Memajukan Produk Dalam Negeri

Senin, 02 Februari 2015 - 11:22 WIB
Memajukan Produk Dalam Negeri
Memajukan Produk Dalam Negeri
A A A
Tahun 2015, kita memiliki tantangan baru dalam hal ekonomi kawasan. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diterapkan. Konsekuensinya, pasar terbuka dan perdagangan bebas berlaku.

Ada negara yang jauh sebelumnya telah mempersiapkan, ada pula yang tergopoh-gopoh untuk menghadapinya. Kita menyadari bahwa masing-masing negara ASEAN memiliki potensi dan keunggulan, tergantung bagaimana manajemen yang dilakukan. Indonesia sebagai negara besar, dengan potensi alam, harus bergerak lebih cepat agar dapat memainkan posisi strategisnya tersebut.

Belum lama ini, pasar dikejutkan dengan ditemukannya bakteri dalam buah apel impor asal Amerika. Tentu hal ini meresahkan masyarakat sebagai konsumen. Bukan hanya buah-buahan yang (masih) diimpor, berbagai kebutuhan pokok juga masih diimpor dari luar negeri. Yang paling ironi, sampai garam saja diimpor padahal Indonesia memiliki laut yang luas.

Kapan kita mau berdaulat, jikalau semua masih tergantung, bukan berasal dari hasil dalam negeri. Sudah selayaknya kita melakukan pembenahan terhadap kebijakan impor. Impor memang tidak bisa begitu saja dihentikan, namun bisa secara berangsurangsur dikurangi. Penguatan produksi dalam negeri menjadi kuncinya. Negara harus hadir dalam melindungi dan memberdayakan petani, nelayan dan wirausaha serta produsen lokal dan elemen ekonomi aras bawah.

Mereka membutuhkan pembangunan infrastruktur fisik yang layak, serta sarana penunjang seperti membangun atau memperbaiki jalur irigasi, penyediaan pupuk yang terjangkau, membangun pelabuhan perikanan, permodalan, memperbaiki pasar tradisional, dan sebagainya. Ada pula hal penting yang tidak boleh dikesampingkan, yakni penguatan SDM.

Oleh karenanya negara harus membangun pendidikan yang dapat diakses oleh semua warga, sebagaimana tujuan dari pendirian republik ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan SDM yang unggul, yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan etika dan penguasaan ilmu pengetahuan, Indonesia bisa menjadi bangsa yang produktif dan berpengaruh dalam kancah regional dan internasional. Semoga.

Ringga Arif Widiharto
Mahasiswa Jurusan Sosiologi- Universitas Gadjah Mada
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9486 seconds (0.1#10.140)