PAN Kecam Provokasi Jelang Kongres

Jum'at, 23 Januari 2015 - 12:59 WIB
PAN Kecam Provokasi Jelang Kongres
PAN Kecam Provokasi Jelang Kongres
A A A
JAKARTA - Penggunaan cara yang tidak sehat mulai terlihat dalam kompetisi perebutan ketua umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Kemarin kubu calon ketua umum Zulkifli Hasan mendapat serangan black campaign (kampanye hitam).

Kampanye hitam tersebut berupa penyebaran paket peti mati berisi tikus, lengkap dengan foto Zulkifli Hasan. Peti tersebut dikirimkan ke beberapa kantor media di Jakarta. Atas penyebaran paket tersebut, Zulkifli menilainya sebagai upaya fitnah yang tak bermoral. “Black campaign dengan cara-cara tidak beradab dan kehilangan gagasan itu tanda-tanda orang kalap,” katanya.

Zulkifli mengatakan, Kongres PAN pada akhir Februari 2015 seharusnya disambut gembira dengan beradu gagasan. Dia menginginkan kompetisi dibangun dengan gagasan dan tradisi baru, sehingga para kader punya harapan mengenai kepemimpinan yang akan didukung untuk mengelola partai ke depan.

Totok Daryanto, tim pemenangan Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa kampanye hitam yang ingin mengesankan Zulkifli sebagai seorang koruptor itu merupakan hal yang sangat keji dan tidak beradab. “Itu bentuk kefrustrasian atas besarnya dukungan yang diperoleh Zulkifli selama ini. Ini justru akan membuat kader makin simpati kepada Zulkifli sebagai orang yang difitnah,” ujarnya.

Namun, dia mengaku tidak ingin menuduh siapa pun sebagai pelaku kampanye hitam seperti itu. Menurutnya, tidak ada bukti bahwa itu dilakukan oleh kompetitor Zulkifli di kongres sehingga sangat tidak pantas menuduh pihak tertentu untuk bertanggung jawab. Dia juga meminta agar aparat kepolisian mengusut siapa pelaku kejahatan itu dan memprosesnya sesuai hukum.

Dia juga memastikan kubunya sama sekali tidak akan terpancing dengan aksi provokatif seperti itu. “Kami ingin tegaskan, hal seperti ini justru akan meningkatkan militansi kader untuk mendukung Zulkifli,” ujarnya. Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengecam keras upaya provokasi menjelang kongres seperti itu.

Dirinya menduga ada upaya memecah belah PAN yang sengaja dilakukan untuk mengganggu keteduhan penyelenggaraan kongres.“KetuaMPPPANAmien Rais jelas telah memberikan arahan agar kongres ini dijaga agar tetap santun, tertib, dan bermartabat,” ujar dia kemarin. Selain itu, Saleh meminta kepada seluruh keluarga besar PAN agar tidak terpancing dengan tindakan-tindakan memecah belah partai seperti itu.

“Tindakan provokatif seperti ini hendaklah diwaspadai karena bisa jadi tujuannya untuk mengacaukan PAN,” jelasnya. Menurut Saleh, hal yang perlu diketahui semua pihak bahwa kedekatan antara Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan seperti saudara. Hubungan keduanya tentu tidak bisa digoyahkan hanya karena kontestasi dalam kongres. “Karena pada faktanya, komunikasi mereka tetap cair, akrab, dan bersahabat,” tandasnya.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, dalam kompetisi yang demokratis harus tersedia ruang dan peluang yang setara bagi semua, termasuk di Kongres PAN. Kalau ruang itu disumbat maka akan muncul cara-cara seperti kampanye hitam atau pengkhianatan oleh kader yang merasa sikap politiknya terpasung.

Menurut dia, satu-satunya strategi agar pertarungan antara Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa bisa demokratis serta bisa diterima oleh para kader adalah menempatkan sosok pendiri PAN Amien Rais untuk netral. Siti mengatakan, memanasnya dinamika politik belakangan ini tak bisa dimungkiri karena adanya pernyataan Amien bahwa di PAN tidak ada tradisi ketua umum menjabat dua periode.

“Sementara di sisi lain, ada kader PAN yang melihat keberhasilan Hatta sehingga menganggapnya layak untuk maju kembali dan layak didukung,” ujarnya. PAN, lanjut dia, seharusnya memosisikan diri sebagai partai yang reformis dan demokratis dalam suksesi kepemimpinan. Jika PAN yang dilahirkan dari rahim reformasi ternyata demokrasinya penuh dengan setting-an, maka sudah tentu akan semakin membuka ruang pertarungan atau kompetisi yang tak sehat.

“Kalau sudah diawali dengan komentar yang seperti mengekang, justru itu akan memecah kader,” ujarnya. Menurut Siti, belum terlambat bagi Amien serta para tokoh PAN untuk bisa menjaga partai tetap memiliki roh reformasi sehingga suksesi kepemimpinannya berjalan lancar, demokratis, dan bisa diterima oleh semua yang terlibat dalam kompetisi tersebut.

Rahmat sahid/Kiswondari
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0220 seconds (0.1#10.140)