Berseteru, Camat Todongkan Airsoft Gun

Rabu, 21 Januari 2015 - 12:04 WIB
Berseteru, Camat Todongkan Airsoft Gun
Berseteru, Camat Todongkan Airsoft Gun
A A A
JAKARTA - Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko nekat menodongkan airsoft gun ke arah paman sendiri gara-gara bersitegang dalam urusan jualbeli tanah. Keponakannya itu kesal lantaran dipermainkan Romli H Solo.

Insiden berawal pada Senin (19/1) dini hari ketika Romli nongkrong dengan beberapa warga di pinggir jalan Kampung Asem, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Saat itu Yani mendatangi tempat nongkrong Romli kemudian tanpa curiga pamannya itu menegur Yani dengan ramah.

Namun teguran tersebut dibalas sang keponakan dengan todongan airsoft gun . Romli pun sempat menepis todongan airsoft gun karena khawatir meletus. Keributan paman dan keponakan itu terdengar warga setempat dan langsung dilerai hingga membuat Yani pergi dari lokasi. Ditemui di rumahnya, Romli mengakui sempat bersitegang dengan keponakannya, Camat Penjaringan.

“Ya benar, itu keponakan saya,” ucapnya kemarin. DiamendugaYaniemosilantaran provokasi saudara lainnya yang mengaku tanah milik Romli telah dijual kepada orang lain dan bukan kepada teman Yani. Meski demikian, Romli membantah bila dalam keributan itu Yani sempat menodongkan airsoft gun. Menurutnya Yani hanya mengancam akan menembak tanpa adanya ancaman senjata.

“Enggak bener kalau ada senjata, makanya saya laporkan dengan Pasal 335 (perbuatan tidak menyenangkan), kalau ada pistol pasti saya laporkan ancaman pembunuhan,” ujarnya. Saat ini persoalan telah selesai karena beberapa jam setelah melaporkan kasus tersebut Romli dan Yani dipertemukan oleh Kapolsek Kalideres Kompol Darmawan.

“Akhirnya dia (Yani) memberikan pernyataan dengan tanda tangan di atas materai dan berjanji tak akan mengulangi perbuatan itu,” kata Romli. Kanit Reskrim Polsek Kalideres AKP Andika Urrasyidin membenarkan adanya kejadian itu. Pelaku sempat membawa senjata. “Ya benar, tapi bukan senpi. Dia (Yani) bawa airsoft gun model FN. Saat ini keduanya sudah berdamai,” ucapnya.

Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko membantah menodongkan pistol kepada Romli H Solo. “Itu paman saya. Saya enggak punya pistol, bagaimana mungkin saya nodong , apalagi itu paman saya,” sanggahnya. Ketika itu dia memang adu mulut dengan pamannya karena mengetahui sang paman asyik nongkrong bersama dua temannya, padahal hari sudah larut malam.

“Karena dia enggak mau pulang. Saya tegur dicuekin sama dia dan saya kesal, saya hanya banting pintu mobil, bukan todongkan pistol. Ternyata bantingan itu menimbulkan suara keras. Mungkin itu kali yang dianggap suara pistol,” jelasnya. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika berjanji akan menindaklanjuti informasi mengenai Camat Penjaringan yang diduga menodongkan airsoft gun ke salah seorang warga yang diketahui ternyata paman sendiri.

Menurutnya, Yani dapat menjadi staf bila hal itu terbukti benar. “Kami bersama inspektorat segera memanggil dan memeriksa camat yang bersangkutan. Apabila benar terbukti, Yani dapat sanksi sedang ke berat dan diturunkan pangkatnya atau menjadi staf,” ujarnya di Balai Kota kemarin. Menurut dia, seorang pemimpin bisa saja memiliki senjata demi menjaga keselamatan diri. Hanya yang perlu diperhatikan apakah senjata tersebut memiliki izin atau tidak.

Yan yusuf/Helmi syarif/Bima setiyadi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6759 seconds (0.1#10.140)