Jajaki Asuransi

Senin, 19 Januari 2015 - 10:41 WIB
Jajaki Asuransi
Jajaki Asuransi
A A A
SETELAH sukses dengan asuransi sampah untuk kesehatan, saat ini Gamal bersama teman-temannya di Indonesia Medika yang sudah berbadan hukum tengah menjajaki penerapan asuransi sampah untuk pendidikan anak-anak dari kalangan kurang mampu.

“Rencananya, asuransi pendidikan akan dimulai dari Kota Malang. Setelah itu mungkin di Denpasar, Medan, Blitar, dan Manado,” sebut penerima anugerah Indonesian Social Innovator Award 2013 dari Australian Agency for International Development (AusAID) ini. Gamal memaknai berbagai penghargaan yang telah diterimanya sebagai sebuah kepercayaan.

Semakin tinggi kepercayaan yang diberikan maka semakin besar pula tanggungjawabnya. Menurut Tokoh Transformasi Sosial versi Anugerah Seputar Indonesia 2014 ini, apresiasi dari berbagai pihak ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak lagi orang agar tidak ragu-ragu menerapkan ide dan gagasan serupa di lingkungan mereka masing-masing demi kebaikan masyarakat dan lingkungan.

“Di sisi lain, saya dan teman-teman di Indonesia Medika harus terus siap melakukan pengembangan dan inovasi. Penghargaan kanbukti bahwa ide dan karya kita bermanfaat. Tapi perlu keberlanjutannya. Asuransi sampah, misalnya, juga bisa mereformasi tenaga kesehatan dalam pelayanan untuk masyarakat,” tutur CEO Indonesia Medika ini.

Pemuda keturunan Yaman ini mengungkapkan, berbagai penghargaan yang diterimanya dipersembahkan untuk Sang Ibunda yang selalu mendoakannya termasuk setiap selesai salat tahajud. Semua ini, lanjut Gamal, adalah berkat penyempurnaan dari Allah atas niat ikhlas dan pengabdian yang dibangun untuk kebaikan bersama, sesederhana atau sekecil apa pun itu.

Ada pesan khusus dari Pangeran Charles saat Gamal menerima First HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur Prize di Istana Buckingham, tahun lalu. Putra mahkota Kerajaan Inggris tersebut menyarankan agar Gamal juga mengembangkan konsep mengubah sampah menjadi energi.

Sederhana

Sistem asuransi sampah dikembangkan sangat sederhana. Masyarakat di lima RT di RW 2 Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, diminta mengumpulkan sampah seperti botol bekas, kertas, serta sampah lainnya yang bisa didaur ulang.

Setiap awal bulan, sampah-sampah tersebut dikumpulkan kepada para mahasiswa. Untuk sampah organik, masyarakat diminta terlebih dahulu mengolahnya menjadi pupuk organik. “Sampah-sampah itu kami hargai sesuai jenisnya, mulai Rp1.000 per kilogram hingga Rp3.000 per kilogram. Setiap orang diharapkan mengumpulkan nominal Rp10.000 dalam bentuk sampah yang akan menjadi tabungan biaya berobat mereka,” jelas Gamal.

Sampah yang terkumpul kemudian dijual untuk biaya operasional Klinik Mawar Husada dan kebutuhan obatobatan masyarakat. Obat-obatan yang tersedia bukan sekadar obat kimia, namun juga terdapat obat herbal. Terdapat tiga tenaga dokter yang melayani pemeriksaan kesehatan di klinik ini.

Masyarakat yang mampu membuat saldo atas pengumpulan sampah mereka bisa memanfaatkannya apabila membutuhkan biaya tambahan saat dirujuk ke rumah sakit. Salah seorang warga RT 2 RW 2 Suparmi Sutrisno, 62, mengaku kehidupannya sangat terbantu dengan adanya program asuransi sampah ini.

Dia mengungkapkan, minggu lalu telah mengumpulkan 1 kg sampah botol plastik ke klinik. Sambil mengantarkan botol plastik tersebut, dia langsung bisa memeriksakan kesehatan dirinya. “Sudah dua kali ini saya periksa di klinik semenjak sakit diare dan panas badan,” ujarnya senang.

Yuswantoro
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3277 seconds (0.1#10.140)