Solusi Infrastruktur Telekomunikasi Terpadu
A
A
A
PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) didirikan pada 2006 dan mulai beroperasi secara komersial pada 2008. Pada Oktober 2011, perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SUPR.
Perseroan telah memiliki dan mengoperasikan 7.000 site telekomunikasi dengan lebih dari 5.000 penyewaan. Pertumbuhan yang diraih perseroan dicapai dengan mengembangkan bisnis inti berbasis penyewaan lokasi infrastruktur telekomunikasi. SUPR juga memperkuat usahanya dengan menjadi penyedia solusi infrastruktur telekomunikasi yang terpadu (penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi terintegrasi).
Strategi yang dilakukan adalah dengan terus meningkatkan jumlah site telekomunikasi di area potensial, menerapkan teknologi dan infrastruktur jaringan kabel serat optik dan mempersiapkan diri untuk menyambut teknologi telekomunikasi generasi keempat (4G) berbasis LTE (Long Term Evolution).
Sejak mulai beroperasi, SUPR secara konsisten terus bertumbuh dan saat ini telah menjadi salah satu penyedia infrastruktur menara base transceiver station (BTS) independen terbesar di Indonesia dari sisi jumlah aset yang dimiliki. Akuisisi menara terakhir terjadi pada 23 Desember lalu. perseroan menuntaskan transaksi senilai Rp5,6 triliun untuk membeli 3.500 menara milik PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Selesainya proses akuisisi menara tersebut diyakini bisa meningkatkan kinerja pendapatan lebih dari 80%. Selain usaha untuk terus meningkatkan jumlah infrastruktur menara telekomunikasi, perseroan juga berupaya menangkap peluang baru yang muncul. SUPR pun berinovasi dalam layanan seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi. Hal ini melatarbelakangi keputusan perseroan pada 2012 ketika mulai melakukan investasi dalam jaringan kabel serat optik dan microcell pole.
Kini SUPR telah bertransformasi menjadi penyedia layanan infrastruktur telekomunikasi terintegrasi. Siap untuk mengembangkan layanannya dengan platform aset menara telekomunikasi dan jaringan kabel serat optik. Solusi ini didukung oleh jaringan kabel serat optik perseroan yang terentang sepanjang 2.073 km.
Terdiri atas jaringan darat dan bawah laut yang menghubungkan Pulau Batam, Singapura, Sumatera, Jawa, Jawa dan Kalimatan. Sepanjang kuartal III/2014, SUPR membukukan pendapatan sebesar Rp779,60 miliar, naik 29,86% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp600,34 miliar.
Dari pendapatan tersebut, pendapatan sewa menara dari XL berkontribusi paling besar yaitu Rp225,01 miliar, kemudian PT Bakrie Telecom Tbk Rp122,13 miliar, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Rp105,94 miliar, sedangkan sisanya adalah operator lain.
Hermansah
Perseroan telah memiliki dan mengoperasikan 7.000 site telekomunikasi dengan lebih dari 5.000 penyewaan. Pertumbuhan yang diraih perseroan dicapai dengan mengembangkan bisnis inti berbasis penyewaan lokasi infrastruktur telekomunikasi. SUPR juga memperkuat usahanya dengan menjadi penyedia solusi infrastruktur telekomunikasi yang terpadu (penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi terintegrasi).
Strategi yang dilakukan adalah dengan terus meningkatkan jumlah site telekomunikasi di area potensial, menerapkan teknologi dan infrastruktur jaringan kabel serat optik dan mempersiapkan diri untuk menyambut teknologi telekomunikasi generasi keempat (4G) berbasis LTE (Long Term Evolution).
Sejak mulai beroperasi, SUPR secara konsisten terus bertumbuh dan saat ini telah menjadi salah satu penyedia infrastruktur menara base transceiver station (BTS) independen terbesar di Indonesia dari sisi jumlah aset yang dimiliki. Akuisisi menara terakhir terjadi pada 23 Desember lalu. perseroan menuntaskan transaksi senilai Rp5,6 triliun untuk membeli 3.500 menara milik PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Selesainya proses akuisisi menara tersebut diyakini bisa meningkatkan kinerja pendapatan lebih dari 80%. Selain usaha untuk terus meningkatkan jumlah infrastruktur menara telekomunikasi, perseroan juga berupaya menangkap peluang baru yang muncul. SUPR pun berinovasi dalam layanan seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi. Hal ini melatarbelakangi keputusan perseroan pada 2012 ketika mulai melakukan investasi dalam jaringan kabel serat optik dan microcell pole.
Kini SUPR telah bertransformasi menjadi penyedia layanan infrastruktur telekomunikasi terintegrasi. Siap untuk mengembangkan layanannya dengan platform aset menara telekomunikasi dan jaringan kabel serat optik. Solusi ini didukung oleh jaringan kabel serat optik perseroan yang terentang sepanjang 2.073 km.
Terdiri atas jaringan darat dan bawah laut yang menghubungkan Pulau Batam, Singapura, Sumatera, Jawa, Jawa dan Kalimatan. Sepanjang kuartal III/2014, SUPR membukukan pendapatan sebesar Rp779,60 miliar, naik 29,86% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp600,34 miliar.
Dari pendapatan tersebut, pendapatan sewa menara dari XL berkontribusi paling besar yaitu Rp225,01 miliar, kemudian PT Bakrie Telecom Tbk Rp122,13 miliar, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Rp105,94 miliar, sedangkan sisanya adalah operator lain.
Hermansah
(ftr)