Anwar Ibrahim Bantah Suap Menlu

Rabu, 18 Februari 2015 - 14:53 WIB
Anwar Ibrahim Bantah Suap Menlu
Anwar Ibrahim Bantah Suap Menlu
A A A
KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, yang divonis lima tahun penjara atas tuduhan sodomi, membantah tuduhan dirinya menawarkan uang suap senilai USD28 juta (sekitar Rp357 miliar) kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Anifah Aman pada 2008.

Anwar menilai tuduhan itu didasari niat jahat dan kotor. Dalam persidangan kemarin, Anwar balik menyebut Anifah telah melakukan fitnah. Uang suap itu dilaporkan digunakan untuk memuluskan peran partai oposisi di Parlemen Malaysia. Dengan uang USD28 juta, Anwar dituduh meminta Anifah membelot ke partai oposisi dan mencabut sepuluh anggota parlemen untuk menjatuhkan partai pemerintah.

Anwar yang memakai kemeja putih dan celana hitam didampingi beberapa petugas lapas dan polisi tiba di kompleks pengadilan, Jalan Duta, Kuala Lumpur, sekitar pukul 08.50 waktu setempat. Dia kembali menghadapi meja hijau setelah sepekan mendekap di balik jeruji besi atas tuduhan sodomi. Keluarga dan beberapa politisi oposisi juga hadir di pengadilan.

Selain balik menekan Anifah, pengacaradankeluargaAnwarjuga mengajukan keluhan kepada otoritas terkait. Mereka tidak terima jika Anwar diperlakukan kurang manusiawi di Penjara Sungai Buloh. Mereka mengatakan Anwar mendekap di sel yang menjadi pusat sarang nyamuk, bertoilet jongkok, dan hanya dilengkapiember. Istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan, suaminya sering diganggu nyamuk di setiap malam. Akibat itu, waktu istirahat Anwar turut terganggu.

“Ada ratusan nyamuk di sana. Saya melihat tubuh suami saya terdapat banyak bekas gigitan nyamuk. Suami saya telah tersiksa secara fisik meski semangatnya tetap tinggi,” katanya, dikutipSinar Harian . Wan Azizah hendak menitipkan sebotol semprotan pembunuh serangga. Namun, pengajuan itu ditolak otoritas lapas.

“Pihak lapas akhirnya berjanji akan menyelesaikan masalah itu dengan cara mereka sendiri,” kata Azizah. Pertemuan di ruang persidangan kemarin seperti obat kangen bagi keluarga mantan wakil perdana menteri Malaysia tersebut karena bisa berkumpul walau hanya sejenak. Menurut Azizah, Anwar kelihatan sedikit lebih kurus, namun tetap bersemangat dan sehat.

“Di sana (penjara) dia kurang makan. Dia juga sering mengeluhkan sakit punggung dan bahu. Suami saya sedang membiasakan diri dengan kondisi itu. Saya meminta pihak penjara menyediakan kasur setebal dua inci,” tuturnya. Anwar memang memiliki rekor kesehatan yang buruk. Dia pernah mengalami luka di punggung yang diderita saat dia masih berada di balik jeruji besi pada 2000. Mereka meminta pihak lapas merawat kesehatan Anwar.

Keluarga Anwar juga kembali menegaskan Anwar menjadi korban tahanan politik. Pendukung Anwar tidak banyak yang hadir di pengadilan Kuala Lumpur. Namun, beberapa dari mereka bersorak ketika Anwar kembali dibawa ke Lapas Sungai Buloh. Sama dengan keluarga, mereka meminta otoritas lapas memerhatikan kondisi Anwar. “Pemerintah harus siap menunjukkan tanggung jawabnya,” kata mereka.

Selama sidang, pengacara Anifah, Shafee Abdullah, mengaku mengalami tekanan yang kuat dari kubu Anwar. Dia terus ditekan sampai akhir sidang. Pekan lalu Shafee pernah menjadi ketua jaksa saat menyidang kasus sodomi Anwar. “Dia masih marah mengenai keputusan pekan lalu dan itu bisa dimengerti,” kata Shafee.

Penuntutan Anwar sebenarnya telah mengundang reaksi keras, baik di dalam ataupun luar negeri. Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, dan beberapa negara Eropa turut memberikan suara mengenai aturan hukum Malaysia, terutama mengenai taraf keadilan.

Muh shamil
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3192 seconds (0.1#10.140)