Aktivis Antikorupsi Ditembak di Medan
A
A
A
MEDAN - Aktivis Gerakan Rakyat Brantas Korupsi Sumatera Utara(Sumut), MuchtarEfendy, 41, ditembak oleh empat orang tak dikenal menggunakan senjata air soft gundi Medan, Sumut, kemarin.
Beruntung, tembakankearah dada, punggung, dan paha, tidak mengenai sasaran dengan tepat. Peluru yang dilepaskan hanya menggoreskulit, sehingga Muchtar hanya mengalami luka. Meski demikian warga Jalan Yong Panah Hijau, Lingkung-an VIII itu, sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Delima, Martubung, untuk mendapatkan perawatan.
Muchtar mengaku, sebelum penembakan itu dia berkunjung ke rumah rekannya, Saharuddin, 39, di kawasan Jalan Pancing, Perumahan Permata Hijau, Martubung. Kemudian mereka berangkat sama ke Sibolangit untuk mengikuti acara yang diadakan Gerakan Anti- Narkoba (GAN) Sumut. Namun, saat dia pulang ke rumah ternyata sudah ada yang mengikuti dari belakang. Setibanya di depan rumah, sambung dia, satu dari empat pria yang tidak dikenal yang mengikutinya pura-pura bertanya.
“Belumsaya menjawab, orang tersebut sudah mengeluarkan senjata dan langsung menembak ke arah dada. Kemudian dia menembak ke arah kedua paha dan punggung,” ujarnya. Sedangkan, rekan korban Saharudin menduga, penembakan terhadap rekannya itu karena aktivitasnya yang berkaitan dengan antikorupsi. “Dia (korban) kan pengurus di Gerakan Rakyat Brantas Korupsi Sumut (Gebraksu). Mungkin karena itu. Apalagi sekarang ini kan sedang heboh-hebohnya,” katanya.
Saharudin menambahkan, rencananya Selasa (17/2), pihaknya akan melakukan aksi yang berkaitan dengan kasus Korupsi di dinas Bina Marga. Sementara itu, Kapolres Belawan AKBP Aswin Sipayung mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
“Motifnya, kami (Polisi) belum mengetahui. Tetapi yang jelas, pelakunya ada empat orang berperawakan tinggi sekitar antara 160-170 sentimeter. Badan rata-rata kurus dan tegap, warna kulit hitam,” katanya.
Frans marbun
Beruntung, tembakankearah dada, punggung, dan paha, tidak mengenai sasaran dengan tepat. Peluru yang dilepaskan hanya menggoreskulit, sehingga Muchtar hanya mengalami luka. Meski demikian warga Jalan Yong Panah Hijau, Lingkung-an VIII itu, sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Delima, Martubung, untuk mendapatkan perawatan.
Muchtar mengaku, sebelum penembakan itu dia berkunjung ke rumah rekannya, Saharuddin, 39, di kawasan Jalan Pancing, Perumahan Permata Hijau, Martubung. Kemudian mereka berangkat sama ke Sibolangit untuk mengikuti acara yang diadakan Gerakan Anti- Narkoba (GAN) Sumut. Namun, saat dia pulang ke rumah ternyata sudah ada yang mengikuti dari belakang. Setibanya di depan rumah, sambung dia, satu dari empat pria yang tidak dikenal yang mengikutinya pura-pura bertanya.
“Belumsaya menjawab, orang tersebut sudah mengeluarkan senjata dan langsung menembak ke arah dada. Kemudian dia menembak ke arah kedua paha dan punggung,” ujarnya. Sedangkan, rekan korban Saharudin menduga, penembakan terhadap rekannya itu karena aktivitasnya yang berkaitan dengan antikorupsi. “Dia (korban) kan pengurus di Gerakan Rakyat Brantas Korupsi Sumut (Gebraksu). Mungkin karena itu. Apalagi sekarang ini kan sedang heboh-hebohnya,” katanya.
Saharudin menambahkan, rencananya Selasa (17/2), pihaknya akan melakukan aksi yang berkaitan dengan kasus Korupsi di dinas Bina Marga. Sementara itu, Kapolres Belawan AKBP Aswin Sipayung mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
“Motifnya, kami (Polisi) belum mengetahui. Tetapi yang jelas, pelakunya ada empat orang berperawakan tinggi sekitar antara 160-170 sentimeter. Badan rata-rata kurus dan tegap, warna kulit hitam,” katanya.
Frans marbun
(ars)