10 Phobia Paling Sering Dialami
A
A
A
Phobia adalah rasa takut pada suatu hal atau fenomena berlebihan. Hal ini akan berdampak pada emosi seseorang. Phobia biasanya disebabkan karena seseorang mengalami trauma masa lalu dan biasanya trauma itu membekas didalam kesadarannya. Berikut 10 hal yang seringkali menjadi sumber penyebab ketakutan atau phobia.
Takut Pada Hewan
Rasa takut pada hewan tertentu dikenal dengan istilah Zoophobia. Dari 400 responden yang berpartisipasi dalam survey ini, ternyata mayoritas di antaranya menderita phobia jenis ini. Hewan-hewan yang menjadi biang keladi ketakutan di antaranya adalah ular dan tikus. Namun ada juga orang-orang yang mengalami phobia pada hewan lain, semisal anjing atau yang disebut Cynophobia,burung (Ornithophobia), laba-laba (Acarhnopobhia), serta lebah (Apiphobia).
Ketinggian
Selain hewan, hal lain yang menjadi biang keladi ketakutan adalah ketinggian atau dikenal juga dengan istilah Acrophobia. Seseorang yang menderita phobia jenis ini akan berusaha menghindari tempat-tempat tinggi. Mereka akan merasa ketegangan yang luar biasa jika terpaksa harus berada di tempat tinggi. Tak hanya itu, rasa mual, pusing, keringat dingin, serta ritme jantung yang tidak beraturan juga dialami pengidap Acrophobia.
Kegelapan
Selama ini, rasa takut akan gelap kerap dialami anak-anak. Namun, nyatanya, banyak orang dewasa yang juga takut gelap, terlebih ketika mereka ditinggal sendiri dalam ruangan tertutup dan gelap gulita. Istilah penderita penyakit ini adalah Achluophobia. Penderita Achluophobia akan merasakan lemas pada tubuhnya
Badai, Petir, Kilat
Seseorang yang mengalami phobia pada petir dikenal juga dengan istilah pengidap brontophobia. Saat “berhadapan' dengan petir, Penderita Brontophobia bisa mengeluarkan keringat dingin dan jantung akan berdegup kencang. Karenanya, mereka akan menolak keluar ruangan jika terjadi hujan petir. Mereka bahkan bisa bersembunyi di balik pintu, menutup kepala dengan bantal atau melakukan semua hal untuk menghindari petir.
Jarum Suntik
Belonephobia atau ketakutan berlebihan pada jarum suntik juga sering dialami sebagian orang. Seorang yang menderita phobia jarum suntik akan merasakan takut yang luar biasa ketika harus melihat atau berhubungan langsung dengan jarum suntik. Secara fisik, jarum suntik memang menakutkan dan bisa menimbulkan rasa sakit ketika ditusukkan ke bagian tubuh kita. Bayangan itu bisa terus menerus menghantui penderita Belonephobia.
Keramaian
Seseorang yang menderita Agoraphobia (takut keramaian) biasanya akan terlihat sangat cemas saat berada di tengah-tengah kerumunan orang. Jika orang yang berada di sekitarnya semakin lama semakin bertambah maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Mereka yang menderita Agoraphobia lebih suka menyendiri.
Takut Pada Angka 13
Triskaidekaphobia adalah perasaan takut berlebihan terhadap angka 13. Bagi seseorang yang menderita phobia jenis ini, angka 13 dianggap sebagai angka kramat yang memiliki daya magis. Konon, siapa yang berhubungan dengan angka ini akan berdampak pada kesialan. Di beberapa tempat, kepercayaan ini ditunjukkan dengan dilewatkannya angka 13 dalam urutan lantai gedung.
Takut Pada Benda-Benda Tertentu
Ada beberapa orang yang takut pada benda-benda tertentu yang sebetulnya bisa menjadi tidak wajar bagi orang awam. Misalnya saja ketakutan pada boneka atau yang dikenal dengan Pediophobia. Ada juga orang yang takut dengan karet gelang, kancing, dan benda-benda lainnya. Berbagai cara akan mereka lakukan agar tidak sampai melihat, apalagi bersentuhan dengan benda-benda tersebut.
Ruangan Sempit
Jenis phobia dengan nama lain Claustrophobia ini akan muncul ketika berada di dalam ruangan sempit seperti lift, kamar mandi yang berukuran kecil, dan tempat-tempat sempit lainnya. Mereka cenderung akan mulai gugup, berkeringat, serta kehabisan napas saat berada di ruang yang sempit. Apabila ada orang yang menderita Claustrophobia sebaiknya diberikan tempat duduk di dekat jendela atau lebih baik memilih naik eskalator atau memakai tangga ketimbang mengunakan lift.
Berbicara di Depan Orang Banyak
Istilah untuk ketakutan berbicara di depan umum adalah Glossophobia. Mereka yang menderita phobia ini selalu berusaha menghindari kesempatan untuk berbicara di depan publik. Demam panggung adalah salah satu contoh sederhana dari Glossophobia. Mereka yang mempunyai phobia ini biasanya menunjukkan gejala takut, gelisah, keluar keringat dingin, merasa tertekan, panik, hingga mual.
Faktor Penyebab
Phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya itu kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar.Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia. Perlu kita ketahui juga bahwa hal ini sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya.
1.Hipnoterapi
Penderita diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.
2.Flooding
Teknik ini dilakukan dengan cara ekstrim tapi tidak membahayakan. Penderita phobia yang ngeri dengan anjing (Cynophobia) misalnya, dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak hingga ia tidak ketakutan lagi.
3.Desentisisasi Sistematis
Dilakukan exposure bersifat ringan. Penderita phobia yang takut akan anjing disuruh relaks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.
4.Abreaksi
Penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing.
5.Reframing
Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana mulanya si penderita mengalami phobia. Setelah ingatan penderita berhasil diarahkan ke tempat itu, ia lalu diminta untuk membayangkan suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.
10 Jenis Phobia Yang Paling Sering Dialami
Istilah-Istilah Terkait
Info Grafis : Koran Sindo/Budi Kristianto; Foto-Foto : Istimewa
Takut Pada Hewan
Rasa takut pada hewan tertentu dikenal dengan istilah Zoophobia. Dari 400 responden yang berpartisipasi dalam survey ini, ternyata mayoritas di antaranya menderita phobia jenis ini. Hewan-hewan yang menjadi biang keladi ketakutan di antaranya adalah ular dan tikus. Namun ada juga orang-orang yang mengalami phobia pada hewan lain, semisal anjing atau yang disebut Cynophobia,burung (Ornithophobia), laba-laba (Acarhnopobhia), serta lebah (Apiphobia).
Ketinggian
Selain hewan, hal lain yang menjadi biang keladi ketakutan adalah ketinggian atau dikenal juga dengan istilah Acrophobia. Seseorang yang menderita phobia jenis ini akan berusaha menghindari tempat-tempat tinggi. Mereka akan merasa ketegangan yang luar biasa jika terpaksa harus berada di tempat tinggi. Tak hanya itu, rasa mual, pusing, keringat dingin, serta ritme jantung yang tidak beraturan juga dialami pengidap Acrophobia.
Kegelapan
Selama ini, rasa takut akan gelap kerap dialami anak-anak. Namun, nyatanya, banyak orang dewasa yang juga takut gelap, terlebih ketika mereka ditinggal sendiri dalam ruangan tertutup dan gelap gulita. Istilah penderita penyakit ini adalah Achluophobia. Penderita Achluophobia akan merasakan lemas pada tubuhnya
Badai, Petir, Kilat
Seseorang yang mengalami phobia pada petir dikenal juga dengan istilah pengidap brontophobia. Saat “berhadapan' dengan petir, Penderita Brontophobia bisa mengeluarkan keringat dingin dan jantung akan berdegup kencang. Karenanya, mereka akan menolak keluar ruangan jika terjadi hujan petir. Mereka bahkan bisa bersembunyi di balik pintu, menutup kepala dengan bantal atau melakukan semua hal untuk menghindari petir.
Jarum Suntik
Belonephobia atau ketakutan berlebihan pada jarum suntik juga sering dialami sebagian orang. Seorang yang menderita phobia jarum suntik akan merasakan takut yang luar biasa ketika harus melihat atau berhubungan langsung dengan jarum suntik. Secara fisik, jarum suntik memang menakutkan dan bisa menimbulkan rasa sakit ketika ditusukkan ke bagian tubuh kita. Bayangan itu bisa terus menerus menghantui penderita Belonephobia.
Keramaian
Seseorang yang menderita Agoraphobia (takut keramaian) biasanya akan terlihat sangat cemas saat berada di tengah-tengah kerumunan orang. Jika orang yang berada di sekitarnya semakin lama semakin bertambah maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Mereka yang menderita Agoraphobia lebih suka menyendiri.
Takut Pada Angka 13
Triskaidekaphobia adalah perasaan takut berlebihan terhadap angka 13. Bagi seseorang yang menderita phobia jenis ini, angka 13 dianggap sebagai angka kramat yang memiliki daya magis. Konon, siapa yang berhubungan dengan angka ini akan berdampak pada kesialan. Di beberapa tempat, kepercayaan ini ditunjukkan dengan dilewatkannya angka 13 dalam urutan lantai gedung.
Takut Pada Benda-Benda Tertentu
Ada beberapa orang yang takut pada benda-benda tertentu yang sebetulnya bisa menjadi tidak wajar bagi orang awam. Misalnya saja ketakutan pada boneka atau yang dikenal dengan Pediophobia. Ada juga orang yang takut dengan karet gelang, kancing, dan benda-benda lainnya. Berbagai cara akan mereka lakukan agar tidak sampai melihat, apalagi bersentuhan dengan benda-benda tersebut.
Ruangan Sempit
Jenis phobia dengan nama lain Claustrophobia ini akan muncul ketika berada di dalam ruangan sempit seperti lift, kamar mandi yang berukuran kecil, dan tempat-tempat sempit lainnya. Mereka cenderung akan mulai gugup, berkeringat, serta kehabisan napas saat berada di ruang yang sempit. Apabila ada orang yang menderita Claustrophobia sebaiknya diberikan tempat duduk di dekat jendela atau lebih baik memilih naik eskalator atau memakai tangga ketimbang mengunakan lift.
Berbicara di Depan Orang Banyak
Istilah untuk ketakutan berbicara di depan umum adalah Glossophobia. Mereka yang menderita phobia ini selalu berusaha menghindari kesempatan untuk berbicara di depan publik. Demam panggung adalah salah satu contoh sederhana dari Glossophobia. Mereka yang mempunyai phobia ini biasanya menunjukkan gejala takut, gelisah, keluar keringat dingin, merasa tertekan, panik, hingga mual.
Faktor Penyebab
Phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya itu kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar.Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia. Perlu kita ketahui juga bahwa hal ini sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya.
1.Hipnoterapi
Penderita diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.
2.Flooding
Teknik ini dilakukan dengan cara ekstrim tapi tidak membahayakan. Penderita phobia yang ngeri dengan anjing (Cynophobia) misalnya, dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak hingga ia tidak ketakutan lagi.
3.Desentisisasi Sistematis
Dilakukan exposure bersifat ringan. Penderita phobia yang takut akan anjing disuruh relaks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.
4.Abreaksi
Penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing.
5.Reframing
Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana mulanya si penderita mengalami phobia. Setelah ingatan penderita berhasil diarahkan ke tempat itu, ia lalu diminta untuk membayangkan suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.
10 Jenis Phobia Yang Paling Sering Dialami
- Takut pada hewan (34%)
- Ketinggian (31%)
- Kegelapan (16%)
- Badai, petir,kilat (4%)
- Jarum suntik (4%)
- Keramaian (3%)
- Takut pada benda-benda tertentu (3%)
- Ruangan sempit (2%)
- Takut pada angka 13 (2%)
- Berbicara di depan orang banyak (1%)
Istilah-Istilah Terkait
- Afrophobia : takut pada orang Afrika atau budaya Afrika
- Agoraphobia : takut pada lapangan
- Antlophobia : takut pada banjir
- Bibliophobia : takut pada buku
- Caucasophobia : takut pada orang dari ras kaukasus.
- Cenophobia : takut pada ruangan yang kosong.
- Laustrophobia : takut pada naik lift.
- Endrophobia : takut pada pohon
- Ecclesiophobia : takut pada gereja
- Felinophobia : takut akan kucing
- Genuphobia : takut akan lutut
- Hydrophobia : takut pada air
- Hyperphobia : takut pada ketinggian
- Iatrophobia : takut pada dokter
- Japanophobia : takut pada orang jepang
- Lygopobia : takut gelap
- Necrophobia : takut kematian
- Panophobia : takut akan segalanya
- Photophobia : takut cahaya
- Ranidaphobia : takut pada katak
- Schlionophobia : takut pada sekolah
- Uranophobia : takut pada surga
- Venustraphobia : takut pada perempuan cantik
- Xanthophobia : takut warna kuning
- Arachnophobia : takut pada laba-laba
- Achanophobia : takut pada sayur-sayuran
Info Grafis : Koran Sindo/Budi Kristianto; Foto-Foto : Istimewa
(bbg)