lain Jalan Joyo Martono, KH Noer Alie, M Hasibuan, Chairil Anwar, Pekayon-Pondok Gede, Agus Salim, Pahlawan, Jalan Raya Bintara, serta Setu-Bantargebang.
Ada juga kerusakan di Jalan Ahmad Yani, Jalan Siliwangi. Dia mengungkapkan, penyebab rusaknya jalan akibat tekanan kendaraan yang melintas saat terjadi genangan akibat air hujan sehingga beban kendaraan membuat aspal mengelupas sekaligus membuat lubang. Mayoritas titik jalan rusak bersamaan dengan buruknya saluran air di pinggir jalan. “Ini hampir terjadi di seluruh jalan di Bekasi,” ucap Ridwan.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bekasi Haeri Parani mengatakan, dari nominal APBD Kota Bekasi 2015 yang mencapai Rp3,9 triliun, untuk infrastruktur dialokasikan Rp700 miliar. “Khusus jalan sekitar Rp375 miliar pada tahun ini,” ujarnya. Adapun sisanya untuk proyek penanggulangan banjir seperti pembuatan polder dan drainase. “Kami berharap anggaran itu bisa terserap dan tepat sasaran,” tambahnya.
Abdullah m surjaya
Pemasangan rambu portabel tersebut untuk memberitahukan kepada pengendara saat melintasi jalan berlubang. Berdasarkan pantauan, di Jalan M Hasibuan setiap titik jalan rusak dipasang beberapa papan peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan. Pada papan berukuran 30x30 cm itu bertuliskan “Hati-hati jalan berlubang”. Sejumlah pengguna jalan tampak waspada dan melajukan perlahan kendaraannya agar tak terjatuh.
“Papan peringatan itu sebagai antisipasi kecelakaan,” kata Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi Mohamad Ridwan kemarin. Menurut dia, rambu sengaja dipasang di titik jalan yang belum diperbaik, karena saat ini perbaikan jalan dengan status milik Kota Bekasi dimulai bulan ini. Namun, belum selesai semua dan papan peringatan itu sangat diperlukan.
Salah satu jalan protokol milik Kota Bekasi yang sedang diperbaiki yakni Jalan KH Noer Alie. Perbaikan dilakukan secara permanen di titik yang berlubang atau mengelupas dengan teknik tambal sulam. “Tapi dibuat permanen agar bertahan lebih lama,” ujarnya. Pemkot Bekasi mencatat titik jalan rusak di wilayahnya mencapai 400 titik. Jalan rusak semakin parah setelah lokasi tersebut diguyur hujan lebat. Beberapa jalan protokol yang rusak antara lain Jalan Joyo Martono, KH Noer Alie, M Hasibuan, Chairil Anwar, Pekayon-Pondok Gede, Agus Salim, Pahlawan, Jalan Raya Bintara, serta Setu-Bantargebang.
Ada juga kerusakan di Jalan Ahmad Yani, Jalan Siliwangi. Dia mengungkapkan, penyebab rusaknya jalan akibat tekanan kendaraan yang melintas saat terjadi genangan akibat air hujan sehingga beban kendaraan membuat aspal mengelupas sekaligus membuat lubang. Mayoritas titik jalan rusak bersamaan dengan buruknya saluran air di pinggir jalan. “Ini hampir terjadi di seluruh jalan di Bekasi,” ucap Ridwan.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bekasi Haeri Parani mengatakan, dari nominal APBD Kota Bekasi 2015 yang mencapai Rp3,9 triliun, untuk infrastruktur dialokasikan Rp700 miliar. “Khusus jalan sekitar Rp375 miliar pada tahun ini,” ujarnya. Adapun sisanya untuk proyek penanggulangan banjir seperti pembuatan polder dan drainase. “Kami berharap anggaran itu bisa terserap dan tepat sasaran,” tambahnya.
Abdullah m surjaya
(ars)