Sumsel Siap Gelar Asian Games 2018
A
A
A
JAKARTA - Salah satu tuan rumah Asian Games 2018, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), sudah sangat siap menggelar event raksasa tersebut. Hal itu diungkapkan Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Alex mengatakan secara sarana-prasarana Asian Games sudah siap, termasuk akses transportasi hingga penginapan bagi para atlet. Bahkan ada beberapa venue yang terbaik di Asia Tenggara. “Venue berstandar internasional,” ungkap Alex saat mengadakan kunjungan ke MNC Media di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan segala fasilitas olahraga secara lengkap berada di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang. Fasilitas olahraga tersebut siap digunakan saat Asian Games mendatang, yakni untuk atletik, sepak bola, renang, menembak, atletik, squash , bulu tangkis, gimnastik, dan tenis. “Di Jakabaring dari 18 venue, 6 di antaranya sama dengan Incheon (tuan ruah Asian Games 2014),” imbuhnya. Bukti kesiapan Sumsel lainnya adalah peningkatan kapasitas tempat duduk di stadion utama.
“Salah satu yang akan kita lakukan adalah mengupgrade kapasitas Stadion GOR Sriwijaya yang tadinya hanya mampu menampung 36.000 penonton menjadi 54.000 penonton,” ungkapnya. Pernyataan kesiapan tersebut bukanlah tanpa alasan. Selain telah memiliki pusat olahraga bertaraf internasional, Sumsel sudah sangat berpengalaman menggelar event akbar olahraga.
“Sumsel dalam menyelenggarakan event internasional telah teruji karena sukses menyelenggarakan SEA Games 2011, Islamic Solidarity Games, dan ASEAN University Games pada 2014. Kami bukan karbitan penyiapannya. Kami mulai 2004 saat PON. Ada 5 event Asia, 2 Asia-Pasifik, dan 5 event bertaraf dunia,” ujar Alex. Baginya berkah penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia bisa saja menjadi bencana jika tidak matang persiapannya.
Maka dari itu persiapan secara terus-menerus dimatangkan. Tidak saja mengupgrade fasilitas olahraga, tapi juga akses-akses pendukung ajang multi-sport event itu. “Saya siap presentasikan kesiapan kepada Olympic Council of Asia (OCA). Akhir 2016 sudah rampung. Pembangunan- pembangunan selesai. Termasuk Jembatan Musi. Semua cabang olahraga induk sudah siap,” ujarnya.
Dia meminta penilaian yang objektif dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan OCA mengenai kesiapan Sumsel. Dia mengatakan Sumsel bersama DKI akan saling melengkapi. “Tentunya kami tidak bisa sendirian, harus bersama-sama,” katanya. Saat ditanya mengenai anggaran, Alex mengatakan sudah menabung melalui APBD. Tentunya akan dibantu APBN. “Selain itu juga berasal dari sponsor-sponsor,” ujarnya.
Alex mengatakan salah satu keuntungan menjadi tuan rumah Asian Games adalah semakin dikenalnya Sumsel. Jika sudah dikenal, tentu akan dilirik untuk menjadi daerah investasi. “Sekarang salah satu provinsi yang diperhitungkan. Dulu siapa yang melihat kami? Kalau kita membangun daerah, bukan hanya uang sendiri, harus ada fresh money masuk. Kalau mau investasi, kenali dulu daerahnya, baru berinvestasi. Kalau sudah berhasil menyelenggarakan ini artinya siap segala hal infrastruktur dan keamanan,” ujar dia.
Direktur Pemberitaan MNC Media Arya Sinulingga mengatakan Pemprov Sumsel perlu memiliki dokumentasi yang baik. Belajar dari pengalaman saat China menggelar Olimpiade 2008, dokumentasi ini dapat menjadi ajang promosi tersendiri. “Ada videonya tentang proses pembangunan. Itu akan jadi promosi yang menarik. Apalagi saat menjadi tuan rumah SEA Games 2011, persiapan hanya 11 bulan,” katanya. Dia sepakat bahwa event internasional harus diselenggarakan di daerah. Dengan demikian tidak terpusat di Jakarta.
Dita angga
Alex mengatakan secara sarana-prasarana Asian Games sudah siap, termasuk akses transportasi hingga penginapan bagi para atlet. Bahkan ada beberapa venue yang terbaik di Asia Tenggara. “Venue berstandar internasional,” ungkap Alex saat mengadakan kunjungan ke MNC Media di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan segala fasilitas olahraga secara lengkap berada di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang. Fasilitas olahraga tersebut siap digunakan saat Asian Games mendatang, yakni untuk atletik, sepak bola, renang, menembak, atletik, squash , bulu tangkis, gimnastik, dan tenis. “Di Jakabaring dari 18 venue, 6 di antaranya sama dengan Incheon (tuan ruah Asian Games 2014),” imbuhnya. Bukti kesiapan Sumsel lainnya adalah peningkatan kapasitas tempat duduk di stadion utama.
“Salah satu yang akan kita lakukan adalah mengupgrade kapasitas Stadion GOR Sriwijaya yang tadinya hanya mampu menampung 36.000 penonton menjadi 54.000 penonton,” ungkapnya. Pernyataan kesiapan tersebut bukanlah tanpa alasan. Selain telah memiliki pusat olahraga bertaraf internasional, Sumsel sudah sangat berpengalaman menggelar event akbar olahraga.
“Sumsel dalam menyelenggarakan event internasional telah teruji karena sukses menyelenggarakan SEA Games 2011, Islamic Solidarity Games, dan ASEAN University Games pada 2014. Kami bukan karbitan penyiapannya. Kami mulai 2004 saat PON. Ada 5 event Asia, 2 Asia-Pasifik, dan 5 event bertaraf dunia,” ujar Alex. Baginya berkah penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia bisa saja menjadi bencana jika tidak matang persiapannya.
Maka dari itu persiapan secara terus-menerus dimatangkan. Tidak saja mengupgrade fasilitas olahraga, tapi juga akses-akses pendukung ajang multi-sport event itu. “Saya siap presentasikan kesiapan kepada Olympic Council of Asia (OCA). Akhir 2016 sudah rampung. Pembangunan- pembangunan selesai. Termasuk Jembatan Musi. Semua cabang olahraga induk sudah siap,” ujarnya.
Dia meminta penilaian yang objektif dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan OCA mengenai kesiapan Sumsel. Dia mengatakan Sumsel bersama DKI akan saling melengkapi. “Tentunya kami tidak bisa sendirian, harus bersama-sama,” katanya. Saat ditanya mengenai anggaran, Alex mengatakan sudah menabung melalui APBD. Tentunya akan dibantu APBN. “Selain itu juga berasal dari sponsor-sponsor,” ujarnya.
Alex mengatakan salah satu keuntungan menjadi tuan rumah Asian Games adalah semakin dikenalnya Sumsel. Jika sudah dikenal, tentu akan dilirik untuk menjadi daerah investasi. “Sekarang salah satu provinsi yang diperhitungkan. Dulu siapa yang melihat kami? Kalau kita membangun daerah, bukan hanya uang sendiri, harus ada fresh money masuk. Kalau mau investasi, kenali dulu daerahnya, baru berinvestasi. Kalau sudah berhasil menyelenggarakan ini artinya siap segala hal infrastruktur dan keamanan,” ujar dia.
Direktur Pemberitaan MNC Media Arya Sinulingga mengatakan Pemprov Sumsel perlu memiliki dokumentasi yang baik. Belajar dari pengalaman saat China menggelar Olimpiade 2008, dokumentasi ini dapat menjadi ajang promosi tersendiri. “Ada videonya tentang proses pembangunan. Itu akan jadi promosi yang menarik. Apalagi saat menjadi tuan rumah SEA Games 2011, persiapan hanya 11 bulan,” katanya. Dia sepakat bahwa event internasional harus diselenggarakan di daerah. Dengan demikian tidak terpusat di Jakarta.
Dita angga
(bbg)