Bertuccio, Penumpang Pertama Pesawat Baru Etihad
A
A
A
MIAMI - Pebisnis tajir Gino Bertuccio mendapatkan pengalaman berharga. Dia menjadi orang pertama yang terbang bersama pesawat baru The Residence dari maskapai penerbangan Etihad, A380, dari Bandara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), ke Heathrow, London, Inggris pada 27 Desember silam.
Bertuccio merasa puas dengan pelayanan dan fasilitas yang ada di dalam A380. Namun jiwa petualangannya untuk kembali menaiki pesawat elite tersebut belum habis. Dia mengaku ingin kembali terbang bersama A380 dengan jarak yang lebih jauh. “Saya memiliki ekspektasi yang sangat tinggi,” ujar Bertuccio seperti dikutip Skift. Tiket “emas” itu diraih Bertuccio di etihad.compada 23 Desember.
Dia kini sudah menjadi saksi debut penerbangan A380. Bagi pebisnis asal Miami, Amerika Serikat (AS) itu, hal tersebut menjadi “kado” teristimewa sesudah malam Natal dan sebelum malam Tahun Baru 2015 karena tidak semua orang seberuntung dia. Harga tiket A380 sekali terbang mencapai 14.000 pounds (sekitar Rp270 juta). Etihad menilai tiket The Residence dengan multiruangan pribadi elite khas Etihad, A380, sebagai tiket paling eksklusif dalam sepanjang sejarah penerbangan perdana Etihad.
The Residence dilengkapi dengan beragam fitur eksklusif dan modern seperti TV LCD ganda. Ruang makan, kamar tidur, dan ruang mandinya pun dirancang dengan mewah dan elegan. Semua fitur tersebut, kata Etihad, hanya ada di A380. Selain itu, tim khusus Etihad juga selalu memeriksa semua aspek untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang.
Mereka mengutamakan dedikasi, perhatian, dan kondisi kesehatan penumpang dengan menyediakan rumah sakit eksklusif. Prosedur itu juga dipraktikkan sebelum Bertuccio lepas landas. Bertuccio merasa seperti memakai pesawat keluarga karena disambut hangat. Kepala Komersial Etihad Peter Baumgartner mengaku senang saat melihat Bartuccio begitu antusias terbang dengan A380.
“Dia menjadi bagian dari sejarah penerbangan A380 dan menjadi tamu pertama yang menikmati pelayanan paling eksklusif,” katanya. Seusai mendapatkan tiket, Bertuccio mengatakan sudah tidak sabar untuk menaiki A380. “Ada banyak hal baru yang ingin saya rasakan dalam penerbangan langka tersebut. Mulai dari fasilitas, pelayanan hingga inovasi. Saya begitu bersemangat untuk merasakan semuanya meski saya lebih terpesona dengan konsep bulter,” pungkasnya pekan lalu.
Jiwa penerbangan Bertuccio sudah ada sejak dia masih kecil. Dia sangat terobsesi dengan pesawat terbang. Sampai sekarang, pemilik Ligi Import Corp tersebut masih sangat suka mengoleksi berbagai barang yang berhubungan dengan pesawat. “Saya memiliki 2.000 model pesawat memorabilia. Juga boarding passes, sertifikat, dan foto,” terangnya.
Sejak 25 tahun yang lalu, Bertuccio sudah mencoba berbagai kelas penerbangan di berbagai maskapai. Dia mengaku pernah melakukan perjalanan udara dengan menggunakan 22 pesawat kelas premium. “Tapi, untuk pertama kalinya saya penasaran dengan A380. Mengudara bersama Etihad pasti akan jadi petualangan yang unik,” ucapnya.
A380 akan membuka jalur penerbangan ke New York, Amerika Serikat (AS), dan Sydney, Australia, pada 2015. Sebelumnya, Bertuccio pernah meraih undian penerbangan kelas atas ANA Boeing Dreamliner pada 2011. Dia juga menjadi bagian dari sejarah penerbangan terpanjang di dunia Maskapai Singapura dari Newark ke Singapura pada 2013.
Muh Shamil
Bertuccio merasa puas dengan pelayanan dan fasilitas yang ada di dalam A380. Namun jiwa petualangannya untuk kembali menaiki pesawat elite tersebut belum habis. Dia mengaku ingin kembali terbang bersama A380 dengan jarak yang lebih jauh. “Saya memiliki ekspektasi yang sangat tinggi,” ujar Bertuccio seperti dikutip Skift. Tiket “emas” itu diraih Bertuccio di etihad.compada 23 Desember.
Dia kini sudah menjadi saksi debut penerbangan A380. Bagi pebisnis asal Miami, Amerika Serikat (AS) itu, hal tersebut menjadi “kado” teristimewa sesudah malam Natal dan sebelum malam Tahun Baru 2015 karena tidak semua orang seberuntung dia. Harga tiket A380 sekali terbang mencapai 14.000 pounds (sekitar Rp270 juta). Etihad menilai tiket The Residence dengan multiruangan pribadi elite khas Etihad, A380, sebagai tiket paling eksklusif dalam sepanjang sejarah penerbangan perdana Etihad.
The Residence dilengkapi dengan beragam fitur eksklusif dan modern seperti TV LCD ganda. Ruang makan, kamar tidur, dan ruang mandinya pun dirancang dengan mewah dan elegan. Semua fitur tersebut, kata Etihad, hanya ada di A380. Selain itu, tim khusus Etihad juga selalu memeriksa semua aspek untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang.
Mereka mengutamakan dedikasi, perhatian, dan kondisi kesehatan penumpang dengan menyediakan rumah sakit eksklusif. Prosedur itu juga dipraktikkan sebelum Bertuccio lepas landas. Bertuccio merasa seperti memakai pesawat keluarga karena disambut hangat. Kepala Komersial Etihad Peter Baumgartner mengaku senang saat melihat Bartuccio begitu antusias terbang dengan A380.
“Dia menjadi bagian dari sejarah penerbangan A380 dan menjadi tamu pertama yang menikmati pelayanan paling eksklusif,” katanya. Seusai mendapatkan tiket, Bertuccio mengatakan sudah tidak sabar untuk menaiki A380. “Ada banyak hal baru yang ingin saya rasakan dalam penerbangan langka tersebut. Mulai dari fasilitas, pelayanan hingga inovasi. Saya begitu bersemangat untuk merasakan semuanya meski saya lebih terpesona dengan konsep bulter,” pungkasnya pekan lalu.
Jiwa penerbangan Bertuccio sudah ada sejak dia masih kecil. Dia sangat terobsesi dengan pesawat terbang. Sampai sekarang, pemilik Ligi Import Corp tersebut masih sangat suka mengoleksi berbagai barang yang berhubungan dengan pesawat. “Saya memiliki 2.000 model pesawat memorabilia. Juga boarding passes, sertifikat, dan foto,” terangnya.
Sejak 25 tahun yang lalu, Bertuccio sudah mencoba berbagai kelas penerbangan di berbagai maskapai. Dia mengaku pernah melakukan perjalanan udara dengan menggunakan 22 pesawat kelas premium. “Tapi, untuk pertama kalinya saya penasaran dengan A380. Mengudara bersama Etihad pasti akan jadi petualangan yang unik,” ucapnya.
A380 akan membuka jalur penerbangan ke New York, Amerika Serikat (AS), dan Sydney, Australia, pada 2015. Sebelumnya, Bertuccio pernah meraih undian penerbangan kelas atas ANA Boeing Dreamliner pada 2011. Dia juga menjadi bagian dari sejarah penerbangan terpanjang di dunia Maskapai Singapura dari Newark ke Singapura pada 2013.
Muh Shamil
(bbg)