ISIS Eksekusi Wartawan Jepang

Senin, 02 Februari 2015 - 11:20 WIB
ISIS Eksekusi Wartawan Jepang
ISIS Eksekusi Wartawan Jepang
A A A
TOKYO - Kelompok ekstremis ISIS (Negara Islam irak Suriah) merilis video pemenggalan seorang jurnalis asal Jepang, Kenji Goto. Ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya ISIS juga mengeksekusi warga Jepang lainnya, Haruna Yukawa.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjanji pihaknya tidak akan pernah memaafkan tindakan kejam gerilyawan ISIS. Pembunuhan Kenji Goto dan Haruna Yukawa menjadi duka mendalam bagi publik Jepang. Banyak pihak mempertanyakan keaslian video pemenggalan tersebut. Bisa saja korban yang dipenggal bukanlah Kenji. Tapi setelah diteliti, Pemerintah Jepang meyakini korban yang berada di dalam video tersebut adalah Kenji Goto.

Dalam video tersebut, tampak Goto mengenakan pakaian oranye seperti halnya seorang tahanan di penjara Guantanamo. Jurnalis berusia 47 tahun tersebut berlutut di samping seorang pria bertopeng yang berbicara dengan aksen Inggris. Para ahli meyakini algojo tersebut merupakan eksekutor yang sama dalam sejumlah video eksekusi mati para tawanan ISIS sebelumnya.

Sebelum melakukan pembunuhan, algojo yang berbicara dengan aksen Inggris itu menyalahkan Pemerintah Jepang atas pembantaian yang akan dilakukannya. Dia mengatakan, pembunuhan ini merupakan kesalahan Abe yang memutuskan menolak menukar tawanan. Sang algojo menyebut kematian Goto sebagai tanda awal dari mimpi buruk Jepang. Abe geram dengan pernyataan algojo dan bersumpah tidak akan pernah memaafkan para teroris yang sudah membunuh warganya.

“Saya sangat marah dengan aksi yang keji dan hina ini. Kami tidak akan pernah memaafkan teroris. Kami akan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk memastikan teroris menebus kejahatannya,” janji Abe seraya menangis di depan para wartawan dalam konferensi pers kemarin, seperti dilansir Channel News Asia. Abe menegaskan, kendati sudah kehilangan dua warganya, dia tak pernah takut dengan ancaman ISIS.

Sebaliknya, tragedi ini membulatkan tekadnya untuk terus memerangi teroris dan mengajak anggota negara lain untuk melakukan hal serupa. Sejalan dengan hal tersebut, Abe juga tidak akan menghentikan bantuannya untuk para korban perang di Timur Tengah, khususnya yang pernah mendapat serangan ISIS. Dia juga berencana untuk menyeret sang algojo ke pengadilan internasional.

“Kami telah bekerja dengan maksimal dalam upaya ini. Saya sangat menyesal jika hasilnya tidak sesuai harapan,” ungkap Abe. Selain Abe, sejumlah pemimpin negara lain juga mengecam aksi pemenggalan sadis tersebut. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama salah satunya. Obama menyebutnya sebagai pembunuhan keji dan menilai Goto sebagai sosok pemberani yang gugur di tengah usahanya menyampaikan penderitaan rakyat Suriah ke dunia luar.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon juga mengutuk tragedi ini sebagai pembunuhan bar-bar. Sementara, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan bahwa pembunuhan ini adalah pengingat bagi dunia dan mengatakan bahwa ISIS adalah perwujudan dari kejahatan dan tidak menghargai kehidupan manusia.

Meninggalnya Kenji Goto meninggalkan luka perih bagi warga Jepang sekaligus alarm bagi Pemerintah Yordania yang tengah mengalami nasib serupa. ISIS diketahui menahan Goto bersama dengan pilot Yordania Maaz al-Kassasbeh. Eksekusi Goto sendiri terjadi setelah Jepang gagal bernegosiasi dengan ISIS dalam pertukaran tahanan. ISIS sebelumnya sudah bersumpah akan membunuh Goto jika Pemerintah Yordania menolak menyerahkan militan wanita Irak.

Abe berusaha meyakinkan Yordania untuk tidak membebaskan militan wanita tersebut dan menyerukan pembebasan Kassasbeh dengan cara lain. Tapi, jika Yordania mengikuti saran Jepang, ISIS mengancam tidak lama lagi bakal mengeksekusi Kassasbeh. Saat ini ISIS memastikan Kassasbeh dalam keadaan selamat, pihak Yordania tidak lantas percaya.

Mereka meminta bukti kehidupan yang memastikan Kassasbeh tak terluka parah. Tawaran ISIS ini menjadi tekanan berat bagi Yordania. Pasalnya, selama ini Jepang adalah pendonor utama Yordania khususnya saat Goto dan Kassasbeh disandera. Keluarga Kassasbeh juga mendesak Yordania menyelamatkan sang pilot dari eksekusi mati.

Ayah Kassasbeh, Safi Kassasbeh, terus memohon Pemerintah Yordania untuk menyelamatkan nyawa anaknya dengan hargaapapun. Namunjikanyawa Kassasbeh tidak bisa diselamatkan, keluarga Kassasbeh hanya akan berdoa semoga arwah Kassasbeh diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan. “Kami percaya Tuhan dan kami akan menerima apa pun yang dikehendaki-Nya,” ungkap Safi Kassasbeh.

Rini agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7309 seconds (0.1#10.140)