ATPM Periksa Chip Outlander
A
A
A
JAKARTA - Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) membawa electronic control unit (ECU) atau chip mobil Mitsubishi Outlander Sport yang dikendarai Christopher Daniel Sjarif ke Jepang untuk diperiksa.
Dibutuhkan waktu tiga pekan untuk mengetahui kecepatan akhir mobil tersebut sesaat sebelum dan sesudah tabrakan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan yang menewaskan empat orang itu. “ECU tertanam di persneling mobil. Proses pembacaannya harus hati-hati dan dilakukan oleh tim ahli,” ujar Public Relation ATPM Mitsubishi Jerry Amran di Polres Jakarta Selatan kemarin.
Kasat Lantas Satwil Polres Jakarta Selatan AKBP Sutimin mengatakan, lima petugas dari ATPM memeriksa kondisi mobil Mitsubishi Outlander yang berada di Polres Jakarta Selatan. Pemeriksaan dilakukan pada chip yang selanjutnya dibawa ke Jepang, airbag , dan kondisi mobil secara keseluruhan saat dikendarai apakah masih normal atau tidak.
Polisi juga melibatkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui berapa kecepatan Outlander sebagai pembanding. Tim TAA juga mendalami apakah Christopher melakukan pengereman saat kecelakaan atau tidak. Dari pemeriksaan saksi di lapangan, si pengemudi tidak berupaya mengerem hingga menghajar beberapa pengendara sepeda motor hingga akhirnya berhenti setelah menabrak Toyota Avanza.
Tidak ditemukan bekas pengereman di aspal dan ban mobil Outlander. Selain pemeriksaan chip mobil, penyidik juga ternyata telah memeriksa kejiwaan Christopher pada Sabtu (24/1). “Hasilnya keluar kemarin, namun akan diumumkan besok atau hari ini,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul.
Terkait penyalahgunaan narkoba, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN). “Kalau Muhammad Husni Ali Riza, teman Christopher, statusnya masih saksi. Untuk kasus narkoba juga masih menunggu hasil tes urinenya,” katanya.
Helmi syarif
Dibutuhkan waktu tiga pekan untuk mengetahui kecepatan akhir mobil tersebut sesaat sebelum dan sesudah tabrakan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan yang menewaskan empat orang itu. “ECU tertanam di persneling mobil. Proses pembacaannya harus hati-hati dan dilakukan oleh tim ahli,” ujar Public Relation ATPM Mitsubishi Jerry Amran di Polres Jakarta Selatan kemarin.
Kasat Lantas Satwil Polres Jakarta Selatan AKBP Sutimin mengatakan, lima petugas dari ATPM memeriksa kondisi mobil Mitsubishi Outlander yang berada di Polres Jakarta Selatan. Pemeriksaan dilakukan pada chip yang selanjutnya dibawa ke Jepang, airbag , dan kondisi mobil secara keseluruhan saat dikendarai apakah masih normal atau tidak.
Polisi juga melibatkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui berapa kecepatan Outlander sebagai pembanding. Tim TAA juga mendalami apakah Christopher melakukan pengereman saat kecelakaan atau tidak. Dari pemeriksaan saksi di lapangan, si pengemudi tidak berupaya mengerem hingga menghajar beberapa pengendara sepeda motor hingga akhirnya berhenti setelah menabrak Toyota Avanza.
Tidak ditemukan bekas pengereman di aspal dan ban mobil Outlander. Selain pemeriksaan chip mobil, penyidik juga ternyata telah memeriksa kejiwaan Christopher pada Sabtu (24/1). “Hasilnya keluar kemarin, namun akan diumumkan besok atau hari ini,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul.
Terkait penyalahgunaan narkoba, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN). “Kalau Muhammad Husni Ali Riza, teman Christopher, statusnya masih saksi. Untuk kasus narkoba juga masih menunggu hasil tes urinenya,” katanya.
Helmi syarif
(bhr)