Hatta-Zulkifli Bakal Bersaing Ketat
A
A
A
JAKARTA - Kompetisi dua kandidat ketua umum semakin ketat menjelang kongres PAN yang akan digelar dua pekan lagi di Bali.
Wibawa politik Ketua MPP PAN Amien Rais yang mendukung Zulkifli Hasan pun dinilai tak begitu berpengaruh. Sejumlah elite PAN yang dikenal dekat dengan Amien seperti Drajad Wibowo justru mendukung Hatta Rajasa.
“Memang ini kompetisi yang sangat ketat, tidak serta-merta Amien berpihak siapa pun yang akan dibela dan akan terpilih. Ini momentum menunjukkan batas Amien Rais,” kata Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya, saat dihubungi KORAN SINDO kemarin. Yunarto menjelaskan, kalaupun ada sejumlah kader PAN hasil kaderisasi Amien seperti Drajad Wibowo, Tjatur Sapto Edy, dan kader lain yang mendukung Hatta, hal itu harus dilihat bahwa Amien Rais bukan tokoh sentral kekuatan PAN.
Artinya, setelah lima tahun Hatta memimpin, kekuatan PAN bukan hanya Amien Rais. “Saya melihat memang ada perseteruan (kompetisi) yang luar biasa. Dan wibawa politik Amien Rais tidak lagi seperti pada kongres di tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Yunarto.
Menurut Yunarto, sikap dukungan orang Amien itu lebih dilihat sebagai sikap mandiri yang melihat bahwa Hatta lebih mumpuni. Bisa juga merapat ke Hatta karena penilaian rasional secara politik. “Saya lebih melihat itu dibandingkan dengan Amien bermain politik dua kaki antara Pak Hatta dan Pak Zul,” ujarnya.
Dia menilai kekuatan Hatta dan Zulkifli bisa dikatakan berimbang karena deklarasi dukungan di setiap wilayah hampir sama. Masing-masing punya kelebihan dan keunggulan. Dihubungi terpisah, Ketua DPP PAN sekaligus tim sukses Hatta Rajasa, Didi Supriyanto, melihat wajar jika ada yang berpandangan bahwa dukungan orang-orang Amien seperti Drajad, Taufik, danTjatursebagai manuver politik Amien Rais. Alasannya, mereka memang sangat dekat dengan Amien.
“Orang-orang itu sangat-sangat dekat dengan Pak Amien,” kata Didi saat dihubungi. Walaudemikian, merekajuga tetap dibebaskan untuk punya sikap politik masing-masing. Mereka mendukung Hatta karena sebuah kesadaran bahwa pentingnya partai ini ke depan dengan kepemimpinan Hatta.
Kiswondari
Wibawa politik Ketua MPP PAN Amien Rais yang mendukung Zulkifli Hasan pun dinilai tak begitu berpengaruh. Sejumlah elite PAN yang dikenal dekat dengan Amien seperti Drajad Wibowo justru mendukung Hatta Rajasa.
“Memang ini kompetisi yang sangat ketat, tidak serta-merta Amien berpihak siapa pun yang akan dibela dan akan terpilih. Ini momentum menunjukkan batas Amien Rais,” kata Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya, saat dihubungi KORAN SINDO kemarin. Yunarto menjelaskan, kalaupun ada sejumlah kader PAN hasil kaderisasi Amien seperti Drajad Wibowo, Tjatur Sapto Edy, dan kader lain yang mendukung Hatta, hal itu harus dilihat bahwa Amien Rais bukan tokoh sentral kekuatan PAN.
Artinya, setelah lima tahun Hatta memimpin, kekuatan PAN bukan hanya Amien Rais. “Saya melihat memang ada perseteruan (kompetisi) yang luar biasa. Dan wibawa politik Amien Rais tidak lagi seperti pada kongres di tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Yunarto.
Menurut Yunarto, sikap dukungan orang Amien itu lebih dilihat sebagai sikap mandiri yang melihat bahwa Hatta lebih mumpuni. Bisa juga merapat ke Hatta karena penilaian rasional secara politik. “Saya lebih melihat itu dibandingkan dengan Amien bermain politik dua kaki antara Pak Hatta dan Pak Zul,” ujarnya.
Dia menilai kekuatan Hatta dan Zulkifli bisa dikatakan berimbang karena deklarasi dukungan di setiap wilayah hampir sama. Masing-masing punya kelebihan dan keunggulan. Dihubungi terpisah, Ketua DPP PAN sekaligus tim sukses Hatta Rajasa, Didi Supriyanto, melihat wajar jika ada yang berpandangan bahwa dukungan orang-orang Amien seperti Drajad, Taufik, danTjatursebagai manuver politik Amien Rais. Alasannya, mereka memang sangat dekat dengan Amien.
“Orang-orang itu sangat-sangat dekat dengan Pak Amien,” kata Didi saat dihubungi. Walaudemikian, merekajuga tetap dibebaskan untuk punya sikap politik masing-masing. Mereka mendukung Hatta karena sebuah kesadaran bahwa pentingnya partai ini ke depan dengan kepemimpinan Hatta.
Kiswondari
(ars)