Siswi SMK Dijual Teman Sendiri
A
A
A
DEPOK - Untuk mendapatkan sejumlah uang, DS, 16, diduga rela menjual temannya sendiri RL, 16, kepada seorang germo di sebuah kafe di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Kasus ini berawal ketika siswi kelas I SMK swasta di Depok itu dikenalkan dengan seorang mami oleh DS beberapa waktu lalu. RL dijanjikan bekerja sebagai pelayan kafe, namun kenyataannya RL dipaksa melayani lelaki hidung belang. Untuk sekali kencan, RL dibayar Rp500.000 dan dia mengaku sudah lebih dari satu kali melakukan perbuatan asusila tersebut.
Terbongkarnya kasus itu bermula dari informasi teman dekat korban yang curiga dengan gelagat DS. Teman korban berinisiatif membuntuti RL ketika berangkat ke tempat kerja. Begitu mengetahui tempat kerja RL, teman dekat korban langsung mengadukan ke orang tua RL. “Kemudian saya menanyakan ke anak saya. Dia enggak mengaku, lama-lama dia baru ngaku ,” kata Ags, ayah korban.
Pria yang bekerja sebagai sopir angkutan kota (angkot) itu terkejut mendengar pengakuan anaknya. Di kafe tersebut anaknya bukan bekerja sebagai pelayan, tapi dipaksa melayani tamu pria hidung belang. “Dia (korban) dibawa kerja di kafe sama temannya. Anak saya sudah dijual,” sebutnya. Menurut dia, anaknya terpaksa mengikuti perintah mami yang ada di kafe itu karena takut.
“Anak saya dipaksa. Katanya dia takut kalau tidak mengikuti perintah (mami),” kata Ags. Setelah mendengar pengakuan anaknya itu, Ags membawa RL ke Polresta Depok pada Sabtu (10/1) malam. Dia menginginkan kasus tersebut diungkap dan pelakunya dijerat dengan hukuman setimpal. “Saya menduga DS juga telah menjual teman sekolah yang lain ke mucikari itu,” ucap Ags.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Depok Iptu Elli Padiansari mengatakan, pihaknya masih mendalami dan mengembangkan kasus ini. Mereka juga sedang menggali keterangan dari korban dan pelaku. Polisi masih meminta keterangan dari saksi lain yang bisa memperkuat bukti. “Kafe yang dimaksud masih kami telusuri,” ujarnya.
R ratna purnama
Kasus ini berawal ketika siswi kelas I SMK swasta di Depok itu dikenalkan dengan seorang mami oleh DS beberapa waktu lalu. RL dijanjikan bekerja sebagai pelayan kafe, namun kenyataannya RL dipaksa melayani lelaki hidung belang. Untuk sekali kencan, RL dibayar Rp500.000 dan dia mengaku sudah lebih dari satu kali melakukan perbuatan asusila tersebut.
Terbongkarnya kasus itu bermula dari informasi teman dekat korban yang curiga dengan gelagat DS. Teman korban berinisiatif membuntuti RL ketika berangkat ke tempat kerja. Begitu mengetahui tempat kerja RL, teman dekat korban langsung mengadukan ke orang tua RL. “Kemudian saya menanyakan ke anak saya. Dia enggak mengaku, lama-lama dia baru ngaku ,” kata Ags, ayah korban.
Pria yang bekerja sebagai sopir angkutan kota (angkot) itu terkejut mendengar pengakuan anaknya. Di kafe tersebut anaknya bukan bekerja sebagai pelayan, tapi dipaksa melayani tamu pria hidung belang. “Dia (korban) dibawa kerja di kafe sama temannya. Anak saya sudah dijual,” sebutnya. Menurut dia, anaknya terpaksa mengikuti perintah mami yang ada di kafe itu karena takut.
“Anak saya dipaksa. Katanya dia takut kalau tidak mengikuti perintah (mami),” kata Ags. Setelah mendengar pengakuan anaknya itu, Ags membawa RL ke Polresta Depok pada Sabtu (10/1) malam. Dia menginginkan kasus tersebut diungkap dan pelakunya dijerat dengan hukuman setimpal. “Saya menduga DS juga telah menjual teman sekolah yang lain ke mucikari itu,” ucap Ags.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Depok Iptu Elli Padiansari mengatakan, pihaknya masih mendalami dan mengembangkan kasus ini. Mereka juga sedang menggali keterangan dari korban dan pelaku. Polisi masih meminta keterangan dari saksi lain yang bisa memperkuat bukti. “Kafe yang dimaksud masih kami telusuri,” ujarnya.
R ratna purnama
(ars)