Temuan Wahid Institute, Polisi Paling Banyak Langgar Intoleransi

Senin, 29 Desember 2014 - 18:10 WIB
Temuan Wahid Institute,...
Temuan Wahid Institute, Polisi Paling Banyak Langgar Intoleransi
A A A
JAKARTA - The Wahid Institute merilis aktor dari unsur negara dalam peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) serta intoleransi paling banyak dilakukan oleh lembaga Kepolisian RI (Polri).

Hal tersebut dikatakan Direktur The Wahid Institute Zannuba Arifah Chafsoh Wahid saat menggelar jumpa pers akhir tahun di kantornya, Jalan Taman Amir Hamzah 8, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).

"Aktor negara terbanyak melakukan pelanggaran adalah kepolisian dengan 25 pelaku, dan pemerintah kabupaten dengan 18 pelaku," kata Yenny.

Menurut Yenny, fakta tersebut tak jauh berbeda dengan tahun 2013. Dimana trend pelaku terbanyak melibatkan kepolisian dan pemerintah kabupaten/kota.

"Pelaku lain yang juga tinggi adalah pengadilan dan aparat desa atau kelurahan masing-masing delapan pelaku, serta pelaku dari aparat kecamatan ada enam pelaku," ujarnya

Dari temuan dan laporan The Wahid Institute lainnya, pelaku di luar pelaku-pelaku di atas menyebutkan, pelakunya tidak sampai di atas empat orang. Termasuk pelaku yang dilakukan pemerintah pusat berjumlah hanya satu pelaku.

Yenny menyatakan, bentuk-bentuk pelanggaran KBB dan intoleransi yang dilakukan para aktor negara paling banyak berupa tindakan menghambat/melarang atau menyegel rumah ibadah, yang berjumlah 17 peristiwa. Disusul tindakan kriminalisasi atas dasar agama sebanyak 14 peristiwa.

"Bentuk lain yang juga tinggi adalah diskriminasi atas dasar agama serta melarang atau menghentikan kegiatan keagamaan masing-masing 12 peristiwa," ungkapnya.

Adapun dari sisi korban aktor negara dalam pelanggaran KBB dan Intoleransi disebutkan ada dua. Pertama, kategori korban kelompok/group dan kedua kategori korban individu.

Dari kategori kelompok, tambah Yenny, paling banyak dialami jemaat atau bangunan dimana Gereja Kristen dan Katolik dengan 12 korban.

"Kategori individu paling banyak dialami pimpinan dan anggota Syiah dengan 235 korban. Berikutnya pimpinan atau anggota aliran yang dituduh sesat dengan 42 korban," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0753 seconds (0.1#10.140)