Xanana Gusmao Jadi Menteri Investasi

Jum'at, 13 Februari 2015 - 10:20 WIB
Xanana Gusmao Jadi Menteri Investasi
Xanana Gusmao Jadi Menteri Investasi
A A A
DILI - Tokoh kemerdekaan Timor Leste Xanana Gusmao tetap memegang peran penting dalam jajaran pemerintahan Timor Leste.

Setelah mengajukan pengunduran diri dari jabatan perdana menteri (PM), kemarin pemerintah Timor Leste menunjuk Xanana sebagai menteri perencanaan dan strategi investasi.

Xanana dianggap sosok paling kredibel dalam memegang jabatan itu. Xanana, pemimpin gerilyawan yang membantu Timor Leste lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengajukan pengunduran diri dari jabatan PM. Sebagai gantinya, pemerintah Timor Leste menunjuk mantan menteri kesehatan Rui Araujo sebagai PM baru. Penunjukan anggota partai oposisi FRETILIN itu menjadi PM kelima Timor Leste dilakukan pada Rabu (11/2).

“Saya bangga dan merasa terhormat bisa menjadi bagian dari pemerintah,” ujar Rui Araujo, dikutip Dw . Penunjukan Rui Araujo disebut sebagai pilihan yang tepat. Begitu juga dengan pemilihan Xanana sebagai menteri perencanaan dan strategi investasi. “Xanana tahu di mana uang berada. Keterlibatannya di bagian penting Kementerian Investasi merupakan bukti bahwa dia orang yang bisa diandalkan,” kata Charles Scheiner, pengamat politik Timor Leste dari lembaga kajian Lao Hamutuk yang berbasis di Dili, dilansir Reuters .

Namun, sampai saat ini, kata Charles, tidak ada yang tahu berapa besar ambisi Xanana dalam memainkan peranannya. Kemunduran Xanana dari kursi PM juga sudah menjadi indikasi bahwa dia ingin istirahat dari dunia politik. Dalam pernyataannya, Xanana ingin mewariskan tahta kepemimpinan itu kepada generasi muda. Xanana menjabat sebagai PM Timor Leste selama delapan tahun.

Rui mengatakan, kabinet baru yang ditunjuk sudah melambangkan persatuan dan konsensus rakyat Timor Leste. Seluruh kabinet baru akan dilantik pada Senin (16/2) mendatang. Mantan presiden dan peraih Nobel Perdamaian Jose Ramos-Horta tidak masuk daftar menteri.

Kondisi ekonomi Timor Leste memang masih memprihatinkan sejak satu dekade terlepas dari genggaman Indonesia. Timor Leste terus berjuang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menjalin kerja sama bilateral. Data yang dimiliki Bank Dunia menunjukkan sekitar 1,2 juta warga Timor Leste ada di garis kemiskinan.

Kendati begitu, negara yang pernah menjadi bagian dari NKRI ini optimistis dapat berkembang. Timor Leste memiliki sumber daya alam (SDA) gas bernilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS). Mereka hanya perlu memaksimalkan SDA tersebut.

Beberapa bulan setelah Portugal menarik diri pada 1975, Indonesia diminta kelompok prointegrasi Timor Leste untuk memberikan bantuan mengambil alih kekuasaan dari aliran komunis FRETILIN. Perang hebat dan keji terjadi selama beberapa bulan. Indonesia dapat mengambil alih Timor Leste pada 1976.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8672 seconds (0.1#10.140)