Poroshenko Minta Kelompok Separatis Taati Gencatan Senjata
A
A
A
DEBALTSEVE - Perang yang terjadi di wilayah timur Ukraina mulai mereda seiring diberlakukannya gencatan senjata sejak kemarin.
Kendati begitu, bukan berarti peperangan berakhir. Buktinya, penembakan masih terjadi beberapa kali. Juru bicara kedua belah pihak, pemerintah, dan pemberontak pro-Rusia mengatakan, terjadi beberapa penembakan, terutama di wilayah Kota Debaltseve. Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengingatkan bahwa Ukraina tidak dapat berpaling jika terjadi pelanggaran atas kesepakatan gencatan senjata ini.
Pada pidatonya yang disiarkan televisi bersamaan dengan terjadinya gencatan senjata, Poroshenko mengatakan para tentara Ukraina di Debeltseve telah mendapat pasokan amunisi. Apalagi pihak militer Rusia mengerahkan kekuatannya di Debeltseve. Hal itu berbanding terbalik dengan penyangkalan pihak Moskow atas tuduhan kepada mereka terkait keterlibatannya secara langsung dalam perang di Ukraina timur.
Sementara Amerika Serikat menyatakan dapat segera mengirim senjata ke Ukraina jika proses perdamaian ini gagal. Poroshenko berharap kesepakatan damai ini harus dijunjung tinggi. “Kami berharap aksi gencatansenjatainiakanditaati,” tuturnya. Poroshenko mengatakan masih ada kekhawatiran terhadap situasi di sekitar Debaltseve, di mana ribuan tentara Ukraina telah dike- pung pemberontak selama beberapa hari.
Konflik peperangan yang terjadi di wilayah timur Ukraina dimulai sejak April 2014. Menurut pejabat setempat, lebih dari 5.400 orang tewas terbunuh. Namun PBB meyakini bahwa jumlah korban tewas lebih besar dari angka tersebut. Pada Minggu juru bicara militer Ukraina, Vladyslav Seleznyov, menyatakan terus memantau berlangsungnya gencatan senjata ini. “Penembakan oleh pemberontak tidak secara terus-menerus dan pada lokasi tertentu saja,” ujar Seleznyov, seperti dikutip BBC.
Anatoly Stelmakh, juru bicara lain, mengatakan, sejak diberlakukan gencatan senjata telah terjadi sepuluh kali insiden penembakan. Sebagian besar penembakan terjadi di sekitar Debaltseve. Stelmakh mengatakan, pasukan Ukraina telah menggagalkan beberapa serangan yang terjadi di wilayah Shyrokyne, sebelah utara kota pelabuhan Mariupol. Juru bicara pemberontak mengatakan bahwa gencatan senjata ini mungkin hanya dapat bertahan untuk sementara waktu.
“Kami juga mengamati berlangsungnya gencatan senjata ini, namun senjata musuh menembaki posisi kami di dekat Debaltseve,” ujar Eduard Basurin, juru bicara kelompok separatis pro-Rusia. Pemimpin pemberontak Donetsk, AlexanderZakharchenko, menganggap bahwa daerah Debaltseve tidak termasuk dalam perjanjian gencatan senjata. Menurut perjanjian Minsk, penghentian permusuhan hanya sebuah langkah awal dan harus diikuti dengan aksi demiliterisasi di sekitar zona 50 - 140 kilometer, dimulai pada Senin.
Para pemimpin Eropa telah mengingatkan Rusia bahwa Moskow dapat menerima sanksi tambahan jika 13 poin kesepakatan gencatan senjata tidak ditaati.
Arvin
Kendati begitu, bukan berarti peperangan berakhir. Buktinya, penembakan masih terjadi beberapa kali. Juru bicara kedua belah pihak, pemerintah, dan pemberontak pro-Rusia mengatakan, terjadi beberapa penembakan, terutama di wilayah Kota Debaltseve. Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengingatkan bahwa Ukraina tidak dapat berpaling jika terjadi pelanggaran atas kesepakatan gencatan senjata ini.
Pada pidatonya yang disiarkan televisi bersamaan dengan terjadinya gencatan senjata, Poroshenko mengatakan para tentara Ukraina di Debeltseve telah mendapat pasokan amunisi. Apalagi pihak militer Rusia mengerahkan kekuatannya di Debeltseve. Hal itu berbanding terbalik dengan penyangkalan pihak Moskow atas tuduhan kepada mereka terkait keterlibatannya secara langsung dalam perang di Ukraina timur.
Sementara Amerika Serikat menyatakan dapat segera mengirim senjata ke Ukraina jika proses perdamaian ini gagal. Poroshenko berharap kesepakatan damai ini harus dijunjung tinggi. “Kami berharap aksi gencatansenjatainiakanditaati,” tuturnya. Poroshenko mengatakan masih ada kekhawatiran terhadap situasi di sekitar Debaltseve, di mana ribuan tentara Ukraina telah dike- pung pemberontak selama beberapa hari.
Konflik peperangan yang terjadi di wilayah timur Ukraina dimulai sejak April 2014. Menurut pejabat setempat, lebih dari 5.400 orang tewas terbunuh. Namun PBB meyakini bahwa jumlah korban tewas lebih besar dari angka tersebut. Pada Minggu juru bicara militer Ukraina, Vladyslav Seleznyov, menyatakan terus memantau berlangsungnya gencatan senjata ini. “Penembakan oleh pemberontak tidak secara terus-menerus dan pada lokasi tertentu saja,” ujar Seleznyov, seperti dikutip BBC.
Anatoly Stelmakh, juru bicara lain, mengatakan, sejak diberlakukan gencatan senjata telah terjadi sepuluh kali insiden penembakan. Sebagian besar penembakan terjadi di sekitar Debaltseve. Stelmakh mengatakan, pasukan Ukraina telah menggagalkan beberapa serangan yang terjadi di wilayah Shyrokyne, sebelah utara kota pelabuhan Mariupol. Juru bicara pemberontak mengatakan bahwa gencatan senjata ini mungkin hanya dapat bertahan untuk sementara waktu.
“Kami juga mengamati berlangsungnya gencatan senjata ini, namun senjata musuh menembaki posisi kami di dekat Debaltseve,” ujar Eduard Basurin, juru bicara kelompok separatis pro-Rusia. Pemimpin pemberontak Donetsk, AlexanderZakharchenko, menganggap bahwa daerah Debaltseve tidak termasuk dalam perjanjian gencatan senjata. Menurut perjanjian Minsk, penghentian permusuhan hanya sebuah langkah awal dan harus diikuti dengan aksi demiliterisasi di sekitar zona 50 - 140 kilometer, dimulai pada Senin.
Para pemimpin Eropa telah mengingatkan Rusia bahwa Moskow dapat menerima sanksi tambahan jika 13 poin kesepakatan gencatan senjata tidak ditaati.
Arvin
(ars)