Pemasok Narkoba ke Fariz RM Dibekuk

Kamis, 08 Januari 2015 - 12:08 WIB
Pemasok Narkoba ke Fariz RM Dibekuk
Pemasok Narkoba ke Fariz RM Dibekuk
A A A
JAKARTA - Polisi meringkus seorang pemasok narkoba ke penyanyi Fariz Rustam Munaf (RM) di Jalan Veteran, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kemarin. Sebelumnya, Fariz RM ditangkap karena kedapatan mengonsumsi heroin, sabu, dan ganja.

MSA alias A, 33, dibekuk berdasarkan informasi dari Fariz. “Saat ini masih diperiksa di Polres Jakarta Selatan. Dia adalah bandar,” ujar Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan AKBP Hando Wibowo kemarin. Dari tangan MSA, polisi menyita narkoba yang akan diperjualbelikan. “Kita dapatkan barang bukti sabu beberapa gram, bong (alat isap sabu), papir, ganja, ada beberapa ekstasi, dan ponsel,” katanya.

MSA memperoleh narkoba tersebut dari dua orang yang masih dalam pengejaran pihak kepolisian. “D dan Z masih buron. MSA melakukan transaksi dengan dua orang itu di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, 4 Januari. Hari itu juga dia jual ke Fariz,” ujar Hando. Dari pemeriksaan sementara, Fariz RM belum didampingi kuasa hukum karena masih didampingi keluarga.

Polisi juga belum bisa memastikan apakah pemasok narkoba ke Fariz RM adalah sindikat atau jaringan pengedar untuk kalangan artis. “Nanti dari hasil pemeriksaan Fariz, baru bisa disimpulkan apakah ada pemasok khusus atau tidak,” tuturnya. Menurut dia, Fariz menggunakan barang haram tersebut sudah cukup lama. Selain itu, alasan Fariz memakai narkoba tidak disampaikan sebab hal tersebut kewenangan dari pelaku. Dalam pemeriksaan, Fariz mengaku menyesal telah memakai narkoba.

“Kalau dilihat jenis narkoba yang dipakainya adalah jenis mahal, karena heroin yang digunakan satu gramnya seharga Rp2,5 juta,” kata Hando. Seperti diberitakan, musikus kawakan era 80-an Fariz RM kembali ditangkap polisi karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu, heroin, dan ganja. Sebelumnya dia pernah ditangkap dengan kasus yang sama pada 2007.

Fariz RM ditangkap di kediamannya Jalan Camar 11, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa (6/1). Di rumah Fariz ditemukan lintingan ganja. Setelah digeledah, polisi mendapatkan satu paket heroin di saku kanannya dan alat isap sabu (bong). Menurut pengamat sosialbudaya dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati, jeratan narkoba memang sangat kuat.

Bagi para mantan pengguna yang sudah berupaya keras meninggalkan pengaruh narkoba bukanlah hal yang mudah, sehingga sangat diperlukan dukungan keluarga agar benar-benar lepas dari lingkaran hitam narkotika. “Dukungan keluarga, lingkungan sosial, kerja menjadi signifikan diperlukan bagi merekayangpernahterjerat,” ujarnya.

Berbagai zat yang terdapat dalam narkoba memang memiliki pengaruh kuat. Hal ini membuat banyak sekali rangsangan sehingga membuat seseorang tergoda kembali untuk mencoba narkoba. Selain itu, para pengedar biasanya tidak pernah putus asa untuk terus mengedarkan produknya. “Mantan pengguna tentunya target yang relatif mudah untuk digaet kembali,” ucapnya.

Devie mengatakan, artis menjadi lebih dekat dengan narkotika karena dalam dunia artis menjadi tempat bertemu banyak kalangan. “Termasuk kemungkinan bertemu dengan kelompok orang terjerat narkotika. Ditambah lagi artis menjadi target market para pengedar,” ujardosenProgramVokasiUIitu.

Helmi syarif/R ratna purnama
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5848 seconds (0.1#10.140)