DPR Akan Bentuk Panja AirAsia
A
A
A
JAKARTA - DPR turut memberikan perhatian besar dalam musibah hilangnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ-8501 dengan rute Surabaya-Singapura. Jika dalam sepekan ini AirAsia tak juga ditemukan, Komisi V DPR akan membentuk panja guna mendalami kasus ini.
“Jika dalam waktu 7 hari setelah operasi pencarian dan penyelamatan belum juga ditentukan, Komisi V DPR dapat membentuk Panja (panitia kerja) untuk mendalami kecelakaan ini,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia kepada wartawan di Jakarta kemarin. Yudi menjelaskan, panja akan bekerja untuk mendalami penyebab kecelakaan untuk kemudian memberikan rekomendasi kepada pemerintah, guna perbaikan penerbangan di Indonesia.
Selain itu, Yudi juga meminta kepada Basarna untuk bergerak cepat menemukan pesawat Air Asia yang hilang kontak, guna meminimalkan jumlah jatuhnya korban. Namun sangat disayangkan karena hingga Senin kemarin belum juga ada titik terang tentang keberadaan pesawat tersebut.
“Kita semua warga Indonesia dan keluarga korban berharap pesawat Air Asia bisa segera ditemukan,” ujarnya. Mengenai ganti rugi, Yudi mengingatkan PT Indonesia AirAsia selaku perusahaan yang memberikan jasa angkutan udara untuk memenuhi kewajibannya membayar ganti rugi kepada keluarga penumpang.
“Kami berharap agar operasi pencarian dan penyelamatan ini segera membuahkan hasil agar ada kepastian untuk keluarga penumpang. Dan jika sudah ada hasilnya, maka pihak AirAsia harus membayarkan ganti rugi sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto berpendapat, ide pembentukan panja tersebut merupakan ide yang baik. Namunsaat iniDPRsedang masuk masa reses dan sebaiknya semua fokus dulu pada upaya penemuan pesawat tersebut.
Kiswondari
“Jika dalam waktu 7 hari setelah operasi pencarian dan penyelamatan belum juga ditentukan, Komisi V DPR dapat membentuk Panja (panitia kerja) untuk mendalami kecelakaan ini,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia kepada wartawan di Jakarta kemarin. Yudi menjelaskan, panja akan bekerja untuk mendalami penyebab kecelakaan untuk kemudian memberikan rekomendasi kepada pemerintah, guna perbaikan penerbangan di Indonesia.
Selain itu, Yudi juga meminta kepada Basarna untuk bergerak cepat menemukan pesawat Air Asia yang hilang kontak, guna meminimalkan jumlah jatuhnya korban. Namun sangat disayangkan karena hingga Senin kemarin belum juga ada titik terang tentang keberadaan pesawat tersebut.
“Kita semua warga Indonesia dan keluarga korban berharap pesawat Air Asia bisa segera ditemukan,” ujarnya. Mengenai ganti rugi, Yudi mengingatkan PT Indonesia AirAsia selaku perusahaan yang memberikan jasa angkutan udara untuk memenuhi kewajibannya membayar ganti rugi kepada keluarga penumpang.
“Kami berharap agar operasi pencarian dan penyelamatan ini segera membuahkan hasil agar ada kepastian untuk keluarga penumpang. Dan jika sudah ada hasilnya, maka pihak AirAsia harus membayarkan ganti rugi sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto berpendapat, ide pembentukan panja tersebut merupakan ide yang baik. Namunsaat iniDPRsedang masuk masa reses dan sebaiknya semua fokus dulu pada upaya penemuan pesawat tersebut.
Kiswondari
(bbg)