Bangun Imej dan CiptakanTren

Minggu, 11 Januari 2015 - 13:54 WIB
Bangun Imej dan CiptakanTren
Bangun Imej dan CiptakanTren
A A A
Jakarta, ibu kota Indonesia, diprediksi menjadi salah satu kota pusat mode dunia. Sebelumnya, selama empat tahun berturutturut, yakni 2010-2013, Bali sudah lebih dulu masuk dalam jajaran Top 50 Ibu Kota Mode Dunia berdasarkan hasil riset dan survei Global Language Monitor (GLM).

GLM adalah firma penggagas top survei berdasarkan kata kunci di internet. Pemeringkatan Top Global Fashion Capital dilakukan dengan teknologi narrative tracking, sebuah sistem yang menganalisis miliaran situs internet, jutaan blog, ratusan ribu media cetak dan elektronik di seluruh dunia, serta berbagai media sosial termasuk Twitter dan Instagram.

Pertumbuhan e-commerce fashion di Indonesia memang termasuk sangat tinggi. Berdasarkan hasil riset Asosiasi ECommerce Indonesia (idEA) 2013, fashion menduduki urutan teratas barang yang paling sering dibeli (78%) di atas gadget (46%) dan elektronik (43%). Techinasia juga menyebutkan bahwa ecommerce paling laku di Tanah Air adalah yang berhubungan dengan fashion.

eMarketer memprediksi, Indonesia bakalmengalamipertumbuhan e-commerce lebih besar dibandingkan negara-negara lain di dunia dengan nilai penjualan bisa mencapai lebih dari USD1,8 miliar. Menurut desainer Ghea Panggabean, Jakarta memang sudah pantas menjadi kota mode dunia.

Gelaran rutin tahunan seperti Jakarta Fashion Week (JFW) dan Indonesia Fashion Week (IFW) selalu mendapat sambutan luar biasa. Banyaknya butik dan gerai yang menjual berbagai brand fashion ternama baik lokal maupun mancanegara menunjukkan bahwa industri fashion dan kebutuhan masyarakat akan mode terus meningkat.

“Brand-brand internasional melihat bahwa pasar Indonesia sangat menjanjikan. Di beberapa kota besar terutama Jakarta, fashion bagi sebagian kalangan sudah benar-benar menjadi bagian dari gaya hidup. Tingkat penjualan brandbrand lokal juga cukup bagus, apalagi kita memiliki banyak desainer andal yang mampu go international,” ujar Ghea.

Kota mode adalah daerah yang menjadi pusat utama industri mode, kegiatannya termasuk desain mode, produksi, ritel produk-produk mode, ajang mode (seperti pekan mode dan penghargaan mode), serta pameran dan aktivitas perdagangan yang terkait dengan mode yang menghasilkan pemasukan perekonomian yang signifikan bagi kota tersebut.

Ghea melanjutkan, kekuatan Jakarta sebagai kota mode dunia tak hanya tampak dari banyaknya pekan mode, peragaan busana, dan kehidupan mode yang atraktif, tapi juga dari pesatnya perkembangan majalah mode. “Bisa dikatakan Jakarta sudah berani membuka jalan menuju kota mode. Apalagi Jakarta termasuk kota metropolitan. Bahkan setiap kali JFW dan IFW diadakan, partisipan dari brand, desainer, dan media luar negeri cukup banyak. Ini tandanya kehidupan mode di Jakarta mendapatkan sorotan dari khalayak internasional,” kata Ghea.

Desainer Sonny Muchlison menambahkan, secara industri dan produk yang inovatif, Jakarta memang sudah layak menjadi salah satu pusat mode dunia. Namun, secara keseluruhan, Indonesia harus memiliki identitas bangsa untuk menunjukkan ciri khas industri fashion-nya di mata dunia.

“Setiap kota mode dunia pasti memiliki ciri sendiri, maka dari itu Indonesia juga harus membangun imej dan menciptakan identitasnya. Nuansa Indonesia perlu selalu terasa setiap orang membicarakan Jakarta atau Bali sebagai kota mode,” sebutnya. Dia mencontohkan Paris yang memiliki imej fashion glamor, Brasil dengan identitas fashion ber tema tropis sama seperti Bali. Identitas seperti ini, lanjut Sonny, merupakan hal utama menuju kota mode dunia.

“Jangan hanya mengikuti tren-tren yang ada di luar negeri. Kita perlu menggali kearifan lokal sebagai identitas utama. Kemandirian dan kepercayaan diri untuk eksis dengan identitas dan ciri khas bangsa,” tegasnya. Ciri khas busana yang sangat populer di pasar fashion nasional adalah batik dan ikat.

Warisan tradisional ini selalu menjadi perhatian utama hampir dalam setiap event festival, peragaan atau pameran busana. Kembali populernya batik dan ikat tak lepas dari upaya para perancang busana Indonesia dalam berinovasi baik dalam bentuk kemeja, gaun, syal maupun busana santai dan lainnya.

Sonny juga menggarisbawahi adanya kendala krusial bagi Jakarta dan daerah-daerah lain di Indonesia dalam menjadi pusat mode dunia, yakni maraknya peredaran barang abal-abal alias barang KW di pasar. Dari segi edukasi mode, masyarakat kita juga perlu lebih memahami antara tren dan latah. Pada IFW 2013, pemerintah telah meluncurkan blue print (cetak biru) industri fashion Indonesia yang merupakan pedoman pengembangan industri fashion Indonesia hingga 2025.

Tujuannya, Indonesia bisa menjadi trend sette r fashion dunia. Saat itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan Indonesia menjadi pusat mode muslim dunia pada 2018. Diharapkan pada 2015 Indonesia menjadi pusat mode muslim di Asia Tenggara.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengungkapkan, pada akhir 2014, pemerintah dan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) telah menuntaskan buku panduan untuk IKM mode yang akan diluncurkan saat IFW 2015.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai standar fashion yang berkualitas,” klaimnya. Apa saja kendala pengembangan industri fashion di Indonesia di mata pemerintah? “Paling utama adalah bahan baku yang sebagian besar masih impor. Distribusi juga masih membutuhkan infrastruktur yang lebih layak. Selanjutnya adalah pendanaan bagi pelaku industri fashion kelas menengah. Perlu dukungan lebih maksimal dari perbankan dalam hal fasilitas pinjaman,” jawab Euis.

Dina Angelina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0880 seconds (0.1#10.140)