Polisi Tertembak saat Buru Begal Motor
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya memburu begal sepeda motor hingga ke Lampung dengan melibatkan tim gabungan dari Polres Depok, Polres Tangerang, dan Brimob Polda Lampung.
Pengerahan pasukan tim khusus gabungan ini karena Polda Metro Jaya kesulitan menangani komplotan begal yang bersembunyi di Lampung. ”Mereka ternyata amat kuat. Bahkan di sebuah kampung hampir seluruhnya begal. Makanya ketika polisi datang, mereka selalu melawan,” ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono kemarin.
Perlawanan yang mereka lakukan mengakibatkan seorang anggota Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya tertembak. Para pelaku perampokan diduga dilindungi oleh masyarakat kampung. Tak hanya itu, mereka yang bersembunyi di lokasi juga membekali diri dengan senjata api. ”Kami tidak mau ada korban lagi, jadi kami kerahkan pasukan tempur untuk membantu penggerebekan,” katanya.
Unggung langsung meminta bantuan Brimob Polda Lampung untuk ikut turun dalam pengejaran begal motor. ”Saya minta tolong ke kepala Polda Lampung agar tim pemburu begal dari Polda Metro Jaya dibantu Brimob saat menggerebek ke lokasi kampung tempat para begal bersembunyi,” ungkap mantan kepala Polda Jawa Timur itu.
Menurut kriminolog Universitas Indonesia Ikraq Sulhin, pelaku perampokan membekali diri dengan senjata api yang diperoleh dari pasar gelap. Senjata yang mereka gunakan mulai dari senjata sewaan sampai senjata ilegal sehingga polisi pasti kesulitan melacak kepemilikan senjata tersebut. ”Karena memang nomor seri senjata-senjata gelap tidak terdaftar. Pasti polisi akan kesulitan melacaknya,” sebutnya.
Karena itu, pengawasan peredaran senjata juga harus melibatkan beberapa elemen masyarakat. Salah satunya mempersempit akses para pelaku untuk mendapatkan senjata dengan menempatkan anggota intelijen di lingkungan masyarakat yang dicurigai sebagai pelaku peredaran senjata. ”Polisi juga harus memperketat pengamanan di beberapa titik yang dianggap rawan kejahatan,” tambahnya.
Terkait titik rawan kejahatan di Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji memasang 2.500 kamera pengintai/CCTV di setiap penjuru. CCTV tersebut bisa merekam wajah hingga pelat nomor kendaraan. Pemprov DKI juga meluncurkan aplikasi Jakarta Smart City yang terintegrasi dengan Android. Kalau ada sesuatu yang mencurigakan, masyarakat tinggal kirim dan dapat ditindaklanjuti oleh petugas setempat.
Seperti diberitakan, sejak Januari hingga Februari aksi begal motor menghantui warga Depok atau warga luar Depok yang melintas di Kota Berikon Belimbing pimpinan Nur Mahmudi Ismail ini. Awalnya pelaku perampokan sepeda motor beraksi di Jalan Juanda dengan korbannya yang dibunuh.
Dua minggu kemudian terjadi lagi di Jalan Margonda dan korban juga dibunuh. Lalu begal beraksi di Krukut, Limo, namun korban selamat. Sehari kemudian terjadi lagi di Grand Depok City (GDC) dan korban selamat. Dari empat kejadian tersebut, pelaku adalah kelompok berbeda yaitu kelompok lokal dan luar Jawa.
Beberapa pelakunya sudah berhasil ditangkap, sedangkan masih ada pelaku lain yang berkeliaran. Kemudian aksi begal motor terjadi di Jalan Raya Citayam, Jumat (13/2). Denis Asmaja, 25, dipepet dua pelaku yang mengaku anggota polisi yang sedang melakukan razia. Korban ditodong senjata api dan disuruh berhenti kemudian pelaku merampas motor berikut uang.
Buronan Bunuh Diri dari Lantai 23 Apartemen
Sementara itu, pria pembunuh wanita di Hotel Golden Sky, Pluit, Jakarta Utara, tewas bunuh diri dengan terjun dari apartemen The Lavende Residence, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin. Pelaku nekat melompat dari lantai 23 karena panik ketika akan ditangkap polisi. Dari pemeriksaan, identitas tersangka yang ada di KTP bernama Toni Rusli, 38, ternyata palsu.
”Kami masih dalami hubungan tersangka dengan korban yang ditemukan di Hotel Golden Sky,” ujar Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Kompol Bungin M Msalayuk. Polisi juga masih mengidentifikasi mobil Mercy B 912 EB putih milik pelaku yang di dalamnya ditemukan banyak tisu bekas bercak darah korban.
Sebelumnya, seorang wanita ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar Hotel Golden Sky. Sejumlah luka tusukan terlihat di bagian depan tubuh korban. Penemuan korban diawali kecurigaan pihak hotel karena wanita tersebut tak kunjung keluar kamar sejak masuk pada Selasa (17/2).
Akhirnya pihak hotel membuka kamar dengan kunci duplikat. Petugas menemukan sesosok mayat wanita dengan kondisi berlumuran darah di kamar. Menurut Bungin, saat masuk kamar hotel wanita berusia 37 tahun itu datang sendiri. Identitasnya tidak ditemukan di lokasi. Pihaknya juga belum dapat memastikan ada barangbarang korban yang hilang.
Helmi syarif
Pengerahan pasukan tim khusus gabungan ini karena Polda Metro Jaya kesulitan menangani komplotan begal yang bersembunyi di Lampung. ”Mereka ternyata amat kuat. Bahkan di sebuah kampung hampir seluruhnya begal. Makanya ketika polisi datang, mereka selalu melawan,” ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono kemarin.
Perlawanan yang mereka lakukan mengakibatkan seorang anggota Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya tertembak. Para pelaku perampokan diduga dilindungi oleh masyarakat kampung. Tak hanya itu, mereka yang bersembunyi di lokasi juga membekali diri dengan senjata api. ”Kami tidak mau ada korban lagi, jadi kami kerahkan pasukan tempur untuk membantu penggerebekan,” katanya.
Unggung langsung meminta bantuan Brimob Polda Lampung untuk ikut turun dalam pengejaran begal motor. ”Saya minta tolong ke kepala Polda Lampung agar tim pemburu begal dari Polda Metro Jaya dibantu Brimob saat menggerebek ke lokasi kampung tempat para begal bersembunyi,” ungkap mantan kepala Polda Jawa Timur itu.
Menurut kriminolog Universitas Indonesia Ikraq Sulhin, pelaku perampokan membekali diri dengan senjata api yang diperoleh dari pasar gelap. Senjata yang mereka gunakan mulai dari senjata sewaan sampai senjata ilegal sehingga polisi pasti kesulitan melacak kepemilikan senjata tersebut. ”Karena memang nomor seri senjata-senjata gelap tidak terdaftar. Pasti polisi akan kesulitan melacaknya,” sebutnya.
Karena itu, pengawasan peredaran senjata juga harus melibatkan beberapa elemen masyarakat. Salah satunya mempersempit akses para pelaku untuk mendapatkan senjata dengan menempatkan anggota intelijen di lingkungan masyarakat yang dicurigai sebagai pelaku peredaran senjata. ”Polisi juga harus memperketat pengamanan di beberapa titik yang dianggap rawan kejahatan,” tambahnya.
Terkait titik rawan kejahatan di Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji memasang 2.500 kamera pengintai/CCTV di setiap penjuru. CCTV tersebut bisa merekam wajah hingga pelat nomor kendaraan. Pemprov DKI juga meluncurkan aplikasi Jakarta Smart City yang terintegrasi dengan Android. Kalau ada sesuatu yang mencurigakan, masyarakat tinggal kirim dan dapat ditindaklanjuti oleh petugas setempat.
Seperti diberitakan, sejak Januari hingga Februari aksi begal motor menghantui warga Depok atau warga luar Depok yang melintas di Kota Berikon Belimbing pimpinan Nur Mahmudi Ismail ini. Awalnya pelaku perampokan sepeda motor beraksi di Jalan Juanda dengan korbannya yang dibunuh.
Dua minggu kemudian terjadi lagi di Jalan Margonda dan korban juga dibunuh. Lalu begal beraksi di Krukut, Limo, namun korban selamat. Sehari kemudian terjadi lagi di Grand Depok City (GDC) dan korban selamat. Dari empat kejadian tersebut, pelaku adalah kelompok berbeda yaitu kelompok lokal dan luar Jawa.
Beberapa pelakunya sudah berhasil ditangkap, sedangkan masih ada pelaku lain yang berkeliaran. Kemudian aksi begal motor terjadi di Jalan Raya Citayam, Jumat (13/2). Denis Asmaja, 25, dipepet dua pelaku yang mengaku anggota polisi yang sedang melakukan razia. Korban ditodong senjata api dan disuruh berhenti kemudian pelaku merampas motor berikut uang.
Buronan Bunuh Diri dari Lantai 23 Apartemen
Sementara itu, pria pembunuh wanita di Hotel Golden Sky, Pluit, Jakarta Utara, tewas bunuh diri dengan terjun dari apartemen The Lavende Residence, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin. Pelaku nekat melompat dari lantai 23 karena panik ketika akan ditangkap polisi. Dari pemeriksaan, identitas tersangka yang ada di KTP bernama Toni Rusli, 38, ternyata palsu.
”Kami masih dalami hubungan tersangka dengan korban yang ditemukan di Hotel Golden Sky,” ujar Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Kompol Bungin M Msalayuk. Polisi juga masih mengidentifikasi mobil Mercy B 912 EB putih milik pelaku yang di dalamnya ditemukan banyak tisu bekas bercak darah korban.
Sebelumnya, seorang wanita ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar Hotel Golden Sky. Sejumlah luka tusukan terlihat di bagian depan tubuh korban. Penemuan korban diawali kecurigaan pihak hotel karena wanita tersebut tak kunjung keluar kamar sejak masuk pada Selasa (17/2).
Akhirnya pihak hotel membuka kamar dengan kunci duplikat. Petugas menemukan sesosok mayat wanita dengan kondisi berlumuran darah di kamar. Menurut Bungin, saat masuk kamar hotel wanita berusia 37 tahun itu datang sendiri. Identitasnya tidak ditemukan di lokasi. Pihaknya juga belum dapat memastikan ada barangbarang korban yang hilang.
Helmi syarif
(bbg)