Tokoh Lintas Agama Dukung KPK Berantas Korupsi
A
A
A
JAKARTA - Tokoh lintas agama memberikan dukungannya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberantas korupsi, baik pencegahan maupun penindakan.
Pada kesempatan ini, para tokoh lintas agama yakni Khatib Aam Syuriah PBNU KH Abdul Malik Madani, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Henriette Tabita Lebang.
Kemudian, Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesi (KWI) Romo Edi Purwanto, WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) Suhadi dan Perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (Parisada) Yanto Jaya.
Kelima tokoh agama tersebut bertemu pimpinan KPK yakni Abraham Samad, Bambang Widjojanto dan Zulkarnaen membahas kinerja KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi.
Kelima tokoh lintas agama tersebut sepakat mendukung KPK memberantas korupsi meski harus menjerat pejabat tinggi negara. Menurut klima tokoh agama ini, Indonesia harus menjadi negara yang bersih.
"Tokoh lintas agama telah audiensi dengan pimpinan KPK. Maksudnya untuk beri dukungan moril pada KPK dalam menjalankan misi suci mereka. Baik dalam penindakan maupun pencegahan," ujar Malik dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2015).
Hal senada juga disampaikan oleh Pendeta Henriette. Dia mengatakan, PGI mendukung KPK tegakkan kebenaran dan kejujuran.
"Kami terkesan dengan segala upaya KPK, sangat komprenship pendekatannya. Bukan hanya menemukan masalah tapi juga mencegah, baik lewat pendidikan, buku, mass media program radio. Maka, tugas lembaga-lembaga agama dukung KPK dalam upaya ini," ungkapnya.
Romo Edi menambahkan, dalam seluruh proses upaya KPK memberantas korupsi, terutama dalam penyelidikan maupun menetapkan tersangka, diharapkan pihak-pihak terkait membuka jalan yang lapang, terbuka untuk proses penegakan hukum.
"Jangan ada yang menghambat upaya-upaya ini, supaya penegakan hukum segera terwujud," tandas Romo.
Pada kesempatan ini, para tokoh lintas agama yakni Khatib Aam Syuriah PBNU KH Abdul Malik Madani, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Henriette Tabita Lebang.
Kemudian, Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesi (KWI) Romo Edi Purwanto, WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) Suhadi dan Perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (Parisada) Yanto Jaya.
Kelima tokoh agama tersebut bertemu pimpinan KPK yakni Abraham Samad, Bambang Widjojanto dan Zulkarnaen membahas kinerja KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi.
Kelima tokoh lintas agama tersebut sepakat mendukung KPK memberantas korupsi meski harus menjerat pejabat tinggi negara. Menurut klima tokoh agama ini, Indonesia harus menjadi negara yang bersih.
"Tokoh lintas agama telah audiensi dengan pimpinan KPK. Maksudnya untuk beri dukungan moril pada KPK dalam menjalankan misi suci mereka. Baik dalam penindakan maupun pencegahan," ujar Malik dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2015).
Hal senada juga disampaikan oleh Pendeta Henriette. Dia mengatakan, PGI mendukung KPK tegakkan kebenaran dan kejujuran.
"Kami terkesan dengan segala upaya KPK, sangat komprenship pendekatannya. Bukan hanya menemukan masalah tapi juga mencegah, baik lewat pendidikan, buku, mass media program radio. Maka, tugas lembaga-lembaga agama dukung KPK dalam upaya ini," ungkapnya.
Romo Edi menambahkan, dalam seluruh proses upaya KPK memberantas korupsi, terutama dalam penyelidikan maupun menetapkan tersangka, diharapkan pihak-pihak terkait membuka jalan yang lapang, terbuka untuk proses penegakan hukum.
"Jangan ada yang menghambat upaya-upaya ini, supaya penegakan hukum segera terwujud," tandas Romo.
(kri)