Inventor Muda Indonesia Mendunia

Sabtu, 17 Januari 2015 - 14:02 WIB
Inventor Muda Indonesia Mendunia
Inventor Muda Indonesia Mendunia
A A A
Pernahkah kamu mendengar mengenai sepatu antipelecehan seksual, alat penyaring sampah, canting batik otomatis, atau helm berpendingin? Semua alat tersebut adalah temuan inventor muda Indonesia.

Telah banyak inventor muda Indonesia yang mengharumkan nama Indonesia di berbagai kompetisi, tidak hanya kompetisi bertaraf nasional, juga bertaraf internasional. Indonesia tidak hanya mendapatkan medali emas di berbagai kompetisi, juga mendapatkan berbagai penghargaan khusus. Berbagai kompetisi internasional kerap diikuti para inventor muda Indonesia.

Salah satunya International Exhibition for Young Inventors(IEYI) pada 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada IEYI 2013, Indonesia meraih tiga medali emas dan dua medali perak. Temuan-temuan para inventor muda Indonesia tersebut dipamerkan di Kuala Lumpur pada 9-11 Mei 2013.

Indonesia berhasil mendapatkan tiga medali emas melalui detektor telur busuk karya Wisnu (SMATaruna Nusantara, Magelang) dalam kategori food and agriculture, tundershot filter(turbin undershot) penyaring sampah karya Nurina Zahra Rahmawati, Tri Ayu Lestari, dan Elizabeth Widya Nidianita (SMA Negeri 6 Yogyakarta) dalam kategori green technology, dan sepatu antikekerasan seksual karya Hibar Syahrul Gafur (SMP Negeri 1 Bogor, Jawa Barat) dalam kategori safety and health.

Sementara, medali perak diraih melalui temuan berupa bra penampung ASI karya Devika Asmi Pandanwangi (SMA Negeri 6 Yogyakarta) dalam kategori technology for special needsdan canting batik otomatis karya Safira Dwi Tyas Putri (Sampoerna Academy Kampus Bogor Jawa Barat) dalam kategori green technology. Pada 2014 Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah IEYIke-10.

International Exhibition for Young Inventorstahun 2014 mengusung tema “Creating a Better Future through Innovation” yang diadakan di Gedung SMESCO Convention Center, Jakarta, pada 30 Oktober sampai 1 November 2014. Di ajang bergengsi ini Indonesia meraih dua medali emas, lima medali perak, dan sebelas medali perunggu. Indonesia kembali mendapatkan medali emas pada kategori food and agriculturemelalui stick of borax detector (sibodec) karya Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila dan pada kategori safety and healthmelalui sign lamp helmet automatically:

safety standard for a motorcycle karya Naufal Rasendriya Apta R dan Archel Valiano. Indonesia bukan hanya harum di ajang IEYI, juga di International Invention Innovation and Technology Exhibition (ITEX) 2014 dan Asian Young Inventor Exhibition (AYIE) 2014di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 8-10 Mei 2014. Pada kompetisi ini Indonesia meraih medali emas di AYIEdan medali perak di ITEX serta dua penghargaan khusus. Penghargaan- penghargaan tersebut diberikan kepada mahasiswa Universitas Brawijaya yang tergabung dalam

LSO RITMA BEM FMIPA.
RISKI BAYUNI SAGALA
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6887 seconds (0.1#10.140)