Berawal dari Bisnis Jalanan, Isaac Oboth Berambisi Ciptakan Afrika Baru

Rabu, 11 Februari 2015 - 12:33 WIB
Berawal dari Bisnis...
Berawal dari Bisnis Jalanan, Isaac Oboth Berambisi Ciptakan Afrika Baru
A A A
Sebagai negara berkembang, Uganda masih memiliki banyak potensi bisnis yang bisa digali. Itu membuat Uganda banyak melahirkan pebisnis-pebisnis muda di berbagai bidang seperti properti, keuangan, bahkan media.

Potensi bisnis Uganda pun diperkirakan terus bertumbuh dan membuat negara ini menjadi lebih modern. Isaac Obothh duduk dengan bangga di atas Mercedes Benznya di Kampala, Uganda. Di negara ini Mercedes Benz adalah lambang generasi baru pengusaha muda Afrika. Oboth adalah salah satu pengusaha muda Afrika yang sukses dalam bisnis media yakni Media265 yang dia rintis sejak 2010.

Oboth yang kini berusia 26 tahun mungkin tidak akan menikmati kemewahannya saat ini jika dulu dia menyerah kepada kemiskinan. Kisah hidup Oboth telah mengilhami banyak kaum muda Uganda. Dilahirkan dari keluarga berkekurangan, dua orang tua Oboth meninggal ketika ia berusia tujuh tahun, meninggalkannya hidup dengan satu-satunya saudara, Ivan, yang juga masih sangat muda.

Usia Ivan hanya terpaut beberapa tahun dari Oboth. Ivan pun terpaksa meninggalkan sekolah demi menghidupi Oboth. Namun, tak lama berselang, sang kakak kehilangan pekerjaannya. Suatu hari dia menyusul Oboth ke sekolah dan memintanya berhenti saat itu juga. Ivan memohon Oboth untuk mulai mencari uang juga. Tapi, Oboth tak mau meninggalkan bangku sekolahnya.

Dia pun memutuskan untuk mencari uang tanpa harus mengorbankan pendidikan. “Saya kemudian membuat kue rock , kue rumahan khas Uganda. Saat berusia 16 tahun, saya mampu membuat 400- 500 roti setiap malam untuk dijual kepada teman-teman di sekolah pada pagi harinya. Itu bisnis pertama dalam hidup saya,” kenang Oboth, dikutip BBC.

Namun, Oboth kurang puas dengan bisnis kuenya. Dia kemudian beralih menjadi penjual foto album dalam bentuk DVD dan menjual daging dan bir dalam pertandingan rugbi hingga akhirnya menemukan peluang bisnis dalam bidang produksi video. “Orang-orang Afrika baru terdiri dari orang-orang seperti saya yang memulai bisnis dari nol dan hanya bermodalkan jalanan,” ceritanya.

Menurut Oboth, mentalitas kaum muda Afrika kini berbeda jauh dengan kaum muda era lama. Kini anak-anak muda Afrika sudah sadar betul tentang pentingnya pendidikan dan pemanfaatan teknologi yang membuat dunia tampak kecil dan lebih mudah dijangkau. Namun, menurut Oboth, persepsi masyarakat Uganda masih harus diubah terutama dalam bisnis dan pekerjaan.

Oboth ingin melihat orangorang Uganda mendapatkan status dan pekerjaannya karena prestasi bukan karena kesediaan mereka memberikan suap dan membayar hukum.

Kini Oboth sedang fokus memperbesar televisinya agar dapat menjadi ladang pekerjaan bagi para generasi muda Uganda yang cerdas serta mengajak mereka untuk sama-sama memperkenalkan kehebatan Uganda kepada dunia . “Saya ingin mempromosikan Uganda ke dunia internasional yakni dengan membuat serial televisi dengan tajuk Discover Uganda,” kata Oboth.

Dia yakin generasi muda Uganda dapat membuat perubahan yang lebih baik dibanding para pejabat yang memberikan janji muluk, namun tak memperlihatkan kemajuan berarti.

Rini Agustina
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0738 seconds (0.1#10.140)