Ratusan Titik Jalan Alami Kerusakan

Selasa, 27 Januari 2015 - 10:47 WIB
Ratusan Titik Jalan Alami Kerusakan
Ratusan Titik Jalan Alami Kerusakan
A A A
JAKARTA - Genangan yang muncul di berbagai titik di Ibu Kota menyebabkan sejumlah jalan mengalami kerusakan. Sedikitnya ada 197 titik jalan rusak dan berlubang akibat genangan tersebut.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, berdasarkan laporan dari masyarakat dan pantauan di lapangan, 197 titik tersebut tersebar di lima wilayah DKI Jakarta di antaranya di kawasan Stasiun Beos, Taman Sari, Jakarta Barat; Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta utara; dan Jalan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

”Per Sabtu (24/1) ada 197 titik jalan rusak. Kami akan segera memperbaikinya dengan penanganan darurat,” kata Yusmada Faizal di Balai Kota kemarin. Yusmada menjelaskan, saat musim hujan satu-satunya yang dapat dilakukan yakni penanganan darurat atau sementara berupa penambalan coolmix (aspal siap kering setara dengan semen). Ini karena selain tidak produksinya hotmix, pada musim hujan penambalan memakai hotmix juga tidak dapat dilakukan.

Menurut Yusmada, apabila Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2015 sudah disahkan, pihaknya akan melakukan recycling (perbaikan dengan membongkar fondasi) dan betonisasi di titik-titik tertentu yang rawan tergenang dan dilintasi kendaraan bertonase berat seperti di Cengkareng, Kalideres, dan Tanjung Priok.

”Untuk penanganan darurat, kami akan meminta vendor yang sudah ada di e-catalog untuk menanganinya dahulu. Nanti pembayarannya dilakukan setelah APBD cair. Seperti sistemrembes gitu,” ungkapnya. Sebagai dinas yang baru terbentuk, Yusmada menuturkan, pihaknya saat ini hanya dapat melakukan penanganan berupa pembersihan mulut-mulut air di bahu jalan.

Perbaikan drainase dikerjakan setelah APBD 2015 dicairkan. Saluran air di bahu jalan dikeruk dan dilebarkan dengan besaran ideal sekitar 60 cm. ”Kami akan coba dulu untuk memperbaiki drainase. Nanti kendalanya baru akan diketahui. Perbaikan drainase ini kan kewenangan baru di bidang jalan,” katanya.

Sementara itu, pengendalian banjir di DKI Jakarta tidak terlepas dari peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah penyangga. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, ada 13 sungai besar di Jakarta yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan sebagian besar berasal dari daerah penyangga.

”Hubungan kami dengan pemerintah pusat sangat baik. Buktinya saat saya minta menutup tanggul yang dijebol di Kali Sunteruntukmemasukkanalat berat sudah langsung ditutup. Begitu juga dengan hibah yang kami berikan ke daerah penyangga,” tutur Ahok di Balai Kota. Tahun ini Pemprov DKI Jakarta memberi hibah dengan besaran rata-rata Rp80-100 miliar untuk daerah penyangga.

Dana tersebut untuk pengerukan sungai di perbatasan dan pembuatan jalan inspeksi. Menurutnya, kendala utama dalam pengendalian banjir saat ini bukan perihal koordinasi dengan pemerintah pusat ataupun daerah penyangga. Mantan bupati Belitung Timur itu menuturkan, kendala utama dalam pengendalian banjir lebih disebabkan banyak permukiman warga yang direlokasi tidak sebanding dengan jumlah rumah susun (rusun). Untuk itu, pihaknya terus membangun rusun sebanyak-banyaknya.

”Kita berdoa sajalah supaya enggak ada tanggul yang jebol tahun ini. Habis mau gimana , sebagian besar tanggul baru mau dikuatkan tahun ini,” ucapnya. Kepala Dinas Tata Air Jakarta Agus Priyono mengatakan, untuk pengendalian banjir, pihaknya membagi tiga penanganan yaitu pengendalian aliran timur dengan prediksi biaya Rp 41 triliun, aliran tengah Rp34 triliun, dan aliran timur Rp41 triliun.

Pengendalian aliran tersebut berupa normalisasi kali, pembuatan turap, dan pemasangan pompa. Hanya, penanganan tiga aliran tersebut baru akan dirasakan manfaatnya pada 2035. ”Kami yakin jika ketiga aliran itu ditangani dengan baik meski berganti kepemimpinan, Jakarta pada 2035 akan bebas dari banjir,” sebutnya.

Tahun ini anggaran penanganan banjir Rp2,7 triliun. Dari tiga aliran tersebut, pihaknya memprioritaskan beberapa titik. Di aliran timur diprioritaskan di Kelapa Gading dan Cawang. Penanganan di sejumlah aliran sungai di kawasan timur itu diharapkan dapat membebaskan banjir di sisi barat Kelapa Gading dan Cawang. Sedangkan di aliran tengah, prioritas di kawasan Kali Ciliwung, Gunung Sahari, Kanal Banjir Barat (KBB), dan Kali Krukut.

Di aliran barat, penanganan banjir difokuskan di Jalan S Parman, tepatnya depan Universitas Trisakti. Untuk jangka pendek penanganan banjir, Agus menjelaskan, pihaknya terus memperbaiki pompa, menyediakan karung pasir untuk turap darurat, dan menyiagakan sejumlah alat berat. ”Jadi penanganan dalam waktu dekat ini sifatnya darurat,” ungkapnya.

Bekasi Siagakan 38 Pompa Banjir

Pemkot Bekasi menyiapkan 38 unit pompa air untuk antisipasi banjir. Pompa itu disiagakan di beberapa titik rawan banjir di wilayah Bekasi. Sejumlah wilayah yang rawan banjir antara lain Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kemang IFI, Pondok Mitra Lestari, Villa Nusa Indah, Bumi Nasio, dan Dosen IKIP.

Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pompa yang disiagakan itu langsung beroperasi saat air naik di setiap permukiman warga. ”Pompa ini untuk menghisap air banjir,” ujarnya. Menurutnya, dua pompa baru berukuran 1.500 liter per detik sudah terpasang di pintu air Kali Rawa Tembaga. Pompa itu menambah dua pompa yang sudah terpasang sebelumnya.

Pompa tersebut untuk meminimalisasi banjir di Kayuringin, Bekasi Selatan. Dua unit pompa tambahan disiapkan di daerah Kartini, Bekasi Timur dengan kapasitas 250 liter per detik. Sementara 32 pompa juga sudah di 12 kecamatan rawan banjir. Tri menjelaskan, dari 32 pompa yang tersebar itu mempunyai kapasitas yang bervariasi, mulai dari 150-450 liter per detik. Dengan keberadaan pompa ini, diharapkan banjir di Bekasi berkurang. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan, saat ini pihaknya mencatat masih ada 49 titik banjir.

Pemkot Bekasi menargetkan dapat mengurangi 30% titik banjir. Selain normalisasi, pihaknya juga membuat polder air di beberapa titik. ”Pembuatan polder air tahun ini terus kita lakukan,” ujarnya.

Bima setiyadi/ Abdullah m surjaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7334 seconds (0.1#10.140)