Arus Balik, Jalur Puncak Padat
A
A
A
BOGOR - Arus balik libur panjang Tahun Baru membuat jalur Puncak dari arah Bandung– Cianjur–Puncak menuju Jakarta macet, kemarin.
Antrean kendaraan dari atas (Puncak) ke bawah (Jakarta) mencapai 12 kilometer, Bahkan kepadatan sempat terlihat hingga Cipanas, Cianjur. Berdasarkan pantauan, kepadatan arus lalu lintas terjadi pukul 10.00-16.00 WIB. Kendaraan terlihat mengular mulai dari Riung Gunung, perkebunan teh Gunung Mas hingga Simpang Gadog.
”Saya sempat terjebak kemacetan tepat di dekat Masjid At-Ta’awun. Kendaraan hanya melaju 10 km/ jam saja,” kata Didin Khoerudin, 35, warga Cimanggis, Depok saat ditemui di kawasan pusat oleh-oleh Cipayung, Megamendung, Kabupaten Bogor, kemarin. Hal serupa diungkapkan Ningsih, 45, warga Kelurahan Cimanggu, Tanah Sareal, Kota Bogor. Dia mengaku usai liburan di kawasan Kota Bunga, Cibodas, Cianjur bersama keluarga.
”Biasanya dari Cipanas hingga Puncak Pass hanya 30 menit. Ini hampir 3 jam jalannya merayap,” ujarnya. Guna mengurai kemacetan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor memberlakukan one waypada pukul 14.00-16.00 WIB.
”Kita sengaja berlakukan one way lebih sering untuk kendaraan yang turun (Puncak ke Jakarta). Kita sudah prediksi sejak pagi hingga sore hari bakal terjadi kepadatan kendaraan yang arus balik usai berwisata maupun liburan ke kawasan Puncak,” kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji. Sementara itu, perjalanan masyarakat dari luar DKI Jakarta seperti Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang yang menggunakan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line makin membeludak saja.
Terlebih pada musim liburan bersama, mulai Natal, Tahun Baru, hingga libur sekolah, terpantau masyarakat memadati Stasiun Kota, Jakarta Barat. Umumnya mereka yang berhenti di stasiun ini hendak berwisata ke Kota Tua atau museum- museum di sekitarnya.
“Sampai-sampai mau keluar dari stasiun harus mengantre setengah jam, karena yang dibuka hanya satu pintu,” ujar Afif Kusnandar, 33, penumpang asal Depok ini kemarin. Seandainya pihak terkait membukakan pintu keluar lebih banyak mungkin tidak terjadi antrean panjang. “Kalau begini kanwaktu saya terbuang enggak jelas,” katanya.
Antrean juga terlihat di beberapa loket stasiun baik yang ingin membeli tiket harian berjaminan (THB) maupun yang ingin mengembalikan (refund) THB sendiri. Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa membenarkan adanya lonjakan pengguna KRL hingga membuat padat Stasiun Kota.
“Dari Natal sudah padat. Mungkin karena liburan sekolah dan mereka hendak bepergian ke beberapa tempat wisata dekat Stasiun Kota seperti wisata Kota Tua,” ujarnya.
Haryudi/Yan yusuf
Antrean kendaraan dari atas (Puncak) ke bawah (Jakarta) mencapai 12 kilometer, Bahkan kepadatan sempat terlihat hingga Cipanas, Cianjur. Berdasarkan pantauan, kepadatan arus lalu lintas terjadi pukul 10.00-16.00 WIB. Kendaraan terlihat mengular mulai dari Riung Gunung, perkebunan teh Gunung Mas hingga Simpang Gadog.
”Saya sempat terjebak kemacetan tepat di dekat Masjid At-Ta’awun. Kendaraan hanya melaju 10 km/ jam saja,” kata Didin Khoerudin, 35, warga Cimanggis, Depok saat ditemui di kawasan pusat oleh-oleh Cipayung, Megamendung, Kabupaten Bogor, kemarin. Hal serupa diungkapkan Ningsih, 45, warga Kelurahan Cimanggu, Tanah Sareal, Kota Bogor. Dia mengaku usai liburan di kawasan Kota Bunga, Cibodas, Cianjur bersama keluarga.
”Biasanya dari Cipanas hingga Puncak Pass hanya 30 menit. Ini hampir 3 jam jalannya merayap,” ujarnya. Guna mengurai kemacetan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor memberlakukan one waypada pukul 14.00-16.00 WIB.
”Kita sengaja berlakukan one way lebih sering untuk kendaraan yang turun (Puncak ke Jakarta). Kita sudah prediksi sejak pagi hingga sore hari bakal terjadi kepadatan kendaraan yang arus balik usai berwisata maupun liburan ke kawasan Puncak,” kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji. Sementara itu, perjalanan masyarakat dari luar DKI Jakarta seperti Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang yang menggunakan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line makin membeludak saja.
Terlebih pada musim liburan bersama, mulai Natal, Tahun Baru, hingga libur sekolah, terpantau masyarakat memadati Stasiun Kota, Jakarta Barat. Umumnya mereka yang berhenti di stasiun ini hendak berwisata ke Kota Tua atau museum- museum di sekitarnya.
“Sampai-sampai mau keluar dari stasiun harus mengantre setengah jam, karena yang dibuka hanya satu pintu,” ujar Afif Kusnandar, 33, penumpang asal Depok ini kemarin. Seandainya pihak terkait membukakan pintu keluar lebih banyak mungkin tidak terjadi antrean panjang. “Kalau begini kanwaktu saya terbuang enggak jelas,” katanya.
Antrean juga terlihat di beberapa loket stasiun baik yang ingin membeli tiket harian berjaminan (THB) maupun yang ingin mengembalikan (refund) THB sendiri. Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa membenarkan adanya lonjakan pengguna KRL hingga membuat padat Stasiun Kota.
“Dari Natal sudah padat. Mungkin karena liburan sekolah dan mereka hendak bepergian ke beberapa tempat wisata dekat Stasiun Kota seperti wisata Kota Tua,” ujarnya.
Haryudi/Yan yusuf
(ars)