Budi Waseso Diragukan Mampu Pimpin Polri

JAKARTA - Masuknya nama Komjen Pol Budi Waseso sebagai salah satu bakal calon Kapolri yang akan diajukan Kompolnas menuai reaksi beragam dari masyarakat.

Sejumlah pihak menilai, Kabareskrim itu tidak pantas masuk dalam bursa calon Kapolri karena tindak tanduknya ketika memimpin Bareskrim Mabes Polri yang baru seumur jagung sudah melakukan tindakan terindikasi melanggar HAM.

"Budi Waseso tidak pantas, karena Komnas HAM sudah mengatakan ada indikasi penangkapan Bambang Widjajanto (BW) itu melanggar HAM. Dan Budi Waseso tidak mungkin tidak tahu karena dia yang bertanggungjawab," ucap Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti saat menggelar diskusi "Menyongsong Calon Kapolri Baru: Kapolri Bersih atau Kapolri Partai" di Jakarta, Jumat (6/2/2014).

Menurut Ray, Budi Waseso merupakan sosok yang kontroversial. Padahal, yang dibutuhkan institusi Polri saat ini adalah sosok yang mampu membawa Korps Bhayangkara kembali menjadi lembaga yang dipercaya publik.

"Berdasarkan survei, kepolisian itu menempati urutan keenam sebagai lembaga yang tidak dipercaya publik. Padahal, TNI menempati urutan pertama lembaga dipercaya publik. Ini jadi perhatian serius," ucap Ray.

Ray menambahkan, Polri ke depan harus mandiri. Dengan segudang tantangan yang akan dihadapi maka Kapolri selanjutnya harus mampu meneruskan semangat reformasi di kepolisian.

"Tapi kita tidak melihat Budi Waseso ini mampu memandirikan kepolisian," pungkasnya.