Pelayanan Kesehatan Jamaah Ditingkatkan

Rabu, 21 Januari 2015 - 12:15 WIB
Pelayanan Kesehatan Jamaah Ditingkatkan
Pelayanan Kesehatan Jamaah Ditingkatkan
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan layanan kesehatan terhadap calon para jamaah haji menyusul banyaknya orang tua yang akan berangkat. Hal itu sebagai dampak dari pengurangan kuota 20% oleh pemerintah Arab Saudi akibat perluasan Masjidilharam.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pemerintah perlu mengantisipasi kebijakan pemerintah Arab Saudi tersebut sehingga tidak merugikan jamaah. “Kesehatan calon haji menjadi perhatian serius pemerintah mengingat para calon haji Indonesia usianya termasuk tua,” ujar Puan saat memimpin rapat koordinasi dengan sejumlah menteri di Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, kemarin.

Rakor yang dipimpin Menko PMK Puan Maharani ini dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Puan mengatakan, pemerintah akan selalu melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan haji.

Dengan demikian, lanjut Puan, setiap warga negara Indonesia yang hendak menjalankan ibadah mendapatkan pelayanan maksimal. Sementara itu, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pemerintah pada 2015 akan memprioritaskan jamaah haji yang belum pernah berangkat ke Tanah Suci agar tercipta keadilan di tengah masyarakat. “Proses seleksi jamaah akan didahulukan bagi mereka yang belumpernahnaikhaji,” katadia.

Untuk itu, pemerintah akan melakukan seleksi lebih ketat agar tercipta keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal tersebut, kata Lukman, dilakukan mengingat kuota yang terbatas menyusul sedang dilakukannya perluasan Masjidilharam. Guna menindaklanjuti kebijakan tersebut, pemerintah segera mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk payung hukum yang akan dibuat dengan berbagai kajian dan pertimbangan dari berbagai kalangan.

Sebelumnya, Menteri Haji Arab Saudi Bandar al-Hajjar mengatakan belum bisa menambah kuota haji Indonesia karena alasan keselamatan jamaah haji yang menjadi prioritas pemerintah Saudi. “Menjaga keselamatan jamaah haji yang menjadi prioritas Kerajaan Arab Saudi. Maka sulit bagi kami untuk dapat memenuhi penambahan kuota yang dimintakan,” demikian dikatakan Bandar saat menerima Menag Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Kementerian Haji, Jeddah, Rabu (14/01).

Menag menyampaikan permintaan kepada Bandar al- Hajjar tentang penambahan kuota jamaah Indonesia hingga 190.000 orang dari sebelumnya 168.800 jamaah. “Mengingat jumlah umat Islam Indonesia terbesar di dunia dan animo masyarakat untuk menunaikan ibadah haji dengan antrean 20 tahun lebih, maka pada 2015 ini mungkinkah kami meminta Kementerian Haji dapat menambah jumlah kuota haji menjadi 190.000 orang jamaah,” pinta Lukman.

Menteri Haji Saudi meminta pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dapat menyampaikan alasan tidak dapat ditambahnya kuota ini, karena perluasan terbesar dalam sejarah Masjidilharam dan Masjid Nabawi tidak memungkinkan penambahan kuota.

Kuota normal saja dikurangi untuk meminimalisasi kepadatan yang terjadi di tempat tawaf dan tempattempat suci lainnya yang sedang diperluas dan diperbaiki. Menteri Haji Bandar menyatakan pihak Kerajaan Arab Saudi memahami betul keinginan besar umat Islam dunia secara umum dan umat muslim di Indonesia secara khusus untuk menunaikan ibadah haji yang kian tumbuh dan bertambah dari waktu ke waktu.

Imas damayanti/Khorul muzaki
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5771 seconds (0.1#10.140)