Jodohku Ada di Dunia Maya?

Sabtu, 14 Februari 2015 - 09:37 WIB
Jodohku Ada di Dunia...
Jodohku Ada di Dunia Maya?
A A A
TINGGINYA penetrasi internet dan keterbukaan terhadap media sosial memunculkan fenomena baru di Indonesia, social dating, yakni mencari pacar melalui berbagai aplikasi maupun situs internet.

Dulu memang sudah ada, tapi sekarang fenomena ini lebih populer daripada sebelumnya.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, aplikasi perjodohan di Amerika memang sedang naik daun. Menurut penelitian Pew Research Center, pada 2013 lebih dari 31 juta warga Amerika menggunakan situs atau aplikasi pencari jodoh. Bisa jadi banyak yang bertanya-tanya. Jika situs online datingsudah eksis sejak 20 tahun lalu, mengapa baru sekarang banyak dipakai?

CEO situs online datingMatch, Sam Yagan, menjawab ada tiga tahap evolusi situs cari jodoh. Pertama, tahap pencarian. Terjadi pada 1990- an, ketika itu fungsi online datingmasih primitif. Penggunanya hanya mereka yang benar-benar paham teknologi. Kedua, pada era 2000-an, sudah banyak perbaikan yang menggunakan algoritma untuk mencari atau menyeleksi pengguna berdasarkan usia, lokasi, hobi, dan masih banyak lagi. Namun, penggunanya masih terbatas.

Ketiga, pada momen sekarang inilah situs online datingdinilainya benar-benar matang. Bisa dibilang, ekosistemnya sudah sangat mendukung. Misalnya aplikasi maupun situs online datingyang ada saat ini telah memiliki algoritma pintar sehingga hasil (perjodohannya) pun akurat. Begitu pun kehadiran smartphoneyang memiliki fitur seperti instant messaging, foto, ataupun geolokasi.

Semua itu membuat lebih banyak orang yang tertarik dan mencoba. Di Indonesia situs perjodohan onlineini juga marak sekali. Sebut saja Jodohgue.com, Pmjakarta.com, ataupun Setipe.com. Setiap situs memiliki konsep dan tujuan berbeda. Ada yang sekadar mempertemukan satu individu dengan lainnya. Ada juga yang memang bertujuan agar individu-individu di dalamnya dapat membangun hubungan sehat jangka panjang. Jodohgue.com merupakan situs jodoh dengan mempertemukan para lajang yang sibuk karena aktivitas seharihari.

Pendirinya, Woe Johan, berharap hubungan yang dibangun melalui platform teknologi ini dapat berlanjut ke jenjang pernikahan. “Situs makcomblang atau perjodohan seperti ini sangat efektif untuk membangun perkenalan,” katanya. Meski demikian, berhasil atau tidaknya tetap bergantung pada pribadi masingmasing.

”Apakah mereka ikutan karena benar-benar ingin mencari pasangan atau sekadar iseng. Kami tidak bisa membatasi hal itu. Karena tujuan kami adalah memperkenalkan dan mempertemukan mereka. Kami hanya jadi wadah berkenalan,” paparnya. Pendiri situs Caripacar.net,Maria Shelly, menilai kebutuhan situs seperti ini di Indonesia sangatlah tinggi. Ini terlihat dari bagaimana orang memanfaatkan teknologi sebagai alat komunikasi sehariharinya.

”Harus diakui, sekarang ini susah untuk mencari pasangan sendiri. Apalagi bagi mereka yang sudah sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan. Ujung-ujungnya orang pun kembali lagi ke internet,” katanya. Di Indonesia, adopsi internet di kotakota besar sangatlah tinggi seiring penggunaan smartphoneyang juga meningkat. Karena itu, Maria menilai, situs seperti Caripacar.netini akan menjadi wadah efektif bagi mereka. Meski demikian, Maria juga tidak bisa menjamin bahwa situs makcomblang digital seperti ini akan berhasil. ”Pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Namun, cara seperti ini akan efektif jika niatnya memang untuk menemukan pasangan. Bukan dimanfaatkan untuk mencari sesuatu yang mengandung unsur pornografi,” sebutnya.

LANI DIANA
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8303 seconds (0.1#10.140)