Kerja Sama Antarkota Perlu Ditingkatkan

Kamis, 15 Januari 2015 - 10:21 WIB
Kerja Sama Antarkota Perlu Ditingkatkan
Kerja Sama Antarkota Perlu Ditingkatkan
A A A
JAKARTA - Permasalahan yang dialami setiap kota dapat diselesaikan melalui kerja sama dengan wilayah di sekitarnya.

Demikian pula dengan Bekasi yang merupakan mitra DKI Jakarta. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan, sebagai daerah mitra DKI Jakarta, Bekasi sangat membutuhkan kerjasama dari daerah mitra lain dalam pembangunan infrastruktur dan problematika banjir. “Sebagai daerah mitra, kami butuh daerah lain untuk saling membantu dalam permasalahan infrastruktur dan banjir, khususnya DKI Jakarta untuk berperan dalam pembangunan Bekasi ke depan,” ungkap Rahmat Effendi dalam kunjungannya ke redaksi KORAN SINDO, Jakarta, tadi malam.

Rahmat menambahkan, pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama beberapa waktu lalu memecah semua persoalan yang ada di semua daerah mitra. Dalam pertemuan itu, Bekasi mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp400 miliar dari APBD DKI 2015. Anggaran sebesar itu, kata dia, akan digunakan untuk membangun infrastruktur jalan di sisi Kalimalang mulai Jalan KH Noer Ali hingga perbatasan Jakarta Timur dengan Bekasi Barat.

Selain itu, anggaran itu juga akan dimanfaatkan untuk permasalahan pengentasan banjir dengan menormalisasi saluran beberapa sungai hingga sodetan ke Banjir Kanal Timur (BKT). Kota Bekasi mempunyai target setiap tahunnya untuk pengentasan banjir. Mulai dari penambahan ruang terbuka hijau yang ada saat ini sebesar 13% dan ditarget bertambah setiap tahun.

Apalagi, ada belasan titik banjir yang ada di 12 kecamatan wilayahnya. Untuk itu, Rahmat menargetkan pada dua tahun mendatang titik banjir itu bisa berkurang. Banjir yang selama ini menerjang wilayah Bekasi memangsudahterjadiselama34 tahun lebih. “Saya fokus bangun infrastruktur dan pengentasan banjir di Bekasi,” katanya.

Terkait transportasi, Rahmat menegaskan, hampir 60% warga Bekasi bekerja di wilayah Jakarta atau sekitar 1,2 juta warganya setiap hari berada di Jakarta. Tak heran diperlukan transportasi massal untuk membawa warganya ke Ibu Kota. Selama ini warga Bekasi bergantung pada KRL Commuter Line dan bus APTB. Rahmat meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera menambah jadwal perjalanan kereta tujuan Bekasi.

Kurangnya transportasi massal membuat banyakwargaBekasimasihmenggunakan kendaraan pribadi. Permasalahan kemacetan di DKI memang tidak terlepas dari kendaraan daerah penyangga. Namun, itu bisa diselesaikan jika semua daerah mitra bekerja sama dengan pemerintah pusat dan Pemprov DKI untuk membuat transportasi massal yang nyaman dan aman.

Abdullah m surjaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7518 seconds (0.1#10.140)