Alasan Jokowi Tunjuk Orang Parpol Jadi Wantimpres

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengangkat sembilan orang anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Enam orang di antaranya berasal dari kalangan partai politik (parpol).

Menteri Sekretarias Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan Presiden Jokowi membutuhkan tokoh yang mempunyai jaringan kuat dan siap mendampingi Presiden Jokowi.

"Kita perlu orang-orang yang punya jaringan yang kuat dan punya kompetensi yang kuat memberikan pertimbangan pada Presiden, diminta maupun tidak diminta," kata Pratikno di Kompleks Istana, Jakarta, Senin (18/1/2015).

Pratikno mengatakan Wantimpres hanya memberikan pertimbangan kepada Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi pada Senin (19/1/2015) hari ini melantik sembilan orang anggota Wantimpres.

Dari sembilan orang itu, enam di antaranya adalah kader partai yakni Rusdi Kirana (PKB), Suharso Monoarfa (PPP), Sidarto Danusubroto (PDIP), Yusuf Kartanegara (PKPI), Subagyo HS (Hanura), Jan Darmadi (NasDem).

Pengamat politik dari Universiats Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago menilai dominasi kalangan parpol berpotensi membuat fungsi Wantipres tidak maksimal.

"Berbahaya arah pemerintahan Jokowi memilih anggota Wantimpres berprilaku asal bapak senang," kata Pangi kepada Sindonews di Jakarta, Senin (19/1/2015).

Menurut dia, penasihat presiden harus berani mengkritik dan memberikan masukan kepada Jokowi, meskipun hal itu pahit.

"Wantimpres itu bahasa sederhana saya, tidak lebih dari pembisik. Kalau salah mengirimkan pesan bisik bisa-bisa Jokowi sesat politik," tuturnya.