Kisruh KPK-Polri Belum Ganggu Stabilitas Keamanan
A
A
A
BEKASI - Kisruh antara KPK dengan Polri dianggap belum mengganggu stabilitas keamanan di dalam negeri. Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko konflik antara kedua lembaga hukum tersebut masih dalam taraf normal.
Kasus ini memang mengundang semua elemen masyarakat untuk saling pro dan kontra, namun menurut Moeldoko, belum ada gangguan keamanan yang terdeteksi akan mengganggu keamanan di dalam negeri. Meski demikian Moeldoko berharap konflik antara kedua institusi tesebut harus segera diselesaikan.
"Kondisi keamanan kita masih dalam batas wajarlah. Masih biasa itu (tidak mengganggu stabilitas keamanan di tanah air)," katanya usai menyampaikan kuliah umum Ketahanan Nasional dan Kaitannya dengan Pertumbuhan Ekonomi di President University, Bekasi, Kamis (5/2/2015).
Mantan Kepala Staf TNI AD tersebut menjelaskan, sebagai sebuah negara demokrasi adanya konflik yang menuai pro dan kontra seperti itu sangatlah wajar. Indonesia memberi ruang diskusi dan berwacana meski ada beberapa konflik yang masuk ke ranah hukum.
Mengenai kedatangannya ke Istana Negara pada Selasa 3 Februari lalu, Moeldoko memberi klarifikasi. Kedatangannya ke Istana, menurutnya, tidak terkait dengan polemik pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Moeldoko mengaku mendapat wejangan bahwa Indonesia saat ini pada posisi sangat bagus dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Presiden meminta TNI memberikan jaminan keamanan atas stabilitas yang sudah baik ini.
Kasus ini memang mengundang semua elemen masyarakat untuk saling pro dan kontra, namun menurut Moeldoko, belum ada gangguan keamanan yang terdeteksi akan mengganggu keamanan di dalam negeri. Meski demikian Moeldoko berharap konflik antara kedua institusi tesebut harus segera diselesaikan.
"Kondisi keamanan kita masih dalam batas wajarlah. Masih biasa itu (tidak mengganggu stabilitas keamanan di tanah air)," katanya usai menyampaikan kuliah umum Ketahanan Nasional dan Kaitannya dengan Pertumbuhan Ekonomi di President University, Bekasi, Kamis (5/2/2015).
Mantan Kepala Staf TNI AD tersebut menjelaskan, sebagai sebuah negara demokrasi adanya konflik yang menuai pro dan kontra seperti itu sangatlah wajar. Indonesia memberi ruang diskusi dan berwacana meski ada beberapa konflik yang masuk ke ranah hukum.
Mengenai kedatangannya ke Istana Negara pada Selasa 3 Februari lalu, Moeldoko memberi klarifikasi. Kedatangannya ke Istana, menurutnya, tidak terkait dengan polemik pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Moeldoko mengaku mendapat wejangan bahwa Indonesia saat ini pada posisi sangat bagus dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Presiden meminta TNI memberikan jaminan keamanan atas stabilitas yang sudah baik ini.
(hyk)