Hatta-Zulkifli Saling Manfaatkan Kelemahan
A
A
A
JAKARTA - Lima hari menjelang Kongres PAN IV di Bali, calon ketua umum DPP PAN baik Hatta Rajasa maupun Zulkifli Hasan mulai adu program andalan masing-masing untuk menarik minat dan simpati dari 597 pemilik suara sah dalam kongres.
Para kandidat juga sudah memanfaatkan kelemahan dari kompetitor dalam membuat program andalan. Misalnya program dari Hatta menggunakan kelemahan Zulkifli yang memiliki kesibukan lain sebagai pejabat negara, yakni Ketua MPR. “Pak Hatta akan menggunakan 100% waktunya untuk mengurus partai dan d a l a m posisi tidak rangkap jabatan, Pak Hatta akan bisa membesarkan partai,” kata Ketua DPP PAN yang juga tim sukses Hatta, Didi Supriyanto, ketika dihubungi KORAN SINDO di Jakarta kemarin.
Selain itu dalam rangka memberikan penguatan kepada daerah, khususnya dalam mengajukan calon dalam pilkada, daerah diberi kewenangan untuk menentukan calon kepala daerah masing-masing selama calon tersebut merupakan kader PAN. “Pusat hanya berikan grand strategy, calonnya biarkan daerah. Tapi kalau kader dari luar, nanti melibatkan DPP supaya tidak terjadi hal-hal yang merugikan partai,” jelas Didi.
Menurut Didi, pihaknya juga akan memperbaiki dan meningkatkan manajemen kesekjenan PAN. Misalnya lebih bisa melayani daerahdaerah terkait masalah surat keputusan (SK) dan sejenisnya. “Tentu perlu ada modernisasi manajemen kepartaian,” imbuhnya. Sementara itu, kubu Zulkifli juga melakukan hal serupa.
Dengan tema kongres “Regenerasi, Reunifikasi, dan Revitalisasi”, kubu Zulkifli memanfaatkan ini untuk mengungguli Hatta yang merupakan petahana, sedangkan Zulkifli merupakan kandidat ketua umum baru yang merepresentasikan regenerasi PAN. “Ketua MPP PAN Amien Rais menginginkan agar ketua umum PAN cukup satu kali, satu periode agar ada proses regenerasi,” ujar Ketua Bappilu PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan kemarin.
Kemudian, kubu Zulkifli juga mengusung sejumlah program yang tidak ada sewaktu Hatta memimpin PAN. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PAN Teguh Juwarno menjelaskan, pihaknya akan mengadakan konvensi untuk memilih capres yang akan berkompetisi pada pilpres di Pemilu 2019.
Kiswondari
Para kandidat juga sudah memanfaatkan kelemahan dari kompetitor dalam membuat program andalan. Misalnya program dari Hatta menggunakan kelemahan Zulkifli yang memiliki kesibukan lain sebagai pejabat negara, yakni Ketua MPR. “Pak Hatta akan menggunakan 100% waktunya untuk mengurus partai dan d a l a m posisi tidak rangkap jabatan, Pak Hatta akan bisa membesarkan partai,” kata Ketua DPP PAN yang juga tim sukses Hatta, Didi Supriyanto, ketika dihubungi KORAN SINDO di Jakarta kemarin.
Selain itu dalam rangka memberikan penguatan kepada daerah, khususnya dalam mengajukan calon dalam pilkada, daerah diberi kewenangan untuk menentukan calon kepala daerah masing-masing selama calon tersebut merupakan kader PAN. “Pusat hanya berikan grand strategy, calonnya biarkan daerah. Tapi kalau kader dari luar, nanti melibatkan DPP supaya tidak terjadi hal-hal yang merugikan partai,” jelas Didi.
Menurut Didi, pihaknya juga akan memperbaiki dan meningkatkan manajemen kesekjenan PAN. Misalnya lebih bisa melayani daerahdaerah terkait masalah surat keputusan (SK) dan sejenisnya. “Tentu perlu ada modernisasi manajemen kepartaian,” imbuhnya. Sementara itu, kubu Zulkifli juga melakukan hal serupa.
Dengan tema kongres “Regenerasi, Reunifikasi, dan Revitalisasi”, kubu Zulkifli memanfaatkan ini untuk mengungguli Hatta yang merupakan petahana, sedangkan Zulkifli merupakan kandidat ketua umum baru yang merepresentasikan regenerasi PAN. “Ketua MPP PAN Amien Rais menginginkan agar ketua umum PAN cukup satu kali, satu periode agar ada proses regenerasi,” ujar Ketua Bappilu PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan kemarin.
Kemudian, kubu Zulkifli juga mengusung sejumlah program yang tidak ada sewaktu Hatta memimpin PAN. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PAN Teguh Juwarno menjelaskan, pihaknya akan mengadakan konvensi untuk memilih capres yang akan berkompetisi pada pilpres di Pemilu 2019.
Kiswondari
(ars)